21

2.6K 591 137
                                    

Jeongwoo dan Junkyu berjalan lurus, menatap aneh rumah Yoonbin yang tampak sangat gelap. Terakhir Junkyu kemari, sepertinya tidak segelap ini.

"Kak, ini beneran rumahnya Kak Yoonbin?" tanya Jeongwoo ragu, semenjak kejadian tempo hari di rumah Jeongwoo, laki-laki itu menjadi sedikit takut pada Yoonbin.

"Iya, gue juga bingung. Kok rumahnya gelap begini?"

Junkyu membuka pintu Yoonbin pelan, membuat suara decitan pintu menggema di dalamnya. Aneh sekali, kenapa rumah Yoonbin kosong melompong seperti ini?

"Ngeri, Kak."

Mata Junkyu melirik ke kanan dan ke kiri, melihay sekitar. Kenapa perasaannya mendadak menjadi tidak enak ya? Junkyu menarik napasnya dalam-dalam, berusaha menyingkirkan pikiran buruk. Yoonbin baik-baik saja kan?

"Yoonbin," panggil Junkyu, suaranya langsung menggema kembali.

"Katanya dia nggak sadar diri, siapa yang bikin dia nggak sadar diri? Nggak mungkin Kak Yedam, dia kan di rumahnya Haruto. Masak ada-"

"Wah, tebakan yang bagus."

Tubuh Jeongwoo dan Junkyu seketika merinding saat suara Yoonbin menggema. Yoonbin muncul dari kegelapan, dengan jaket kuning nyentriknya, aneh sekali. Kondisinya sangat baik, sampai-sampai Junkyu bingung.

"Apanya yang bagus?" tanya Jeongwoo bingung.

"Bagus lah, tebakan lo bener, Jeongwoo." Yoonbin tersenyum miring, Jeongwoo pun melotot.

Yoonbin tahu apa yang dipikirkannya?

"Jangan bercanda, Bin. Nggak-"

"Gue dalang yang sebenarnya~"

Junkyu membatu, begitupun Jeongwoo. Apa mereka tak salah dengar? Jelas, Yoonbin adalah salah satu orang yang hendak diajak kerja sama oleh Junkyu, apa laki-laki itu mengkhianatinya sekarang? Atau bukan... Junkyu saja yang terlalu naif? Ia kira Yoonbin adalah orang baik yang tahu banyak sama seperti Asahi..

"Jeongwoo, lo tahu nggak alasan sebenarnya kenapa gue ngajak lo lewat rumah Doyoung hari itu? Ya supaya lo curiga sama Junkyu dan Kak Hyunsuk, dengan begitu kan gue aman," kata Yoonbin santai lalu mendudukkan dirinya di atas kursi merah yang sudah usang.

"Kak, gue nggak nyangka," ujar Jeongwoo getir, mau bagaimanapun Junkyu dan dirinya akan kalah jika melawan Yoonbin. Mereka tidak siap, bahkan tidak menyangka.

"Harusnya kalian nurut sama Asahi waktu itu."

"Asahi?"

"Junkyu, dia ngomong sesuatu kan sama lo malam itu?"

Benar, Asahi adalah orang pertama yang tahu bahwa Junkyu masih hidup. Hari di mana Jeongwoo keracunan dan masuk rumah sakit, ia mendatangi Junkyu yang berdiri di kejauhan. Padahal ia sudah menyamar dengan sebaik mungkin, tapi tetap saja, Asahi mengetahuinya.

"Kak, jangan pernah percaya siapapun. Termasuk orang-orang yang menurut lo nggak mencurigakan, pelakunya udah mulai bikin kalian lengah. Jangan bongkar penyamaran lo sama siapapun, termasuk informasi-informasi yang udah lo tahu ke Kak Hyunsuk. Sekalipun dia partner lo," ujar Asahi pada waktu itu, ia lalu berbalik pergi dan meninggalkan Junkyu seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Hyunsuk adalah si pencetus ide, Yedam sudah berhasil menebak sampai di mana bahwa Hyunsuk lah yang mengendarai mobil tanpa plat tersebut, yang melemparkan batu ke arah kepala Junkyu. Namun, sayangnya Yedam tidak menebaknya dengan benar sampai akhir.

Hyunsuk sudah tahu dari awal, bahwa mereka semua akan mati jika tidak mengambil resiko dari awal.

"Kenapa lo lakuin ini? Kita kan sahabat dan teman, fakta bahwa kita ini sahabat. Seharusnya seorang sahabat nggak akan nyakitin sahabat lainnya-"

Mr. Killer | Treasure ✔Where stories live. Discover now