18

1.8K 589 77
                                    

"KALAU HARUTO MATI LO YANG GUE TEBAS!"

Jaehyuk hanya membalas ocehan Hyunsuk dengan decakan. Memangnya ia takut? Hyunsuk tidak punya kekuatan itu. Tidak tahu saja kamu Jaehyuk...

"Dia udah pasti mati, jadi kita yang hidup harus bertahan hidup, Kak."

Hyunsuk melotot, tidak terima dengan ucapan Jaehyuk. Jadi ia dengan cepat menendang selangkangan Jaehyuk, membuat laki-laki itu mengaduh.

"Enak aja lo kalau ngomong!"

"Ck, emangnya yang gue omongin salah? Masih untung lo gue tolong, malah nendang barang berharga gue," cibir Jaehyuk kesal. Walaupun kaki Hyunsuk sakit, tetap saja, kekuatannya tidak main-main. Jaehyuk melirik sinis laki-laki pendek itu sebelum akhirnya teringat sesuatu,

"Kak, lo bukannya bareng sama Kak Jihoon?"

Hyunsuk yang mendengar pertanyaan Jaehyuk tiba-tiba menjadi murung, ia lalu mendudukkan dirinya di pinggir jalan.

Biar saja, jalanannya sepi. Ini sudah sore hari, tubuh Hyunsuk capek sekali.

"Kenapa?" tanya Jaehyuk bingung.

"Nggak papa, gue cuman kecewa aja sama diri gue sendiri ataupun sama kalian."

"Why?"

"Masih nanya aja lo, lo kan udah coba bunuh gue," ujar Hyunsuk sinis, melirik tajam ke arah Jaehyuk yang ikut mendudukkan dirinya.

"Ck, iya. Maksud gue sama yang lainnya, kenapa lo kecewa?" tanya Jaehyuk.

Hyunsuk menghela napasnya, lalu menyelonjorkan kakinya. "Jihoon juga coba bunuh gue."

"Udah tahu," balas Jaehyuk datar.

"Iya, emang sih dia cuman sekali doang coba celakain gue."

"Pasti lo punya masalah sama dia."

"Gue takut, makanya kabur dari rumah sakit. Gue yakin kalau gue lengah sedikit dia bisa aja bunuh gue," ujar Hyunsuk berdusta. Ia tidak mungkin mengatakan alasan sebenarnya mengapa ia kabur.

"Kalian berdua pasti pernah saling nyakitin tuh, tapi nggak sadar. Terus, kalau dia emang mau celakain lo lagi, harusnya dia nggak akan bawa lo ke rumah sakit. Biarin aja lo diem di jalan kehabisan darah," balas Jaehyuk, memang terkesan membela Jihoon, tapi perkataan Jaehyuk benar kan?

"Nggak tahu ah, tuh manusia nyebelin."

Jaehyuk menghela napasnya, ia kemudian melirik Hyunsuk yang tampilannya kacau. Kenapa Jaehyuk tiba-tiba jadi merasa bersalah?

"Kak, gue minta maaf."

"Ngapain?"

"Gue sebenarnya nggak mau ngelakuin ini," ujar Jaehyuk pelan. "Tapi di malam hari, di mana Kak Yoshi dibunuh, Mr. Killer datang ke rumah gue. Harusnya hari itu gue juga mati, tapi gue mohon-mohon ke dia buat nggak bunuh gue. Ya syaratnya ngorbanin nyawa kalian semua."

"Idih." Hyunsuk mencibir pelan, namun walaupun begitu ia menepuk pelan bahu Jaehyuk. Hyunsuk tidak bisa menyalahkan Jaehyuk sekalipun ia mau, Hyunsuk juga tahu bagaimana rasanya apabila nyawamu terancam di ujung tanduk.

Setidaknya mati secara tiba-tiba lebih baik.

"Tapi, maaf Kak. Kayaknya gue bakalan ngelakuin hal yang sama lagi."





















































Mashiho bersiul ria, menendang kerikil di depannya dengan senang hati. Pisau lipatnya ia ayunkan ke dapan ke belakang, tampak seperti orang gila. Orang yang berlalu lalang menatap ngeri ke arahnya. Apa-apaan orang itu?

Mr. Killer | Treasure ✔Where stories live. Discover now