16

1.9K 564 100
                                    

Mashiho mengeratkan jaketnya, menatap Jihoon yang tertunduk sedari tadi. Mamainkan jarinya sembarangan, hanya sebagai pelampiasan rasa khawatir, mungkin. Laki-laki itu tampak tak baik.

Cuacanya dingin sekali, tampilan Jihoon tampak berantakan. Pakaiannya terdapat bercak darah, tangan dan kakinya lecet, mungkin terjatuh ke aspal karena terlampau kaget. Ia tak menggunakan jaket, hanya sebatas pakaian tipis.

"Kak Ji, nggak pulang?" tanya Mashiho dengan tersenyum.

Aneh sekali.

"Gue tunggu penanganannya selesai."

"Percuma, Kak."

Jihoon segera menatap Mashiho tak suka, mengernyit tajam. Apa-apaan Mashiho, kenapa berbicara seperti itu?

"Percuma apanya?"

"Kak Hyunsuk nggak akan selamat."

"Dijaga omongannya!" ujar Jihoon tersulut emosi. Mashiho benar-benar gila, ia justru tersenyum miring, tambah mengeratkan jaketnya. "Gue cuman ngomong hal yang jelas akan terjadi, Kak. Reaksi lo lebay, nggak usah munafik, gue yakin lo berpikiran hal yang sama."

"Tapi, gue nggak kayak lo."

"Nggak kayak gue?" Mashiho terkekeh, menampilkan wajah terkejut yang dibuat-buat. "Maksudnya nggak kayak gue tuh apa ya?" tanyanya acuh kemudian. Sengaja, hendak memancing amarah Jihoon.

"Lo pikir gue nggak tahu?" tanya Jihoon tajam. Ia menatap Mashiho marah.

"Nggak tahu apa tuh."

Jihoon mengepalkan kedua tangannya, menggenggam erat ponsel ditangannya dengan marah. Mashiho menatapnya dengan tatapan mengejek, harga dirinya terluka.

"Lo yang bunuh Kak Hyunsuk kan?!" tuding Jihoon tiba-tiba.

"Ck, mana ada."

"Nggak usah ngelak, Kak Hyunsuk kan cuman punya musuh elo!"

Mashiho mengulum bibirnya ke dalam, sial, dirinya mulai tersulut emosi. Mendengar ucapan Jihoon, ia jadi merasa terpancing.

"Kak Hyunsuk tahu banyak tentang kebusukan elo, dan bisa aja karena itu elo nggak suka sama Kak Hyunsuk."

"Elo sendiri? Musuh lo lebih banyak kan?" tanya Mashiho balik. Masih berusaha menahan emosi.

"Gue nggak pernah punya musuh."

"Ck, pembohong sialan."

"Gue lebih tua ya!" ujar Jihoon keras-keras. "Jangan kurang ajar lo."

"Terus? Gue perduli gitu?"

"Kalaupun Kak Hyunsuk nggak bangun lagi, gue yang bakalan bongkar kedok lo ke semua orang," ujar Jihoon, ia sepertinya tak main-main.

Mashiho menggeram, menggertakkan giginya. Dengan senyum miring bercampur emosi, Mashiho mendekatkan bibirnya ke telinga Jihoon.

"Kak, gue udah peringatin lo. Gue masih bisa acting, hati-hati ya kalau gue kelepasan."
























































































Jeongwoo tidak mengerti mengapa Yoonbin tiba-tiba datang ke rumahnya, menghampirinya dengan tatapan tajam. Apakah ia melakukan kesalahan?

"Kenapa sih?"

"Lo tahu sesuatu kan tentang hari itu?" tanya Yoonbin to the point. Malas berbelit-belit.

"Hari apaan?"

Mr. Killer | Treasure ✔Where stories live. Discover now