Sania menarik nafas saat Wilson yg menyetir mobil disampingnya mulai melingkarkan sabuk ke leher ke pinggangnya hingga tangan pemuda tampan itu menyentuh dadanya yg terbungkus baju seragam sekolah.
Gadis itu melirik ke samping dan bertemu dengan tatapan mata Wilson yg tajam hingga menikam ulu hatinya.
Mengantarkan gadis itu pulang dari sekolah sma yg berbeda dengan Wilson lebih lama di perjalanan karena memutar hingga lebih satu jam. Kepala Wilson tersandar di jok, membiarkan handelnya dicuci pake mulut Sania hingga belepotan oli putih.
Sampai di halaman rumah Sania, cuma ada adik perempuannya yg masih SMP tapi jutek abis.
" Langsung aja masuk." kata Sania yg lamaan mbetulin roknya yg acak2 an. Adik Sania menutup pintu dari dalem setengah membanting.
" Blamm!!"
" Rika !!" bentak Sania yg marah kepada adiknya.
" Nggak boleh masuk !! Nyokap gak ada ya..gak boleh terima tamu cowok" kata Rika yg masih berdiri di belakang pintu. Wilson jadi gak enak mau masuk karena ada spionase di dalam. Jangan sampe gegara cuma ciuman, Rika sewot main laporan ke ortu. Akhirnya Sania menarik tangan Wilson masuk kembali ke dalam mobil sambil buka kaca dikit untuk sirkulasi angin ac. Dasar anak kecil..Rika mengendap - endap dari pintu garasi mengintip apa yg mereka lakukan di dalam mobil.
Anjiiir..tuh jok dilipat ke belakang menutup pandangan mata Rika yg mengintip dari kaca samping. Rika tidak berani mengintip dari kaca yg diturunkan sedikit untuk ventilasi.
Yg jelas tampak oleh mata Rika hanya punggung dan bagian belakang tubuh Wilson. Ahh..bagian dada Rika jadi mengeras. Ia pegangi sendiri sambil menahan nafas..melihat adegan panas kakaknya.
Saat itulah ia letakkan hp ditangan posisi kamera menghadap ke dalam mobil dimana mereka sedang in action. Dari luar mobil berjongkok Rika terus merekam adegan panas kakaknya hingga lebih tigapuluh menit. Kemudian rekaman video itu ia save dlm galeri hp nya. Rika puas dengan hasil rekamannya yg dlm posisi yg sangat ideal. Rika akan kumpulkan rekaman itu dalam satu album untuk dilihat ulang saat ia di kamar sendirian usai kerjain tugas.
Rika akan adukan kepada papa tersayangnya bila pulang dari luar kota. Ah papanya lebih sayang kepada Rika yg pintar di sekolah dan selalu dapet juara. Sedang kak Sania lebih banyak main sama cowok yg ia benci. Wilson yg turunan bule itu..kini sering main ke rumah saat papa dan mama tidak ada di rumah. Pastinya kakaknya juga mau saja ml sama tuh bule setiap pulang sekolah. Rika sudah beberapa kali memergoki kakaknya ml sama Wilson di kamar kak Sania. Jijik Rika melihat tuh bule.
Bule cuma dapet tampang doang, dia tuh kan biasa jorok kalau berak cuma dielap sama tisu boolnya. Lagian yg Rika liat ml sama kakaknya cuma bentar doang.
Kalau dikamar sendiri Rika jadi iseng ingetin bila ada papanya. Ia baru tahu kalau dijilati miliknya oleh papanya tuh nikmat kali. Ia baru mulai merasa terangsang itu sejak menstruasi pertama kelas 7 smp. Rangsangan tubuh yg menngejolak itu terasa ketika ia melihat milik papanya yg tegang. Sejak itu ia ketagihan memegang milik papanya bila pulang. Kata papa laki2 itu selalu tertarik bila melihat tubuh wanita yg semok dan berisi. Seperti pengalaman Rika di sekolah, banyak teman cowoknya yg suka mengintip celdamnya. Kenapa celdam ya. Bukan toketnya ?
Mungkin dulu dada Rika masih rata. Kini sejak men dan sering di usap papanya jadi mulai membukit.
" Kamu makin cantik Rika." kata papa.
'" Hiii...jijik ah..emang papa gak malu ya..punyanya diliat aku?"
" Udah..pegang aja..yang" kata papa.
Setiap pulang ke rumah seminggu sekali papanya memanjakan Rika dengan sentuhan2 erotis. Hingga lama2 Rika jadi ketagihan melihat milik papanya.. Sejak itu Rika jadi sering mengaca di toilet..melihat pertumbuhan tubuhnya. Keknya laki2 tuh suka melihat cewek yg berisi. Seperti milik kakak dan mamanya yg besar dan lancip. Kini Rika juga mulai bangga bila tubuhnya mulai tumbuh dan suka ditunjukkan bila papanya pulang.
" Nanti kalau kamu sudah besar..kalau sekarang takut kamu kesakitan. Emang enak kesakitan?"
" Mosok sih ?
Kenapa sih Rika kepikiran yg mesum2 seperti itu? Karena sejak kecil tidak ada bimbingan norma2 oleh orang tua atau lingkungan selain paparan perlakuan yg merusak moralnya. Rika hanya tahu jika mesum itu sebuah keindahan hidup yg harus disantap setiap hari. Mesum adalah semangat hidupnya seorang gadis remaja dari keluarga broken home tapi berkecukupan dalam materi.Maklum Rika termasuk bodoh dalam sekolah, hingga lebih memandang materi untuk mengukur kebahagiaan.
