PART : 16

1.8K 22 0
                                    


Sania terpaksa membawa pulang kampung putrinya yg bernama Linggar setelah cerai dari suami keduanya Jojon karena telah menodai adiknya Arika Nurjanah yg lebih dulu pulang tinggal bersama pak Mulyadi. Sedang pertemuannya dengan mantan mertuanya Mr. Jurgen akan dilanjutkan ke pelaminan bila memungkinkan.

Mulyadi bingung karena ia harus mengurus cucunya yg kini sudah remaja tanpa pernah tahu siapa bapaknya. Darson yg dikenal sebagai kakek Linggar sudah usia 60 yg punya ilmu pemikat mulai dekat dengan anak dan cucu Mulyadi. Sedang anaknya yg dua orang gadis remaja, sudah sering datang ke rumah Darson yg tidak jauh dari pekarangannya. Mulyadi yg juga sudah tua dan sakit2 an pastinya tidak rela jika cucunya yg masih SD itu sering main ke rumah kakek Darson ikut tantenya Nurjanah yg juga suka main seharian di rumah kakeknya. TV di rumah mbah Darsono besar dan jernih, tapi Nurjanah suka nonton video bokep yg distel di TV pake flashdisk. Janah juga disuruh pegang burung mbah Dar bila nonton tv di ruang  tamu.
     Mbah Dar senang sekali kalau burungnya digenggam tangan Janah. Apalagi Janah juga membiarkan miliknya dikocok pake jari mbah Dar. Entah kenapa tiba2 Janah suka main ke rumah mbah Dar yg suka memberi uang jajan kepadanya setelah meraba tubuh gadis remaja itu.

Sebagai gadis remaja yg sudah mens tentu gejolak birahinya cepat naik bila bersentuhan dengan kejantanan milik mbah Dar yg sudah dibacain pelet, pemikat. Tidak ada kata2 yg keluar saat nafas Nurjanah mulai tak beraturan melihat video biru yg ada di layar sambil merasakan nikmatnya mengocok titit mbah Dar yg makin keras dan basah. Linggar diem2 melihat pemsndangan di sebelahnya sambil makan camilan di piring. Nurjanah memang cantik di usianya yg masih smp. Mbah Dar yg kesepian selama menduda makin bergairah saja bisa menikmati tubuh remaja itu

" Mbak.. Itu tititnya mbah gede amat sih.." bisik Linggar Natasha yg dari tadi liatin terus leknya mainin burung mbah Dar. Nurjanah gak jawab malah rebahan di pangkuan mbah Dar. Linggar mulai ikut merasakan rangsangan ketika tangan mbah Dar sudah mulai mengusap pahanya hingga ke selangkangan. Geli rasanya kalau klitorisnya dipijit mbah Dar.

'" Lek Janah tadi pegangi titit mbah Dat ya. Emang enak lek ?" tanya Linggar kepada Nurjanah saat di kamar.
" Seneng aja. Kamu ngliatin ya ?"
" Iyaah. Aku boleh pegang lek ?"
" Pengin ya..?"
" Tapi aku deg2 an sih."
'" Gak papa..ntar kamu dikasih duit."
"  Emang lek dikasih duit ?"
". He'em.'"
"   Minta dong lek."
".  Kamu jangan bilang pak Mul ya."
".  Yah."
Nurjanah hampir tiap sore datang ke rumah mbah Dar nonton tv sambil disuruh nyepong milik kakeknya. Mbah Dar sudah nyiapin biskuit, gorengan dan uang untuk dikasih Janah maupun Linggar kalau datang ke rumah. Nurjanah yg sudah mens tak sadar bila ia mulai merasa terangsang bila miliknya dikocok jari kakeknya. Kini ketagihan. Mbah Darsono makin berani menjilati memek Nurjanah yg duduk di sofa setelah celdamnya dilepas. Linggar yg sudah minta ijin akhirnya ikut memegangi milik mbah Darsono yg tegang dan mengeras. Linggar tertawa cekikikan nonton tv sambil meremasi telor dan burung milik mbah Dar.
" Hi hi hi..burunge jadi keras kek"
Nurjanah makin terengah- engah dan menggigit bibir bila mbah Dar menggigit klitoris dan meremas dadanya yg putih dan mengeras itu. Enak sekali rasanya kalau gejolak birahinya naik dan ia menggelinjang.

" Hhhhh...hhhhh..hhhhh" desah Nurjanah tak kuat menahan birahi. Tangan mbah Dar sudah meremasi dada, pantat, paha dan mengocok miliknya sampai akhirnya merasa pipis. Orgasme yg sangat nikmat itu.

Linggar jadi ikut terangsang waktu kakeknya berdiri dan mulai menempelkan kejantanannya ke klitoris leknya. Lalu memasukkan kepala burungnya dan menggesek - gesek ke bibir milik gadis itu. Linggar ikut membuka celdamnya dan duduk di sisi lek Janah. Mbah Dar makin suka melihat milik Linggar yg masih polos itu terbuka di depan mata. Janah menyandarkan kepala ke sofa karena lemas telah orgasme. Mbah Dar mulai berani mendorong miliknya masuk ke dalam lobang sempit Janah.

" Udah..sakiit mbah." rintih Janah. Mbah Dat mengurungkan niatnya dan kini berpindah merayapi paha Linggar. Mbah Dar takut kalau ponakannya kesakitan dan berdarah bisa bahaya dia. Linggar hanya nyengir saja ketika melihat mbah Dar mengocok miliknya hingga crit di depan matanya.

Usai crit, mbah Dar mengambil uang dari dompet diberikan Janah dan Linggar.

" Nih..buat. Jajan kamu 100 ribu." kata mbah Dar kepada Janah. Linggar yg melirik pengin juga dikasih.

" Ini buat kamu...20 ribu aja. " kata mbah Dar.

" Makasih kek." kata Linggar yg masih membiarkan miliknya diremas jari kakeknya. Ternyata enak juga ya dipijit klitorisnya oleh mbah Dar. Linggar merasa terangsang dan suka sekali meremas - remas telor dan burung  kakeknya. Kakeknya juga suka walau ia menyembunyikan aib jika mamanya Linggar pernah cerai dari suaminya yg orang bule. Sedang waktu lahir sesar, anaknya dititipkan ke Mulyadi, mbah Dar sanggup menikahi si Sri emak Linggar, tapi ditolak pak Mulyadi. Kan Sri Sania sudah dinikahi Wilson, walau sudah cerai. Akhirnya mbah Dar cuma bisa bantu biaya sekolah anak Sri yg kini sudah abg bernama Linggar Natasha.

YOUNG MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang