NIKAH DINI ( S .2 )

219 4 0
                                    

Om Gatot mengadopsi aku Estinur dan adikku Linggar Natasha karena kedua orang tuaku hidup sangat menderita sebagai petani.

" Kamu bebas kok Nur mau ikut bapakmu atau ikut om Gatot." kata om Gatot yang usianya sebaya dengan ayahku tetapi gaul.

Kalau aku jelas milih ikut Om Gatot karena semua tercukupi. Uang jajan, pulsa dan sepatu atau baju terbaru. Begitu pula Linggar yang masih SD kelas V. Walau masih remaja kecil Linggar sudah biasa merawat wajah serta tubuhnya agar terlihat bugar dan cantik. Om Gatot itu sangat senang jika melihat aku dan Linggar tidak pakai bra atau celdam duduk di hadapannya.

"Diiih ponakanku cakep banget." kata om Gatot membuat aku tersanjung. Lalu om Gatot menutup pintu dari dalam hingga kami bertiga tidak dilihat dari luar. Om Gatot walau sudah usia 40 tapi ganteng dan sangat romantis menciumi milikku yang terbuka sambil memijit klitorku.

"Hhhhh.. geli om." kataku seraya menjambak rambut kepalanya. Ah aku benar2 belum pernah merasakan indahnya naik birahi. Tubuhku terasa bergetar saat keringat bercucuran. Nafasku terasa sesak ketika lidah om Gatot mulai menari - nari di dalam ronggaku yang masih sempit. Tangan om Gatot lalu meraih tanganku agar memegangi dan menarik batangnya yang tegang di dalam kolor.

"Hhhhh..hhhh " desahku memacu sesak nafas dan keringatku.

"Gantian aku dong om" kata Linggar yang mulai sange mendekatkan miliknya ke sampingku. Om Gatot tuh paling senang kalau masukkan jarinya ke dalam ronggaku hingga aku meringis perih saat jari itu masuk lebih dalam.

"Periih om..hhhh." kataku sambil menahan gejolak birahi yang tak henti makin meledak. Dadaku yang membusung mulai mengeras ketika diisap mulut om Gatot.

Di sebelahku Linggar sudah mulai merambat ke pangkuan om Gatot mengulum pusakanya yang basah. Sedang miiknya dikobel jari om Gatot. Sama seperti aku Linggar juga merintih ketika miliknya dijejali jari panjang om Gatot. Tapi setelah 10 menit, rasa perih itu lenyap berganti sangat nikmat hingga aku ingin tidak lepas dari kobelan itu.

***

POV Gatot.

Tak kusangka dua ponakanku sangat dekat dengan aku hanya karena kumanjakan dengan uang dan kubelikan hp serta motor matic. Nurjanah yang punya body sangat sempurna di usianya SMP itu membuatku penuh semangat hidup. Mereka adalah ponakan dari istriku yang kini berusia 30 tahun. Istriku sebenarnya sudah mulai mencium aroma perselingkuhan ku ketika ia memergoki Nurjanah suka bercanda denganku. Tapi kan Esti masih anak2, tidak mungkin melakukan hal yg perlu dicemburui. Awalnya Esti suka manja minta pulsa kepada aku. Dan kukasih 50 ribu. Esti datang ke rumahku yg tidak jauh dari rumahnya.

"Om bagi pulsa dong." kata Esti Nurjanah sambil masuk ke kamarku. Esti kaget ketika aku tidak memakai kolor dan kubiarkan mata gadis remaja itu memandangi milikku yang tegang. Esti senang melihat milikku yang tegang. Ia kutawari makanan hamburger yang tidak pernah ia rasakan.

"Ini makan Nur. "

"Makasih om" katanya sambil menunduk. aku sengaja duduk di samping Esti sambil buka sarung hingga terlihat milikku yang tegang dan besar. Ternyata Esti tidak menolak ketika tanganku merayap ke miliknya yang terbungkus celdam tipis. Jariku mulai memijit klitornya yang kecil. Kurasakan degub jantung dan deru nafasnya yang mulai sesak ketika aku terus mengusap paha dan memijit klitornya. Esti juga kuarahkan tangannya agar menggenggam miliki yang tegang.

"Hhhhhh..gede amat anunya om. Emang bude Sri kemana?"

"Ke Jakarta." jawabku.

Esti makin menggelayut ke dadaku ketika miliknya mulai basah karena kusogok dengan jari dan kugesek- gesek. Nafas gadis remaja itu makin tak beraturan saat mulutnya mengulum milikku yang basah pula.

"Aku belum pernah rasain begini om. Aku takut hamil." kata gadis itu.

"Kalau punyaku masuk ke punyamu, itu bisa hamil. Tapi kalau cuma gini ya enggak lah" kataku.

Akhirnya Esti lemas ketika miliknya basah oleh cairan yang menyembur dari dalam rongganya setelah kukocok dengan jari.

"Ngantuk om." kata Esti sambil tumbangkan kepala ke pangkuanku.

***

Esti Nurjanah yang sudah klas 9 smp tentu punya tubuh lebih sempurna walau bagian miliknya masih polos belum ditumbuhi rumput. Aku tidak ingin ponakanku rusak oleh perbuatanku. Karenanya aku hanya melakukan deflorasi saja agar gadis itu secara alami merasakan gejolak birahi yang pesat dan ketagihan untuk melakukannya lagi.

Esti Nurjanah memang selalu ketagihan untuk melihat milikku yang tegang dan mengulumnya atau menggesek- gesekkan pada mulut rongganya.

"Bude kemana om?" tanya gadis itu ketika datang ke kamarku. Gadis itu clingukan melihat ke dapur seakan curiga jika melihat budenya memergoki bercinta dengan aku. Itu pasti karena istriku juga suka menanyakan padaku ngapain Nurjanah tadi.

"Ke pasar. Udah tenang saja.." kataku sambil menarik tangannya untuk duduk disampingku. Ia selalu datang dengan rok biru seragam sekolahnya agar aku mudah melihat perangkat miliknya. Paha yang putih bersih itu sangat kusuka dengan celdam tipis yang menutup miliknya.

"Mana Abang jago om?"

Aku tersenyum menurunkan kolor hingga mencuat jagoku tengadah ke langit. Nurjanah lalu merunduk dan meremas leher jago dan mengulum kepalanya berulang. Tapi aku bergegas menyingkap rok biru dan menyelipkan jari ke dalam rongganya.

"Hhhhh...geli om" desah Nurjanah ketika jariku terus memijit kacangnya dan kobel miliknya yang mulai basah.

YOUNG MARRIEDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt