Namaku Linggar masih kelas 9 SMP ketika harus menjadi anak yatim karena ditinggal cerai papaku Wilson. Mamaku masih muda dan cantik, hingga ia cepat sekali kawin lagi dengan pemuda yg masih kuliah tingkat akhir bernama Jojon. Aku bersama dua adikku senang sekali punya papa baru yg umurnya belum tua dan ganteng. Irsa adikku yg masih SMP klas 8 dan Saskia klas 6 SD tertawa gembira kalau digodain papaku yg pulang kuliah jemput mereka pulang bersama.
Di depan sekolah saja Kia sudah menunggu sambil ditemani murid SD lain untuk melihat papaku jemput dengan mobil. Kia masuk mobil jejer dengan papaku di depan melambaikan tangan kepada teman2 nya pamer. Begitu pula Irsa yg di depan gerbang sekolah menunggu jemputan papaku bangga punya papa tampan kek artis. Mamaku ngajar di sekolah pulangnya sampai hampir malam karena ngajar di dua sekolah.
Suatu saat aku sedang mau pipis ke toilet lewat kamar mama yg terkunci dari dalam ada suara tawa gurauan papa. Aku penasaran mengintip lewat kaca jendela yg kurdennya sedikit terbuka. Ya ampuuunn..dadaku berdegub kencang melihat adegan papa dan mamaku yg sedang tanpa busana. Papaku sedang injak kasur dengan lututnya mengacungkan kejantanannya yg besar dan panjang. Duhh..baru kali ini aku gemetar melihat milik lelaki dewasa yg begitu indah berotot dan menggairahkan. Aku makin gemetar bila mamaku memasukkan milik papaku ke dalam mulutnya dan mengulum sambil melirik ke atas menatap mata papa.
Ingin sekali aku merasakan bila punya pacar ganteng seperti papa. Aku pasti bahagia dibuatnya tiap hari mengisap batang ajaib itu.
Hhhh...hhhhh...desah papa kudengar hingga masuk ke dalam otakku. Nikmatnya..bisa memegang dan mengisap kejantanan pria dewasa yg besar dan perkasa. Batinku. Kaget ketika pundakku hampir terdorong jatuh ketika dua adikku juga ikut mengintip.
" Iihh..kakak." kata Irsa pelan. Aku tempelkan jari telunjukku ke bibir agar mereka diam tak bersuara. Dada Irsa juga berdebar- debar melihatnya.
***
Kia yg duluan dijemput papaku cerita kalau ia pernah rasakan adegan itu. Aku jadi kaget dan mendengar cerita adikku yg masih bau kencur itu.
Kan Kia masuk ke dalam mobil diberi coklat es krim satu dus suruh ambil ndiri di jok deket papa. Kia senang makan eskrim sambil tangan papa merayap di pahanya yg putih dan jenjang itu dibalik rok merahnya. Kia diam2 merasa terangsang dan gemetar saat melirik sleting celana papa sudah terbuka dan nongol abang jago yg besar dan sensual itu. Tangan papaku menarik tangan Kia dipegangkan ke abang jago yg berdiri tegak di pangkuannya. Akhirnya Kia senang bisa menggenggam abang jago sambil rasakan remasan tangan papaku ke miliknya yg masih kecil.
Hhhh..hhhhh..sakit paa..kata Kia ketika miliknya disodok jari papanya. Papa tak mau dengar bisikan Kia tapi terus mengocok hingga putri tirinya merasa nikmat sambil mengulum abang jago yg basah. Papa juga menyetir mobil lambat putar-putar taman sampai tak sadar dari luar Irsa memanggil nama Kia. Papapun mendorong Kia dan membenarkan celananya yg ngablak. Kia masih gemetaran saat membukakan pintu belakang dan mereka berebut ke jok depan. Kia mengalah di belakang karena sudah ngantuk sekali. Irsa yg duduk disamping papaku menuju pulang ke rumah.
" Trus..Irsa diapain tuh? " tanyaku kepo saat kami berkumpul di dalam kamar.
Papa lihat Kia tidur di jok belakang, Irsa dapet giliran diraba pahanya yg langsing itu sampai sesak nafas. Irsa malah bilang dicium papa dan dipijit dadanya di balik branya. Irsa bilang cuma sepuluh menit menuju rumah nafasnya sudah tak beraturan lagi. Papaku mengajarinya berciuman kek dengan mama yg sangat liar memainkan lidah dalam mulut. Sampai Irsa tak sadar celdamnya terlepas saat mau keluar dari mobil.
" Udah ngerasain abang jago dong?"
" Kagak. Cuma dikocok sama jari aja gua udah gemeter. Gue kencingin tangan papa tau !" kata Irsa.
" Kencing beneran..?" tanyaku penasaran.
" Keknya sih iya..tapi lengket gitu "
Irsa gak tahu kalau dia orgasme, taunya kencing. Kalau pipis lengket itu jelas cairan kewanitaan yg keluar dari rongga rahim. Kata temanku saat orgasme memang berasa mau pipis tapi rasanya nikmat banget.
