PART : 17

1.6K 13 0
                                    

Mr. Jurgen sudah mengurus Sania yg kini kembali muda dan cantik lagi karena waktu melahirkan anak bedah sesar jadi miliknya masih utuh tidak luka sedikitpun. Jurgen yg sudah usia 60 tentu tak keberatan hanya menanggung seorang mantan menantu yg masih usia 34 untuk menemaninya tidur. Sri Sania ingin balas sakit hatinya kepada mantan suaminya Wilson yg telah menceraikannya. Toh dengan Jurgen Sania bisa mengambil kekayaannya atau bagian dari Wilson untuk kepentingan pribadinya. Jurgen memang ganteng walau usianya sudah cukup tua dibanding Sania yg terpaut lebih 25 tahun. Sania kini dibelikan rumah baru dan mobil baru agar mereka bisa aman bercinta tanpa mengusik Wilson. Karena itulah ia berniat pulang kampung ke rumah ayah kandungnya yg dititipi anak perempuan hasil hubungannya dengan Wilson pasti sekarang sudah besar.

Mulyadi grandong tentu sangat senang bila cucunya yg dipelihara akan diambil Sri Sania untuk diurus ke kota. Itu bayangan Sania yg kini tengah melayani Jurgen yg baru libur ke villanya.
" Hhhhhh...hhhhh.." desah Jurgen yg miliknya sedang dikocok Sania agar bisa kembali tegak setelah tadi crit . Melayani orang setengah baya seperti Jurgen itu hemat tenaga dan mudah. Tidak seperti anak muda yg kalau bercinta sampai lama dan minta bermacam gaya. Jurgen itu hanya suka foreplay yg lama, dan cepat crit saat miliknya bergesekan dengan rongga perempuan.

" Aku mau pulkam ambil anakku besok boleh kan pap?" tanya Sania setelah berhasil membuat Jurgen bergairah karena miliknya siap genjot memek Sania.

" Oh boleh..boleh.. butuh uang berapa ntar papa kasih " kata Jurgen sambil mengisap puting kecil menantunya. Sania tersenyum sambil menempatkan letak handel Jurgen masuk ke lobang miliknya yg sudah basah oleh keringat. Jurgen kembali menggenjot milik Sania sambil tiduran agar tidak capek. Sania mengalah duduk di pangkuan mertua sambil menggoyangkan pinggul naik turun. Jurgen cuma rebahan sambil kedua tangannya meremasi dada Sania yg masih kenyal dan menggairahkan itu. Hanya lima menit Sania bekerja mengocok pipa papanya dan berakhir dengan sukses.
" Hhhhhh...udah say...papa udah crit" kata Jurgen yg sudah merasa melepas cairan anu. Sania tertawa melihat milik papanya telah susut seperti lipatan balon. Jurgen bangun sambil masih meremas pinggul Sania yg semok dan menciumi dadanya. Lalu ia ambil uang dari dalam tasnya.

" Nih..papa cuma ada 20 juta. Cukup nggak? Nanti kalau kurang call papa." kata Jurgen. Jurgen suka sekali bercinta dengan Sania yg tahu persis kesukaannya. Jurgen sebenernya masih bernafsu besar ingin main lagi karena waktu liburan sangat lama. Tapi tenaganya tak kuat bila harus bergotang sampai jam2 an dengan nafas tak teratur dan jantung memacu kencang. Senang melihat body mantan menantunya yg terawat karena sering nge gym.

Usai bercinta, Jurgen mandi, sedang Sania kembali mengenakan pakaiannya dan cari konrak mobil yg kemarin baru diambil dari dealer. Mau test drive sekalian ke rumah Mulyadi melihat anak gadisnya yg telah ditinggal 10 tahun lebih.

****

Mulyadi bersyukur melihat Sania kembali pulang membawa mobil sendiri dan tentu membawa oleh2 untuknya dan putrinya. Orang desa mah bangga kalau anaknya pulkam bawa mobil baru sekalipun rental.

Sania sudah ditunjukkan pada bayi yg dulu ditinggalkan itu sudah mulai remaja. Linggar sudah kelas 6. Ia berkulit putih kek papanya si Wilson. Linggar bongsor dengan tinggi 165 saat usia 12 tahun. Karena itulah Sania khawatir jika tumbuh bersama kakeknya di kota pasti bisa ternoda oleh Jurgen yg mata keranjang. Akhirnya ia sepakat agar anak gadisnya biar besar bersama Mulyadi saja.

" Aduh cantiknya anakku." kata Sania sambil memeluk putrinya yg tak terawat di desa. Linggar canggung dipeluk mamanya karena hampir tak kenal kalau tidak dibilangin pak Mul.

" Nanti ikut mama ke mall. Mama mau beliin baju, sepatu dan hp." kata Sania sambil mencubit pipi Linggar. Senangnya Linggar karena mau diajak ke mall shopping. Ia akan dibelikan HP.

YOUNG MARRIEDWhere stories live. Discover now