CURHATKU

121 2 0
                                    

Akhirnya om Gatot akan melamarku usai aku lulus dari sekolah tapi tidak ke KUA aku masih dibawah umur. Jadi kata om Gatot nikah siri dulu yg penting sah. Tapi mungkinkah ayahku mengijinkan aku nikah dengan om Gatot yg masih ipar dengan ibuku? Apalagi om Gatot sudah berumur lebih 45 tahun. Bagiku tidak masalah, toh aku sangat cinta dan sayang dengan laki- laki itu.

Benar juga dugaanku ketika aku baru mau omong tentang maksud om Gatot, ayahku sudah pasang muka asem. Aku pura- pura tidak melihat saat ayahku masuk kamar sambil memandangi bagian belakang tubuhku yg tidak dibalut apapun. Aku habis mandi dan mau ganti celdam serta bra didepan cermin lemari. Dari cermin itu aku melihat bayangan ayahku yg berdiri memandangi tubuhku yg polos tanpa kedip. Bukan cuma ayahku yg kagum betapa tubuhku sangat sempurna, kakakku Slamet juga suka melihat dan suka colek pantatku yg semok.

"Kamu sangat cantik Nur, mengingatkan ibumu yg telah tiada." kata ayahku sambil merangkul pundak dan mengusap dadaku. Hhhh.. aku reflek terangsang mendapat sentuhan tangan lelaki hingga nafasku sesak. Tapi aku memandang ayahku dengan tatapan marah.

"Sadar pak.. aku ini anakmu.. bukan istrimu" kataku sambil menepis tangan dari dadaku. Ayahku seperti malu hingga membalikkan badan dan berkata lirih.

"Maaf."kata ayahku dengan mata terpejam. Tapi cengkraman tangannya pada pantatku belum lepas sambil masukkan burungnya ke lobang kecil milikku.

"Hhhhh... paakk..hhh " desahku saat burung milik pak Mul makin dalam menyentuh rongga dan mulut rahimku. Antara sedih dan linu kurasakan gesekan burung keras pak Mul yg terus melaju maju mundur membuat aku sangat terangsang. Ohhh aku tak kuasa menahan hentakan pak Mul yg sudah umur 60 an itu. Akhirnya laki2 tua itu tumbang setelah crot dan hamburkab cairan kental ke atas perutku.

"Wes nduk.. hhhh.. lemes aku nduk.." kata pak Mul yg terkulai disisiku. Aku masih kuat berdiri dan buruan menutupi tubuh dengan kain selimut yg terserak di ranjang.

*Bapak ini keterlaluan! apa kata mas Gatot kalau tahu aku sudah bapak nodai?" kataku marah pada ayahku sendiri.

"Ya bapak minta maaf sudah khilaf. Kalau kamu mau kawin dengan Gatot ya bapak restui." kata ayahku.

"Kalau mas Gatot kecewa karena aku sudah tidak perawan gimana?"

"Kan itu salahmu sendiri sering colmek di kamar." kata ayahku.

"Kok bapak bisa bilang gitu, wong bapak sudah tiga kali ini perkosa aku. Dulu sama mbak Sri juga bapak tega menodai hingga hamil dan lahir si Linggar."

"Ya sudah.. terserah kamu.. kamu bunuh aku juga boleh.. hu hu hu.. aku memang bejat. Aku tidak pantas jadi ayahmu nduk. hu hu hu" ucap ayahku yg menyesali perbuatannya.

***

Akhirnya aku curhat kepada pakdeku.. Jojon yg jualan mie ayam tinggal sebelah rumah. Pak Jojon itu dulu sering memberi aku uang jajan sambil menemani aku nonton tv saat di rumah sendiri.

     Sebenarnya aku risih kalau ngobrol dengan pakde Jojon yg masih kakak dari ibuku. Umurnya sudah lebih 60 tapi pikirannya konyol. Ia masih suka nonton bokep dan diperlihatkan padaku. Tapi aku juga suka kalau lihat burungnya yg selalu horny sangat besar itu sengaja ditunjukkan bila aku datang ke rumahnya.

      "Tumben kemari kangen sama pakde ya." tanya pakde Jojon saat aku datang ke rumahnya. Aku cuma tersenyum saja sambil duduk dengan kaki terbuka di depan pakde Jojon yg suka melihat pahaku. Benar juga tangan lelaki tua itu langsung meraba pahaku sambil mengusap naik turun saat menggeser duduknya disisiku.

      "Aku sedih de.. dirumah selalu diganggu bapakku." kataku.

      "Diganggu bagaimana?" tanya pakde Jojon kaget.

      "Aku suka dilecehin" kataku jujur.

YOUNG MARRIEDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ