eps.07

6K 578 18
                                    

Seoul,
Mansion Kim.

  Pagi damai dimiliki oleh Kim lalisa ia tidur dengan nyenyak semalam dengan pelukan hangat dari seseorang , Lisa meraba ke sebelah tempat tidur nya mencari seseorang itu tapi akhirnya ia tak menemukan apa pun.

"Haaaa,, siapa yang memelukku malam tadi,apa aku bermimpi?" Lisa menghelah nafas karena tak mendapat kan orang yang memeluknya.

.....

Lisa turun dari kamar nya mendapati ketiga saudaranya menatap Lisa  dari kejauhan,tapi pandangan Lisa terahli kan ke kursi milik Appa yang yang kosong tidak biasanya seperti itu, Lisa berjalan pergi meninggalkan ketiga saudaranya.

"Makan lah bersama kami" langkah Lisa terhenti dan menoleh ke rose yang masih fokus ke makanan nya setelah memanggil lisa.

"Tidak perlu" Lisa kembali melanjut kan langkah nya.

"Jika kau tak ikut jangan harap kau bisa keluar dari sini" langkah Lisa terhenti lagi kemudian menoleh ke jennie yang sama seperti rose masih fokus ke makanan nya membuat Lisa dan jisoo bingung.

"Kenapa kalian memaksa ku untuk makan disini?" Ujar Lisa yang bingung tapi menuju juga kekursinya.

"Ikuti saja." Singkat rose.

"Kalian tidak memasuki racun kan?" Ujar Lisa yang langsung memakan makanan diatas meja.

"Jika kau curiga kenapa kau makan juga?" Kini jisoo yang bertanya sambil menatap lisa.

" Jika aku mati aku bisa melihat senyuman dari mu dan adik adik mu" ujar Lisa membuat jennie tersentak dan menatap lisa.

"K-kenapa kami harus tersenyum saat kau-"

"Kalian akan tersenyum bahagia saat kematian penghancur keluarga kalian" ujar Lisa yang berlalu pergi dari sana.

....

Lisa berjalan perlahan menuju sekolahnya dan berakhir di depan gerbang brilian high school yang sangat besar itu.

"Lisa ya!" Eunha datang dari belakang kemudian merangkul pundak Lisa.

"Kau mengangetkan ku" ujar lisa sambil berjalan bersama eunha menuju kelas nya, tiba tiba sebuah tangan memegang tangan lisa.

Bruk..

Orang itu bersujud dihadapan lisa,
Lisa hanya melihat aktivitas seseorang tersebut.

"Permainan apa lagi yang kau main kan sekarang?" Ucapan dingin Lisa membuat seseorang itu menunduk ketakutan.

"A-aku ingin minta maaf... L-lisa" ujar nya yang tak lain jihyo yang ditemani oleh yerin.

"Mintak maaf? Untuk apa" ucap lisa yang pura pura.

"Maafkan aku karena sudah menganggu mu,,, aku sungguh minta maaf..." Ucap jihyo yang menunduk tak berani menatap lisa, semua orang mulai berkumpul melihat jihyo dan yerin bersujud dihadapan kaki lisa, dan itu membuat Lisa tak nyaman bisa bisa dia dimarahi oleh Appa nya karena dianggap membully mereka.

"Pergi." Singkat tapi mengerikan itu yang dirasa kan oleh kedua orang yang tengah terduduk dilantai.

Lisa pergi dari sana bersama eunha yang mengekornya.

....

"Haaa... Kepala ku sangat sakit." Guman Lisa yang saat ini berada di atap sekolah sendirian, eunha pergi ke kantin untuk membeli makan dan memakan nya bersama Lisa.

Lisa menatap seluruh sekolah semua murid bertebaran dimana mana tapi pandangan Lisa terfokus ke seorang gadis blonde yang menikmati makan siang bersama temannya.

Rose sangat menikmati makanan nya bersama escream vanila disebelah nya makan bersama dengan teman nya Mina, lisa melihat bertama asik nya kedua makan bersama.

"Kapan aku bisa makan bersama mu seperti itu?" Guman Lisa yang iri kepada Mina karena rose menyuapi Mina escream Valina milik rose.

Bagaimana tak iri, ia saja tak pernah se akrab itu dengan rose, walau pun Lisa memiliki keluarga tapi Lisa adalah seorang anak yang haus akan kasih sayang dari keluarganya.

" Yak! Apa yang kau lihat" eunha tiba tiba datang membawa makan ditangan nya.

"Bukan apa apa, kau membawanya?" Tanya Lisa yang melihat apa yang dibawa eunha.

"Tentu saja, mari kita makan" eunha dan Lisa duduk di kursi yang dekat dari mereka, mereka menikmati makanan bersama,tapi Lisa tiba tiba mengingat rose yang bersama Mina tadi.

"Hem... Eunha.." ucap gugup Lisa membuat eunha bingung.

"Wae?" Ujar eunha melihat Lisa yang menunduk kemudian kembali melihatnya.

"Su-suapi a-aku.." ucap lisa pelan yang kembali menunduk lisa.

"Su-suapi? Ya kau pikir umur mu berapa?" Ujar eunha tapi masih menyuapi Lisa dengan telur gulung.

"Enak..." Lisa kemudian tersenyum dan itu tambah membuat eunha bingung akan sikap Lisa.

....

Lisa melangkahkan diam diam memasuki mansion itu karena ia pulang sangat larut, tapi ruangan yang lumayan gelap tersebut tiba tiba terang Lisa terkejut bukan makan ia melihat kesekeliling dan mendapati jisoo yang berjalan mendekat kepada nya.

"Dari mana saja kau?" Tanya jisoo yang melihat Lisa yang masih memakai seragam sekolah.

"Dari luar" cuek Lisa membuat jisoo sedikit kesal.

"Sampai semalam ini" ujar jisoo sambil melihat jam tangan mahalnya.

"Hmm" cuek Lisa lagi dan itu membuat jisoo tambah kesal.

"Kau itu perempuan tapi kau pulang semalam dan itupun masih berpakaian sekolah" ujar jisoo yang kesal akan sikap Lisa itu, Lisa pun ikutan kesal karena badan nya lelah ingin istirahat.

"Lalu kenapa?" Ujar Lisa.

"Lalu kenapa? Kau tahu aku mengkhawatirkan mu dari tadi karena rose tak melihatmu dari pulang sekolah" ujar jisoo yang sudah sangat kesal akan sikap Lisa yang tak peduli.

"Khawatir? Heh kenapa kau mengkhawatirkan ku?" Ujar Lisa tersenyum singkat.

"Tentu saja karena kau adik ku!" Bentak jisoo membuat Lisa tersenyum yang sulit diartikan.

"Adik? Sejak kapan kau menganggap ku seperti itu?" Ucap lisa sambil menatap mata jisoo yang kini terdiam.

"Seingatku kau tak pernah mengatakan kata seperti itu dihadapan ku" ujar Lisa lagi dan jisoo hanya diam tak menjawab.

"Kau... kau hanya menganggap ku sebagai seorang anak haram unnie." Ujar Lisa yang berlalu pergi setelah berkata seperti itu.

....

Lisa melempar tas nya kesembarang tempat kemudian masuk ke kamar mandi kemudian bersiap untuk tidur.

" Kenapa dia bersikap seperti itu" guman Lisa yang mengingat kejadian bersama jisoo dibawah.

"Dia bersikap se akan sangat peduli terhadapku" guman Lisa lagi yang berpikir sikap aneh dari jisoo.

"Apa yang khawatir ia bahkan tak pernah menjenguk saat dirumah sakit." Ucap Lisa kemudian menarik selimutnya menutupi seluruh badannya.

"Padahal aku berharap dia datang..." Guman Lisa lagi kemudian perlahan-lahan terlelap.

Lonely girl_lalisa_
Sungai penuh,12 Juni 2021.

Hai semoga Readers menyukainya silakan berkomentar:).

lonely girl _lalisa_Where stories live. Discover now