eps.16

5.2K 540 9
                                    

seoul,
rumah sakit.

brakk!!

bunyi keras pintu membuat seisi ruangan kaget dan menoleh ke arah rose dengan memasang wajah panik dan penampilan berantakan.

gadis blonde itu tak menghiraukan dan memilih mendekati sang adik tengah terbaring lemah di atas ranjang rose mengelus pipi lisa yang mulus, lisa hanya menatap lekat eonni nya itu dan perlahan menutup mata nya.

"l-lisa..?" rose panik dan bingung melihat lisa tiba tiba menutup mata nya.

"A-Appa... l- lisa k-kenapa..?" panik rose meraih tangan besar Appa nya dan kim so hyun dengan cepat menenangkan rose lalu jennie cepat cepat memanggil dokter choi.

tak lama kemudian dokter choi sampai dan dengan cepat memeriksa lisa, dokter choi menatap satu persatu keluarga kim.

"nona lisa hanya kelelahan dan beristirahat sebentar." ucapan dokter choi membuat keluarga kim menghembus nafas lega.

....

malam hari yang sunyi dan sangat gelap, seorang gadis surai hitam pekat melihat keluar jendela menatap keatas melihat langit gelap tanpa satu pun bintang.

"hmm...."

" tidak biasanya seperti ini." guman jisoo menatap langit kemudian beralih kearah adiknya air mata keluar secara tiba tiba di pipi mulus nya entah apa yang ia pikir kan saat itu, jisoo hanya menatap lisa yang terbaring lemah.

pagi hari yang cerah dan keadaan lisa masih sama tak sadarkan diri semua orang mulai khawatir tentang keadaan lisa dan memilih memanggil dokter choi lagi.

"bagaimana keadaan nya?" tanya kim so hyun penasaran ditambah perasaan cemas dan khawatir, dokter choi mengerutkan keningnya setelah memeriksa lisa.

"ini aneh, seharusnya nona lisa sudah sadarkan diri lebih awal, ini seper-" ucapan dokter choi terhenti dan menatap satu persatu keluarga kim, karena dokter kim teringat kejadian yang sama dengan ini dan orang yang sama bahkan lebih parah lagi.

flashback on

  saat itu lisa sedang berada di stadium 2, dan saat itu tumor lisa tiba tiba mengganas membuat gadis itu mencoba melawan rasa sakit sambil merintis kesakitan.

"hiks... hiks.. arghh.. hiks" rintisan lisa memenuhi seluruh ruangan tersebut air mata tak kunjung habis, itu adalah hal yang sangat menyiksakan bagi lisa.

"arghh... kenapa ini semakin sakit.." rintisan lisa lagi dan dokter melihat itu sangat tidak tega apalagi tak seorang pun yang menemani yang disini, kemana semua keluarga nya? itu lah yang dipikirkan oleh dokter choi.

dokter choi membuang pikiran itu dan fokus lagi mengobati lisa, tangan dan kaki lisa dipengang oleh beberapa perawat, lisa terus bergerak dan tangan nya yang terus memegang kepala karena rasa sakit itu bukan main.

"hiks.. arghh.. a-aku tak kuat lagi.." rintisan lisa menatap dokter choi dan itu membuat dokter kim menatap sedu lisa.

"tenang lah ini hanya sakit sebentar, kau akan sehat kembali." tapi bukan berarti ia akan merelakan lisa begitu saja , ia dengan sekuat tenaga menyelamatkan lisa.

setelah beberapa jam lisa tertidur dengan tenang dan dokter choi menghembus nafas lega nya, kemudian mengambil ponsel mahal lisa dan tak ada satu pun riwayat panggilan dan tak ada satu pun sebuah pesan dari keluarganya, apa mereka tak khawatir tentang lisa yang sudah 4 hari tak pulang? dokter choi meletakkan ponsel mahal lisa kembali dan beralih ke ponselnya sendiri.

tut.. tut..

"ya dokter choi?" suara kim so hyun keluar dari ponsel dokter choi.

"tuan kim,, apa nona lisa sudah pulang?" tanya dokter kim walau lisa tepat disebelahnya.

"entahlah aku tak tahu, dan aku tak akan peduli" dokter choi tentu terkejut mendengar jawaban kim so hyun.

"kenapa kau diam saja? jika tak penting jangan terfon aku." singkat kim so hyun dan mematikan telfonnya, dan itu membuat dokter choi syok, ia bahkan tak menanyakan kenapa aku mencari putrinya.

"sudah ku bilangkan.. mereka tidak akan peduli." suara itu membuat dokter choi kaget dan menoleh keasal suara tersebut  dan terdiam melihat seorang gadis berponi yang tersenyum hambar.

"wae? kenapa kau menyelamatkan ku?" tanya lisa yang matanya mulai berkaca-kaca.

"karena kau pantas." singkat dokter choi tapi sangat tegas dan jelas.

"apa yang membuatku pantas aku bahkan tak di ingin kan".

flashback of.

"kenapa kau berhenti?" kini jennie yang bertanya dan dokter choi menatap hambar jennie ,itu membuat gadis bermata kucing mengerutkan keningnya.

"dia seperti tak memiliki semangat untuk hidup."

deg.

"a-apa maksud mu?!" bentak jennie dan dokter choi masih tersenyum hambar dan kembali menatap satu persatu keluarga kim.

"aku bilang dia tak punya semangat untuk hidup." jawab dokter choi lagi dan itu membuat jennie semakin marah.

"apa maksud mu?! kenapa adik ku tak memiliki semangat untuk hidup?!" bentak jennie lagi sambil mencengkram kedua bahu dokter choi, dan dokter choi masih sama seperti tadi.

"a-adik? kurasa kalian yang tahu jawaban itu." jawab dokter kim lalu meninggalkan ruangan tersebut.

hanya keheningan didalam ruangan itu setelah dokter choi keluar dari sana, mereka berpikir apa maksud ucapan dokter choi lagi.

entah apa tiba tiba jisoo berdiri dari duduk nya dan berlari menuju lisa dan memegang tangan kurus adiknya itu.

"lisa yaa,, mianhae" semua orang tentu terkejut karena jisoo tiba tiba meminta maaf ke Lisa.

"kumohon maafkan aku lisa yaa.. jangan seperti ini kumohon... hiks.. jangan hukum aku dengan ini kumohon jangan seperti ini.. hiks" jisoo menangis sambil memeluk tangan adiknya.

"aku salah karena tak memperhatikan mu selama ini..hiks.. aku terlalu berpikiran kekanak-kanakan dan menyalahkan mu yang tak bersalah" ucap jisoo lagi sambil menangis terseduh seduh.

"lisa yaa,kumohon kasih aku satu kesempatan..."

lonely girl_lalisa_
sungai penuh, 19 juli 2021

semoga Readers menyukai ceritanya silakan berkomentar dan vote _^

maaf yaa lama update nya:)

lonely girl _lalisa_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang