🍇 01 🍇

391 37 23
                                    

Jake turun dari mobil dan langsung lari dengan penuh semangat. Bahkan ketika ia berlari dia dalam mode tertawa sampai giginya kelihatan.

"Fake love~ Fake love~" ini suara Jake sambil nyanyi lagu BTS.

Setelah berlari dan ngos-ngosan, akhirnya dia sampai di kelas. Dia langsung duduk dan membuka buku tulisnya. Tak lama kemudian Oliv datang.

"Morning, Jake"

"Hai Oliv! Sini cepat!!!" Seru Jake antusias.

Oliv berlari kecil dan menghampiri Jake. Sementara itu Jake terlihat sibuk menulis di bukunya. Itu terlihat seperti rumus.

"Lo tahu ngga? Gue berhasil mecahin rumus yang selama ini sulit. Gue bisa ngalahin Jay!!!" Seru Jake kegirangan.

"Wow, selamat!!!" Seru Oliv ikut girang.

Jay yang baru datang terlihat cemberut dan langsung duduk di samping Jake. Dia sedikit melirik tulisan Jake kemudian memalingkan wajahnya ke tempat lain. Jake tersenyum ke arah Oliv dan keduanya akhirnya tertawa bersama. Entah dimana letak lucunya sampai membuat Jay yang ada disana kebingungan.

"Sehat?" Tanya Jay melihat Jake dan Oliv secara bersamaan.

"Ada yang kalah saing nih" goda Oliv yang membuat Jay semakin cemberut.

"Kita lihat aja nanti pas ulangan" tantang Jay.

Jake yang mendengar hal itu hanya bisa ketawa ngikik. Sedikit informasi, Jay adalah salah satu siswa terpintar dan menempati posisi ke dua. Jadi ngga heran kalau Jake menjadi saingannya. Apalagi mereka satu meja. Sudah seperti meja pertempuran untuk mendapatkan posisi satu. Eits, tapi mereka ngga musuhan kok.

"Oh iya gue hampir lupa" seru Jake yang langsung mengambil sesuatu dalam tasnya. "Satu kotak yoghurt untuk Oliv" ucapnya sambil memberikan kepada Oliv.

"Lo ngga pernah berubah ya, Jake" puji Oliv sambil tersenyum.

"Ehem, hati gue juga masih sama kok" balas Jake yang membuat senyuman Oliv jadi masam.

Sunghoon datang barengan sama teman sebangkunya, Jisung. Kemudian dia melihat Oliv bersama Jake. Langsung saja matanya melirik yoghurt yang dipegang Oliv.

"Buat gue?" Tanya Sunghoon yang langsung merampas yoghurt yang dipegang Oliv.

"Bukannnn!"

Terlambat, Sunghoon sudah membukanya dan segera menghabiskannya.

"Ah, enak juga" ucap Sunghoon setelah menghabiskan yoghurt.

Sunghoon tersenyum melihat Oliv yang tampak kesal kepadanya. Tapi Sunghoon sama sekali tidak peduli dan memberikan yoghurt itu kepada Oliv.

"Makasih ya" kata Sunghoon kemudian mencubit pipi Oliv dengan gemas.

"Ngerjain apa, bro?" Tanya Sunghoon kepada Jake.

Jake tidak menjawab. Dia melihat yoghurt yang ada di depannya. Kemudian dia menatap Sunghoon dengan sorotan mata tajam. Bukan seperti Jake biasanya.

"Ini bukan punya lo. Kenapa lo minum?" Tanya Jake tiba-tiba membahas yoghurt.

"Oh, yoghurtnya" Sunghoon menjeda kalimatnya. "Gue kira ini punya Oliv soalnya dia yang pegang" kata Sunghoon.

"Gue ganti ya" ucap Sunghoon yang langsung mengeluarkan kartu ATM kepada Jake. "Gue ngga bawa uang cash. Lo bawa aja" lanjutnya dengan senyum.

"Sunghoon!" Oliv mulai bersuara.

"Iya sayang?"

Jawaban Sunghoon membuat raut wajah Jake semakin tidak karuan. Benar-benar wajah riang Jake hilang seketika.

Pamit | Jake ENHYPENOnde histórias criam vida. Descubra agora