🍇 15 🍇

119 16 11
                                    

"Lo datang juga, Liv"

Oliv sudah panik karena bilangnya Jake belum sadarkan diri tapi pas datang yang ia lihat sangat bertentangan. Jake sudah siuman dan terlihat tidak separah apa yang dibayangkan Nila. Hanya ada perban yang melingkar di kaki kanannya dan di kening kepalanya yang bisa jadi itu terbentur.

"Lo ngga papa?" Tanya Oliv memastikan.

Jake tersenyum dan langsung duduk dan memperlihatkan dirinya yang seolah baik-baik saja. "I'm okay, cantik", ucapnya dengan senyum manis.

"Gue udah ngira bakal kehilangan saingan gue di kelas" Ini suara Jay dengan wajah datar.

"Jangan bilang lo berharap gue mati?" Tanya Jake agak sewot.

"Ngga berharap, gue bilang ngira" Jawab Jay datar.

Jake terkekeh. Entah kenapa hatinya merasa tenang dan senang. Terlebih Oliv datang dan ini baginya sudah membuktikan kalau Oliv masih peduli dan sayang kepadanya.

"Balik yuk" Ajak Jay kepada Oliv.

"Kok buru-buru?" Tanya Jake.

"Lo ngga kenapa-napa dan gue ngga mau buang-buang waktu" Jawab Jay ketus.

"Gue mau bicara bentar sama Oliv" Kata Jake.

"Gue tunggu di parkiran. Jangan lebih dari sepuluh menit. Kalau lebih gue bakal duluan" Pesan Jay lalu segera pergi gitu aja.

Kini tersisa Jake dan Oliv saja yang ada di ruangan. Beberapa saat keduanya masih saling terdiam bahkan mungkin terasa canggung. Jake meraih tangan Oliv dan menatapnya dengan tatapan teduh. Hal ini membuat Oliv merasakan hal aneh. Apakah perasaanya masih sama?

"Liv, gue ngga bisa lupain lo" Jake diam sesaat, "Bohong kalau gue bisa lupain lo gitu aja" Lanjutnya dengan suara lirih.

"Jake, kita udah selesai. Kita bisa berteman baik kan?"

"Ngga bisa. Gue ngga mau berteman sama lo, Liv. Gue mau kaya dulu, kita pacaran lagi" Kata Jake sambil terus mengenggam tangan Oliv.

Oliv menatap Jake. Munafik jika dia sudah melupakan Jake. Dalam hati yang paling dalam, Oliv masih menyimpan Jake disana. Tapi dia tidak bisa begini terus. Dia sudah memiliki Sunghoon yang tulus mencintainya. Kemudian Oliv berusaha melepas genggaman tangan Jake.

"Maaf, kita ngga bisa seperti dulu" Kata Oliv dengan tersenyum.

"Kenapa?"

"Seperti yang lo bilang terakhir kali, kita bisa berteman baik karena memang kita udah selesai baik-baik. Gue sekarang punya Sunghoon. Gue ngga bisa nyakitin dia" Tegas Oliv kali ini benar-benar tanpa ragu.

"Lo beneran suka sama Sunghoon?" Tanya Jake agak menyimpan rasa kesalnya.

"Iya" Jawab Oliv sambil mengangguk.

Akhirnya mereka saling diam satu sama lain. Sampai akhirnya Oliv tersenyum, "Lekas pulih ya. Gue balik dulu" Pamitnya dan langsung keluar dari ruangan tanpa menunggu jawaban dari Jake.

Jake masih terdiam melihat Oliv yang pergi meninggalkannya. Dia tidak mau melepas mantannya itu. Itu seperti mimpi terburuknya selama ini.

"Jangan pergi, Oliv"

***

Oliv dan Jay sampai di sekolah. Sebelumnya mereka sudah minta izin dan aman-aman aja. Ngga mungkin juga seorang Jay si siswa teladan main bolos aja, mustahil.

"Makasih, Jay" Kata Oliv sambil memberikan helm kepada Jay.

"Ini helm bukan punya gue" Kata Jay dingin.

Pamit | Jake ENHYPENحيث تعيش القصص. اكتشف الآن