🍇 02 🍇

229 34 12
                                    

Kalau gue menang, gue kenalin mama mau?
20.18

Ngga usah neko² ya, Hoon! 🙃
20.20

Hm, gue ngantuk
20.20

Tidur lah 🥱
20.24

Gue lagi di depan rumah lo. Sini
20.24

Langsung saja Oliv bangun dari tidurnya. Yang tadinya sudah ngantuk jadi segar kembali matanya. Buru-buru dia buka pintu dan ternyata..

"Ngapain kesini jam segini? Ini udah malam ya ampun, Hoon"

"Sengaja biar sepi" goda Sunghoon dengan mata bangsat.

Oliv langsung nabok Sunghoon berkali-kali. Yang dipukul malah ketawa kesenangan.

"Nih" Sunghoon memberikan sekantong plastik berisi roti, susu dan satu pisang.

"Buat apa coba ngasih beginian?" Komentar Oliv sambil geleng-geleng.

"Biasain kalau dikasih sesuatu itu bilang terimakasih" pesan Sunghoon sambil jitak Oliv dengan lembut.

"Terimakasih, sayang" ucap Oliv langsung senyum sok manis.

"Jarang sarapan kan? Ini dibawa besok ya" pesan Sunghoon. "Biar ngga dikasih yoghurt sama orang lain" lanjutnya setengah menyindir.

"Semangat buat besok ya, Hoon" ucap Oliv yang mengabaikan pembahasan yang mengarah kepada Jake.

Sunghoon tersenyum. Tapi entah kenapa senyuman itu terlihat seperti senyuman yang sedikit dipaksakan.

☆•☆•☆


Karena bangun terlambat, Oliv langsung mengambil langkah seribu untuk segera berangkat. Tak lupa dia membawa pemberian dari Sunghoon. Langsung saja dia berlari keluar rumah dan.. dia terhenti.

"Good Morning, Oliv"

Kini Oliv berada di mobil Jake untuk berangkat ke sekolah. Ya, Jake menjemputnya dengan mobil. Awalnya Oliv ingin menolak tapi ketika melihat jam, dia berpikir dua kali untuk menerima tawaran itu.

"Tetapan gas universal (R = 0,082 L atm mol−1 K−1) dan konsentrasi larutan molaritas, molalitas, dan fraksi mol" Jake terlihat membaca buku tentang Kimia saat mereka sudah berada di mobil.

Oliv yang masuk kategori siswa terpasrah hanya bisa menyimak. Ya walaupun begitu, setidaknya Oliv masih mendapat peringkat sepuluh besar. Ya walaupun bagi Oliv sebuah peringkat tidaklah penting.

"Lo udah belajar kimia belum?" Tanya Jake kepada Oliv.

"Gue benci kimia" jawab Oliv dengan semangat.

"Kimia itu pelajaran yang unik dan mudah kalau dipahami dengan baik. Justru dengan kimia kita bisa belajar bereksperimen" ucap Jake dengan penuh semangat.

"Gue ngga pernah mudah memahami soal kimia. Pusing" ucap Oliv jujur.

"Gue ajarin lo deh sampai lo cinta sama pelajaran kimia" ucap Jake menawarkan.

Entah kenapa Oliv merasa Jake selalu antusias soal belajar. Bahkan saat mereka berpacaran dulu, Jake hanya membahas pelajaran dan rencana apa yang akan dilakukan saat ada ujian. Bahkan Jake jarang membahas tentang yang lain. Ketika menjadi mantan kebiasannya masih sama.

Mereka sudah sampai sekolah. Jake dan Oliv turun bersama dan jalan ke kelas barengan. Entah kenapa dari tadi Jake tak bisa berhenti tersenyum. Sesampainya di kelas, Jake langsung duduk di samping Oliv.

"Oliv.."

"Hm?" Oliv terlihat memakan pisang pemberian dari Sunghoon dan Jake melihatnya.

"Lo ngga suka pisang kan?" Ucap Jake yang tiba-tiba membahas pisang.

Pamit | Jake ENHYPENWhere stories live. Discover now