🍇 06 🍇

149 25 11
                                    

Oliv jadi kepikiran sama ucapan Jake kemarin. Hatinya tidak bisa berbohong. Dia masih menyukai Jake. Masih ada Jake di dalam hatinya. Tapi sekarang dia ada di posisi yang harus menjaga hati Sunghoon. Apa mungkin Oliv harus membuat keputusan?

Mempertahankan hubungannya dengan Sunghoon atau memutuskan hubungannya untuk kembali pada Jake?

"Mba, itu sepatu Niki" suara Niki membuat lamunan Oliv buyar.

"Ee-eh, maaf dek" Oliv langsung meletakan kembali sepatu adiknya.

"Ada pisang goreng, mba. Niki yang goreng" katanya sambil makan pisang goreng.

"Iya nanti aku makan, dek" jawab Oliv sambil melirik pisang goreng yang dimakan Niki. Sepertinya agak gosong.

"Enak?" Tanya Oliv agak heran dengan ekspresi Niki.

"Rasanya kaya pisang bakar, mba" jawab Niki dengan polosnya membuat Oliv menahan tawa.

Pagi-pagi sudah memikirkan hal yang bikin sakit kepala. Apalagi Oliv belum sarapan. Benar-benar sakit kepala dan sakit perut menjadi satu. Ngilu..

•••

Sunghoon terlihat berbincang-bincang dengan Nila di tempat duduknya. Mereka tidak berduaan kok, masih ada Jisung yang dari tadi diam aja nyimak obrolan mereka.

"Jadi kemarin itu adik lo. Cantik banget woy" puji Nila yang membahas soal pertemuan tidak sengaja mereka kemarin.

"Sonya? Iya adik gue emang cantik" Sunghoon tersenyum.

"Udah kelas berapa adik lo?" Tanya Nila basa-basi.

"Tahun ini naik kelas dua. Tingkat SMP" Jawab Sunghoon seadanya.

"Gue ngga nyangka kemarin bisa ketemu sama lo. Mana lo sama papa, gue sama mama" tawa Nila kelihatan girang banget.

"Apa sih lo, Nil" Sunghoon terlihat ketawa-tawa aja.

Saat mereka sedang asik ngobrol, Jake datang dan matanya langsung tertuju ke mereka. Sunghoon agak ketawa kaku pas lihat tatapan Jake. Tapi akhirnya Jake segera duduk dan membuka buku seperti biasanya.

"Kok lo ngga ajak pacar lo jalan?" Tanya Nila mulai membahas Oliv.

"Waktu ngga cuma buat pacar. Kalau Minggu gue lebih ke keluarga. Sama Oliv kan bisa tiap hari ketemu" jawab Sunghoon dengan nada santai seperti biasanya.

"Oh, gitu. Emang lo ngga pernah ajak Oliv pergi kemana gitu?" Kepo Nila mulai kumat.

"Kok lo penasaran sama hubungan orang" Sindir Jisung dengan muka datarnya.

"Suka-suka gue lah" Sewot Nila dengan wajah nyolot.

Sunghoon ketawa melihat interaksi Nila dan Jisung yang bisa dikatakan jarang akur. Tak lama kemudian, Oliv datang dan matanya langsung tertuju ke Sunghoon dan Nila. Ada rasa cemburu ketika melihat Sunghoon tertawa bersama wanita lain. Tapi Oliv tidak boleh egois. Sunghoon hanya pacarnya. Tidak baik jika Oliv membatasi pertemanan Sunghoon.

"Morning" sapa Jake langsung memberikan yoghurt seperti biasanya.

"Morning, Jake" balas Oliv dengan senyum lalu menerima yoghurt itu.

Tatapan Sunghoon langsung teralihkan ke Oliv dan Jake. Tangannya mulai mengepal kuat. Sepertinya dia sudah tidak bisa menahan rasa cemburu lagi. Sabarnya sudah cukup.

Nila mengikuti tatapan Sunghoon dan langsung melihat Oliv dan Jake. Dia langsung tersenyum sinis dan menatap Sunghoon.

"Kayanya lo harus siap-siap lepas Oliv deh" bisik Nila memanas-manasi.

Pamit | Jake ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang