🍇 10 🍇

117 21 9
                                    

BUG...

"Ehhh...." ini suara spontan kaget Nila.

Jay langsung buru-buru meletakkan ponselnya. Dia benar-benar tidak menyangka Jake memukul Sunghoon terlebih dahulu. Padahal Jake tidak punya keahlian apapun soal pukul memukul. Maka dari itu Jay paling kelihatan panik.

Jisung yang melihat sahabat karibnya dipukul langsung menghampiri dan berusaha menolong Sunghoon yang sedang meringis kesakitan. Suasana kelas jadi mencekam. Emang ya, kadang siapapun bisa menjadi bodoh hanya karena cinta. Hm..

Sunghoon berusaha mengontrol perutnya yang sakit karena pukulan keras Jake. Beberapa saat Sunghoon masih diam dan tidak bereaksi apapun. Jake masih berdiri dengan mata tajamnya, emosi. Sementara Jay masih senantiasa menjadi penengah agar tidak terjadi sesuatu yang lebih membahayakan lagi.

"Ngapain lo main kasar, tolol!" Sentak Jisung yang ditujukkan pada Jake.

"Sung, jangan kompor" kata Jay mencoba tetap menenangkan suasana.

"Gue ngga kompor! Lo ngga lihat Sunghoon kesakitan gara-gara dia?" Sentak Jisung membela Sunghoon.

"Tenang, Sung" kata Jay masih dalam mode tenang banget.

Sunghoon memegang bahu Jisung dan langsung mengelengkan kepalanya tanda agar Jisung diam dan mengatakan dia baik-baik saja. Kemudian Sunghoon menatap Jake yang saat ini masih menatapnya dengan tatapan tajam.

"Harusnya lo tahu tempat kalau mau mukul gue. Ini di sekolah" ucap Sunghoon yang terdengar seperti ancaman.

"Lo pikir gue takut?" Balas Jake sengit.

"Ya lo siap-siap aja dapat kejutan dari gue" kata Sunghoon lalu tersenyum sinis.

"Gue ngga takut" tegas Jake penuh penekanan.

"Jangan goblok. Kita ini teman sekelas. Ayo damai aja. Jangan memperpanjang masalah, ngga guna" pinta Jay yang berdiri ditengah mereka.

"Gue ngga pernah anggap dia temen" tegas Jake lalu pergi begitu saja.

Jay tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Niat dia baik tapi sepertinya yang bersangkutan sama-sama keras kepala.

"Batu semua. Idiot!" Umpat Jay langsung ambil ponselnya lalu kembali ke tempat duduk dan belajar lagi.

"Lo ngga balas? Lo mau diam terus? Lawan, tolol" kompor Jisung kelihatan emosi.

Sunghoon tersenyum melihat temannya itu. Kemudian senyuman itu berubah menjadi senyum evil.

"Gue ngga akan tinggal diam. Cara main gue ganteng, ngga rusuh" ucap Sunghoon terdengar sinis.

•••

Oliv tidak terlihat di dalam kelas. Dia benar-benar membolos dan meninggalkan harta bendanya seperti tas dan isinya. Jake melirik bangku Oliv yang kosong dan pikirannya menjadi tidak tenang. Dia khawatir.

"Jake?" Panggil Pak Wonwoo.

"I-iya, Pak?" Jawab Jake agak gagap karena kaget tiba-tiba dipanggil saat pikirannya sedang mengkhawatirkan Oliv.

Pak Wonwoo berjalan mendekati Jake dan memberikan selembar kertas putih yang sudah terisi oleh coretan tinta. Sepertinya itu lembar jawaban milik Jake.

"Nilaimu turun" kata Pak Wonwoo yang membuat seisi kelas kaget.

"Ini nilai terendah yang pernah kamu dapat" kata Pak Wonwoo.

"Kamu lagi ada masalah?" Tanya Pak Wonwoo.

"Ti-tidak, Pak" jawab Jake sambil menerima lembar jawabannya.

Pamit | Jake ENHYPENWhere stories live. Discover now