🍇 11 🍇

119 22 4
                                    

"Kenapa turun?" Oliv bingung ketika melihat Jay ikut turun dari motor.

Ya, yang membawa pulang Oliv adalah Jay. Mereka tidak sengaja bertemu. Jay masih diam menatap Oliv dengan wajah dingin.

"Lo mau mampir dulu?" Tanya Oliv dengan nada canggung.

"Gue bawa tas, lihat kan?" Jay mulai berbicara.

"Ya terus?"

"Gara-gara lo bolos, tugas kelompok belum selesai. Sialnya gue dapat sama lo" jelas Jay.

"Jadi tadi emang lo lagi nyariin gue?" Oliv penasaran.

"Menurut lo?" Tanya Jay.

Ampun, Oliv benar-benar pengen lari dari dunia. Mood-nya masih jelek dan sekarang harus mikirin yang namanya tugas. Itu benar-benar menguras emosi.

"Kapan-kapan aja ya---"

"Gue ngga suka tugas gue numpuk" Jay tidak mau penolakkan.

Melihat Jay yang wataknya dingin, keras kepala, maksa dan kampret.. akhirnya Oliv mau. Terpaksa sih.

Beberapa menit sudah berlangsung dan Oliv sudah keringat dingin karena otaknya tidak bisa diajak duet. Udah goblok ditambah pikiran lagi ada bebannya, tamat sudah Oliv.

"Sulit banget soalnya arghhh" emosi Oliv sambil terus menatap soal.

"Bukan soalnya yang sulit, lo yang mempersulit soal" balas Jay masih fokus menulis.

"Gue tahu lo pintar! Jadi ngga usah remehin gue yang dikasih pembagian otak biasa-biasa aja!" Kesal Oliv langsung nyolot.

"Idiot" cibir Jay cuek.

"Eh gue-----"

Tok... Tok... Tok...
Ketukkan pintu itu membuat Oliv menghentikan omelannya. Dengan langkah kesal dan wajah emosi, dia berjalan mendekat pintu untuk membuka pintu rumahnya. Tak disangka Jay terlihat menyunggingkan senyum tipis. Bisa senyum juga tuh anak.

Pas buka pintu, Oliv yang tadinya kesal langsung berubah menjadi diam dan kaku. Itu karena yang datang adalah Mommy-nya Jake.

"Tante?" Suara Oliv terdengar lirih.

"Sudah lama ya tidak bertemu lagi. Sehat kan kamu?" Tanya Mommy-nya Jake dengan ramah.

"Sehat. Tante bagaimana?"

"Aku sehat tapi kurang baik aja soalnya lagi pusing mikirin nilai Jake yang turun sama dia kena masalah di sekolah" jelasnya sambil tersenyum. Mon maap, senyum fake.

Oliv sudah paham dengan kedatangan Mommy-nya Jake ini. Bahkan Oliv merasa sedikit trauma karena ini kedua kalinya mereka bertemu. Saat pertemuan pertama Oliv sampai harus izin sekolah satu hari karena sakit. Lebih tepatnya terlalu banyak menangis jadi kebetulan hari itu matanya sampai nempel tidak bisa terbuka lebar. Jay yang tadinya nulis langsung berhenti dan ikut nguping.

"Tante, masuk dulu" Oliv mempersilahkan.

"Disini aja. Tadi aku belanja terus sekalian mampir kesini" sahut Mommy-nya Jake.

"Saya boleh minta tolong ngga sama kamu?" Tanyanya kemudian.

"Minta tolong apa tante?"

"Saya dengar kamu punya pacar. Bisa putusin dia?"

Dyarrrr, seperti kilat yang menyambar pohon cemara. Oliv langsung melotot dan tidak menyangka dengan ucapan barusan.

"Jake cemburu. Dia jadi tidak fokus belajar. Saya kan juga dulu pernah minta hubungan kalian putus tapi nanti bisa disambung lagi kalau sudah sama-sama dewasa. Yang nyuruh kamu nyari pacar baru siapa? Saya ngga terima ya kamu hianatin anak saya" katanya panjang lebar.

Pamit | Jake ENHYPENWhere stories live. Discover now