19. Luka dari Cinta Pertama

583 112 7
                                    

"Hati anak perempuan ini lagi-lagi mendapat luka dari cinta pertamanya. Lalu apakah selanjutnya anak perempuan ini masih bisa percaya dengan laki-laki?"

•Happy reading•


"Gue pulang dulu," pamit Arjune.

"Ati-ati," pesan Bita.

"Siap."

Arjune menutup kaca helmnya lalu pergi.

Bita yang diantar hanya sampai depan gerbang segera masuk. Dan ketika sudah berada di halaman rumah Risa, Bita melihat mobil terios terparkir di sana.

Helaan napas berat keluar dari mulut Bita.

Kalau dia tahu Hibram datang, lebih baik tadi dia tak pulang.

Dengan langkah berat, Bita memilih untuk tetap masuk.

"Bita, kok baru pulang?" sapa Risa berjalan menghampiri cucunya itu.

"Tadi makan dulu sama Arjune," jawab Bita jujur.

Bita sama sekali tak menatap Hibram yang masih duduk.

"Ayo duduk dulu. Papa kamu dateng," ajak Risa.

Bita akhirnya menatap ke arah Hibram yang memberinya senyum, namun Bita tak membalasnya dan malah kembali menatap Risa.

"Bita capek, mau ke kamar," tolak Bita.

"Bit, kasihan Pa—."

"Oma, tolong ngertiin Bita," mohon Bita.

Hibram yang tahu kalau Bita enggan menemuinya berdiri kemudian mendekati Bita.

"Papa kangen sama kamu," kata Hibram.

Detik berikutnya Hibram berniat ingin memeluk Bita, namun Bita lebih dulu menjauh.

"Mau apa ke sini?" tanya Bita dingin.

"Papa mau ngajak kamu jalan-jalan. Mumpung Papa gak sibuk," jawab Hibram.

"Gak usah bertele-tele. Aku bukan anak kecil yang gampang dirayu. Pasti ada niat lain, kan?" tebak Bita.

"Bita, yang sopan sama Papa kamu," tegur Risa.

Hibram menatap Risa, kemudian menatap Bita.

"Minggu depan Papa mau nikah lagi. Papa harap kamu bisa terima keputusan Papa," kata Hibram.

Jangan tanya bagaimana hati Bita saat itu. Raut wajah tanpa ekspresi dengan tatapan mata yang dingin sudah bisa menjelaskan apa yang Bita rasakan, meskipun tersirat.

"Oh, semoga lancar," kata Bita.

"Dan Papa mau nanti kamu tinggal sama Papa lagi."

"Papa lupa aku pernah bilang apa? Aku gak akan jadi penghalang hubungan Papa sama selingkuhan Papa, tapi jangan pernah minta atau bahkan paksa aku untuk tinggal sama kalian," kata Bita penuh penekanan.

ERLEBNISSE (TERBIT)Where stories live. Discover now