31. Dalang Kebakaran

538 117 4
                                    

"Pahit apa lagi yang harus aku rasakan?"

•Happy reading•



Selasa pagi Arjune yang bangun kesiangan tampak gaduh sendiri.

"June, makannya pelan-pelan," tegur Dirga.

Arjune menelan paksa nasi di dalam mulutnya yang belum halus itu, kemudian meneguk habis air putih di gelasnya.

"Jam pertama Arjune ada presentasi. Arjune berangkat dulu," pamit Arjune terburu-buru.

"Ati-ati," pesan Dirga.

Belum lama Arjune hilang dari pandangan Dirga, laki-laki terlihat kembali lagi.

"Kok balik lagi?" tanya Dirga.

"Flashdisk Arjune yang kemarin sempet Papa pinjem di mana? File presentasi kelompok Arjune di flashdisk itu," kata Arjune.

"Oh, ada di meja kerja Papa. Ambil sendiri sana," jawab Dirga.

Dengan segera Arjune menuju ruang kerja Dirga. Sempat kebingungan mencari benda kecil itu, akhirnya ketika Arjune membuka laci meja kerja Papanya dia menemukan apa yang dia cari.

"Udah ketemu. Berangkat dulu," pamit Arjune lagi.

"Laptop udah bawa?" tanya Dirga.

"Aman!" jawab Arjune.

Dirga menggelengkan kepala menatap kepergian Arjune pagi itu.

Siapa yang tahu, flashdisk yang Arjune ambil bukanlah flashdisk miliknya, namun itu flashdisk yang Ghandi berikan pada Dirga kemarin siang.

⸙⸙⸙⸙

Arjune yang memang tidak menjemput Bita hari itu, langsung menuju kelasnya ketika dia sudah sampai di parkiran sekolah.

Di koridor tak sengaja Arjune bertemu dengan Dehaan.

"Lo kenapa buru-buru banget? Kayak dikejar setan," kata Dehaan.

"Gue ada presentasi sama Pak Anwar, mana itu guru fisika kalau masuk on time banget," jawab Arjune.

"Ya udah sana buruan masuk kelas, ngapaian malah di sini? Satu menit lagi bel masuk," kata Dehaan.

"Anjir. Perasaan lo yang buat gue behenti," kata Arjune kesal.

Dehaan malah tertawa.

"Duluan," kata Arjune.

"Yoi."

"Jangan lupa, ntar sore kita ada tandingan sama SMA sebelah! Gak usah nganterin Adeeva pulang dulu!" teriak Arjune yang mulai menjauh.

"Iya!" saut Dehaan.

Arjune berlari lagi menuju kelasnya. Beruntung tepat saat bel masuk berbunyi, Arjune sudah di dalam kelas.

"Panik gue, kirain gak berangkat," kata Evano yang sudah menunggu kedatangan Arjune sejak tadi.

"Aman," kata Arjune sambil menetralkan napasnya yang terengah-engah, karena lelah berlari.

ERLEBNISSE (TERBIT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum