🍁Gαgαι🍁

224K 19K 1.2K
                                    

TOLONG BERITAHU JIKA MASIH ADA TYPO BERLAKU UNTUK SEMUA PART✨✨
•••

Waktu menunjukan pukul 20.15 malam. Kedua pasangan suami-istri itu sedari tadi tak ada yang mau memulai bicara. Skala yang masih gugup untuk meminta maaf, sedangkan Sayna yang masih malu karena teringat kejadian tadi sore di dalam mobil.

"Ehm!" Skala berdehem untuk menghilangkan keheningan. Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bingung harus dari mana memulai percakapan.

Percayalah, baru kali ini seorang Skala Mahendra merasa gugup kepada seorang wanita. Ada perasaan aneh yang ia rasakan  saat berdekatan dengan Sayna. Debaran jantung nya selalu berdetak kencang kala melihat wajah gadis itu. Padahal biasanya jika dengan wanita lain, ia merasa biasa saja tak pernah segugup ini.

"Jadiーaku ingin meminta maaf" Skala membuang wajahnya kearah lain. Rasanya seperti mahasiswa yang disuruh maju kedepan untuk sidang skripsi, segugup itu. Sayna mengangguk kecil, bingung harus menjawab apa.

"Apaーkau memaafkan ku?"

"Iya" jawabnya pelan.

"Kau benar memaafkan ku?" Tanyanya tak percaya. Lagi-lagi gadis itu mengangguk.

Sebuah senyum terbit di wajah Skala. Padahal hanya melihat reaksi gadis itu tapi mampu membuatnya sangat senang. "Jadi kau akan tinggal di apartemen lagi kan?" Ujarnya semangat.

"Eum iya ka"

Skala memeluk Sayna saking senangnya. Menyalurkan rasa rindu yang sudah beberapa hari telah menghantui nya. Ia memberikan kecupan berkali-kali di pucuk kepala gadis itu.

Akhirnya tidak tidur sendirian lagi, batinya

Sementara Sayna, gadis itu membalas pelukan Skala tak kalah erat. Jujur saja, ia juga sangat merindukan Skala. Entahlah perasaan apa ini, mungkin ia sudah mencintai pria itu, lagi pula tak ada salahnya kan mencintai suami sendiri. Matanya membulat kala telapak kakinya melayang ke udara. Skala menggendong tubuhnya seperti koala, menuruninya di atas kasur dengan perlahan.

"Ka mau apa?" Tanya Sayna panik

"Tidur" Skala ikut berbaring disampingnya. Membenamkan wajah Sayna ke dada bidangnya, dengan lengan kekar yang memeluk pinggang gadis itu posesif, seolah menunjukan bahwa ini adalah gadisnya.

Cup

Good sleep

•••••

Sayna terbangun tidak mendapatkan Skala di sampingnya. Mungkin pria itu sudah ke kantor, pikirnya. Namun senyumnya terbit kala melihat sebuket bunga tepat di samping tubuhnya, tempat Skala semalam tidur.

 Namun senyumnya terbit kala melihat sebuket bunga tepat di samping tubuhnya, tempat Skala semalam tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meraih buket bunga tersebut, Sayna tak bisa menahan senyumnya. Ternyata Skala adalah tipe pria romantis yang ia idam-idamkan.

Ceklek

Not Perfect Husband || END  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang