🍁Malam🍁

164K 13.3K 521
                                    

Mengandung unsur 🔞

...

"Sebentar lagi akan ada Skala junior di sini" Skala mengusap lembut perut rata Sayna yang sedikit terbuka. Kedua pasutri itu kini tengah berduaan di ruang kerja Skala yang tepat berada di samping kamar mereka.

Tadi pada saat Skala mengerjakan pekerjaan kantor yang ia bawa ke rumah, Sayna datang membawakan secangkir kopi dan beberapa camilan untuk suaminya. Namun saat akan keluar, Skala malah menariknya sampai ia duduk di pangkuan pria itu.

"Aaaa" seru Sayna menyuruh suaminya untuk membuka mulut. Skala membuka mulutnya dengan tangan yang masih sibuk mengelus perut rata Sayna.

Sayna mengelus rahang suaminya lembut, memperhatikan kumis tipis yang baru tumbuh di bawah hidung.

"Ka, Sayna mau ini boleh?" Tanyanya sambil mengelus bibir tebal Skala. Skala yang tengah fokus pada perutnya, kini beralih kepada bibir yang di sentuh Sayna.

Oh shit! Apa gadisnya sedang menggodanya?

"Gk boleh yah?" Tanyanya memelas, hendak bangkit dari pangkuan Skala.

"Hey" Skala dengan cepat menarik pergelangan tangan Sayna, membuat gadis itu duduk kembali di pangkuannya. "Apa kau sedang menggodaku gadis nakal?" Skala menyentil dahi Sayna pelan, membuat gadis itu meringis.

"Mendekat lah jika kau mau hm" goda Skala, menepuk-nepuk bibirnya dengan satu jari.

Sayna mendekat, ia memejamkan matanya kala kedua benda kenyal itu sudah menempel. Sayna sedikit melumat nya sampai Skala terbawa suasana.

Pria itu menahan tengkuk leher Sayna, memperdalam ciuman mereka. Sampai Sayna menepuk dada bidang Skala, baru lah pria itu mengehentikan ciumannya. Baru seperti ini saja milik Skala sudah menegang.

"Aku akan ke kamar mandi sebentar" ujarnya, menurunkan Sayna dari pangkuannya. Jangan sampai ia menerjang Sayna saat ini juga.

"Mau apa?" Sayna menahan pergelangan tangan Skala, membuat pria itu menoleh.

Skala terdiam sejenak "mandi, yah aku mandi" oh shit miliknya sudah terasa sesak di dalam sana.

"Sayna boleh ikut mandi ka?"

Skala membulatkan matanya terkejut, ia meneguk salivanya susah. Harus kah ia menerkam gadisnya sekarang juga?

Sayna tertawa melihat wajah Skala, ia hanya bercanda saja tadi. "Sayna bercanda ka, udah sana mandi" ujarnya meredakan tawa.

"Sayna, kau mau main-main dengan ku hm?" Skala membuka kemejanya cepat, berjalan pelan kearah Sayna, membuat gadis itu me-mundurkan langkahnya takut. Sepertinya sayna baru saja menyesali perbuatannya.

"Kaaa...."

"Kemari lah gadis nakal" Skala membuang asal kemejanya, hingga menampakkan tubuh kekarnya.

"Ka mau apaa" Sayna ketakutan bukan main, saat melihat Skala yang tengah membuka ikat pinggang nya. "Ka maaf,,, jangan gini"

Skala semakin mendekat dengan hanya memakai boxer. Sedangkan Sayna, ia sudah tersudutkan di meja kerja Skala.

Ia mendudukkan Sayna di atas sana, mengurung gadis itu dengan kedua tangan kekar miliknya. "Kau tadi mau mandi dengan ku hm?"

Sayna menggeleng cepat

"Kenapa hm? Kau takut?" Skala menyelipkan anak rambut yang menghalangi wajah Sayna. Pria itu memiringkan wajahnya dan mencium Sayna penuh nafsu.

Ciuman itu turun ke leher jenjang Sayna, Skala memberikan beberapa kissmark untuk menandai gadisnya. Tangan kekarnya sudah masuk kedalam baju gadis itu, meremas sesuatu milik Sayna dengan lembut.

Not Perfect Husband || END  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang