Extra Part I

179K 12.6K 1.4K
                                    

FAMILY "S"
((Si kecil mulai aktif ya bunds))

•••


Tiga tahun berlalu,,,

Kini keluarga kecil itu tengah bersiap-siap untuk menghadiri acara ulangtahun putra pertama Sky, yang setahun lebih tua dari anak mereka. Sayna tengah menyiapkan pakaian kedua anaknya dan juga suaminya. Ibu muda itu tak henti-hentinya menggelengkan kepala saat mendengar tawa dari anak-anak nya didalam kamar mandi.

Sedangkan Skala, pria itu jelas saja sedangkan memandikan kedua anaknya yang tidak bisa diam sedari tadi. Kedua bocah itu terus mengoceh tidak jelas dan menyiprat-nyipratkan air dari bathtub, membuatnya merasa frustasi.

Brak

Pintu kamar mandi di buka kasar, bersamaan dengan munculnya bocah kecil yang berlari tanpa menggunakan handuk. Membuat Sayna mendengus sabar karna lantai kamarnya kini menjadi becek.

Dia Sakha Alltha Mahendra, anak pertama yang sangat aktif, apalagi dalam menjahili Skala.

"Sakha, kenapa gk pake handuk dulu" tanya Sayna kepada anak pertamanya yang malah tertawa.

"Mommy, moomy. Daddy punya ekol besalll dan panjang" ucap Sakha, merentangkan tangannya kesamping.

Tak lama, Skala keluar dengan menggendong anak keduanya yang sudah dibalut handuk. Dia Sarga Alltha Mahendra, anak kedua dari pasangan suami-istri tersebut. Layaknya mengcopy Skala, anak itu sangat manja kepada Sayna. Skala beralih menatap Sakha kesal, ingin sekali ia menggigit bocah itu jika tidak ada istrinya.

"Ka, kenapa Sakha gk di pakein handuk" tanya Sayna jengkel. "Liat tuh, lantainya jadi becek gini"

"Saynaa,,, dia menarik milikku kencang" adu Skala dengan mata yang sudah memanas. Miliknya terasa sangat sakit saat Sakha tiba-tiba saja menariknya dan langsung berlari keluar dengan tampang tidak bersalah. "Lihat lah Sayna" Skala hendak membuka handuknya, namun Sayna dengan cepat mencekal tangan laki-laki itu.

"Sakha"

"Yes mommy" jawab Sakha menunduk takut. Entah mengapa anaknya yang satu itu memang sangat suka menjahili Skala. Berbeda dengan Sarga yang tidak banyak tingkah, namun sangat manja kepadanya membuat Skala terkadang merasa cemburu.

"Ayo minta maaf sama daddy"

"No, daddy jeyekk weee" ejek Sakha, menjulurkan lidahnya pada Skala. Lagi pula ia hanya merasa aneh dengan milik daddy-nya yang lebih besar, makannya ia tarik.

"Sakha" peringat Sayna tegas.

"Maaf daddy" tutur Sakha sebal. Jika sudah mommy nya yang meminta, ia tidak bisa membantah. Bocah kecil itu langsung berlari memeluk Sayna, membuat Sarga yang berada di gendongan Skala memberontak, merasa tidak rela Sayna di peluk oleh kembarannya.

Skala berdecak malas kala melihat kedua juniornya memeluk tubuh Sayna. Apalagi melihat tangan istrinya yang mengelus rambut bocah kembar itu, jujur saja Skala merasa cemburu. Semenjak ada Sakha dan Sarga, Sayna jadi jarang memanjakan nya seperti dulu. Apa lagi sekarang ia tak boleh menyentuh kedua benda kesukaannya secara bebas.

"Saynaaa,,,"

"Hm" dehem wanita itu tanpa mengalihkan pandangannya kepada anak-anaknya.

"Ck! Tidak jadi" decak Skala, menghentakkan kakinya kesal. Pria itu mengambil baju yang sudah disiapkan oleh istrinya dan langsung pergi keruang ganti.

Sayna yang memang sudah paham dengan sifat Skala, mendengus sabar. Tak bisakah pria itu bersikap dewasa? Tapi, ia suka sifat Skala yang seperti anak kecil jika sedang merajuk.

Not Perfect Husband || END  Where stories live. Discover now