Alergi

8 1 0
                                    



Suara desisan tercipta saat daging basah di satukan oleh di pan yang panas, asap pun mengepul begitu menyakitkan mata sampai harus di kipas-kipas oleh tangan. Akan tetapi gerakkan untuk memasak tidak akan ada yang bisa menghentikan seorang, Kim Seokjin.

Yeah Seokjin, si Worldwide Handsome tapi bisa juga di panggil dengan sebutan Mas Ganteng di suatu acara menjadi sebutan baru dan itu terdengar bagus di pendengarannya. Dia hanya bisa tersenyum sipu saat ada sebutan lain selain si Worldwide handsome, kalau boleh jujur Seokjin agak bosan karena menurutnya memang tidak ada yang mengalahkan kegantengannya. Jadi semua orang pun tahu, tanpa embel-embel seperti itu dia sudah tampan sedari kecil.

𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢.

Seperti biasa Seokjin malam ini memasakkan makanan untuk para 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳, apalagi seharian ini sudah lelah akibat rutinitas mereka yang tidak ada habisnya waktu istirahat hanya bisa di lakukan pada malam hari. Tapi, bukannya tidur mereka malah akan melakukan seperti pembicaraan agar tidak ada kecanggungan. Walau mereka selalu bersama saat bekerja, tetap saja hal wajib ini harus di lakukan karena memang itu bagus untuk mereka berbagi pikiran satu sama lain.

"Masak apa?"

Saat sedang asik-asiknya bermasak, ada yang melingkarkan tangannya di pinggang ramping Seokjin dengan dagunya di taruh pada atas pundaknya. Seokjin berjengit kaget akan hal itu, dia tahu siapa pelakunya walau belum melihat saja dia tahu jadi Seokjin melanjutkan masakkan tanpa memperdulikannya. Pertanyaannya saja Seokjin abaikan, dan memilih fokus pada daging yang berada di pan itu bentar lagi juga akan matang dan bisa di makan bersama-sama.

Saat tangan nakal itu mulai bergerak menyelusuri badannya Seokjin diam saja, dan juga kecup-kecupan kecil di lehernya walau geli dia tetap diam kalau lebih dari itu Seokjin pastikan akan menendangnya.

Namjoon si pelakunya pun sadar akan perlakuan yang tidak membuatnya terangsang, kesal Namjoon pun berhenti untuk mengoda kekasihnya ini. "Kok pertanyaanku tidak jawab?" Walau tidak ada nada protes tapi kalau yang Namjoon berbicara, itu terlihat seperti nada kesal.

"Daging. Menyingkirlah dulu, aku susah memasak tahu." Seokjin bergerak menjauh dari Namjoon dengan tangan yang masih memegang sptulanya, menatap sengit pada Namjoon seperti berkata '𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘶𝘩𝘭𝘢𝘩'

Namjoon tersentak dan menatap Seokjin dalam diam, pelukkannya terlepas karena kekasihnya itu bergerak dan memberi jarak antara mereka. Namjoon tidak tahu berapa kali dia harus mengagumi sang kekasih, menurutnya kekasihnya itu sangatlah indah tidak pernah bosan untuk berada di dekatnya. Lihat di video yang dibuat untuk mereka, dia tidak akan pernah jauh-jauh dari sang kekasih walau itu hanya semenit saja atau selangkah darinya. Menurut Namjoon itu hal berat tapi Seokjin selalu berkata untuk menjaga jarak, yeah tangan Namjoon kalau sudah berada di dekat Seokjin tidak akan bisa tidak menyentuh tangan atau pundaknya.

Namjoon tersenyum manis melihat Seokjin yang sudah bergelut lagi di atas alat masaknya, ingatannya melayang saat dia mengerjai kekasihnya sebelum tapi Seokjin tidak melakukan apapun dan seperti membiarkannya. "𝘉𝘢𝘣𝘺, kenapa saat aku menyentuhmu kau tidak terganggu?"

Seokjin memejamkan matanya saat Namjoon kembali bertanya padanya, apakah dia tidak lihat bahwa dirinya sedang sibuk saat ini? Bukannya tidak boleh, tapi Seokjin jadi tidak fokus karena Namjoon apalagi saat dia menolehkan wajahnya dan menatap wajah polosnya itu membuat memekik gemas. Sangat berbeda kalau sedang di....

Ahhh telinga Seokjin jadi merah, dan apaan pikiran itu tiba-tiba saja muncul.

Seokjin berdeham dan kembali fokus ke masakkannya, entah kenapa rasa gugup mengelilinginya. "I--itu, yeah karena aku lagi sibuk."

Inside DreamWhere stories live. Discover now