BAGIAN 8 | Kecurigaan

27.1K 3.1K 12
                                    

Bagian ini selesai direvisi.
___

Ini aneh, benar-benar aneh.

Aku merasa ada yang aneh dengan Eric. Dia tahu darimana aku berencana mengambil hati para pelayan? Apa kelihatan begitu jelas? Sebenarnya tidak masalah dia tahu, tidak akan berdampak apapun padaku sih.

Setelah 6 bulan bertemu dengan kedua pangeran, aku merasa Juan tidak terlalu berbeda dengan yang ada di cerita asli. Tapi, Eric yang pendiam dan tenang itu kenapa rasanya berbeda dari cerita asli? Dia banyak sekali tertawa, tidak ada rasa seperti 'wah orang ini berkarakter dingin dan susah didekati'. Atau memang sifatnya begitu ya?

Dibandingkan dengan Juan, aku rasa interaksiku dengan Eric lebih banyak. Aku tahu ada yang aneh dari Eric tapi aku masih belum yakin apa itu. Entah kenapa, dengannya aku merasa cukup nyaman meski dia menyebalkan. Rasanya apa yang dilakukan olehnya selalu pas dengan apa yang sedang ku pikirkan.

Apa karena dia kakakku jadi dia memahamiku? Ah, itu tidak mungkin. Walaupun aku dulu tidak punya kakak, tapi aku sebagai kakak sering sekali salah sangka dengan adikku. Aku tidak bisa paham adikku sepenuhnya.

Untuk ke depannya, aku berencana lebih memperhatikan Eric.

.

Hari ini 'kakak-kakakku' datang lagi. Mereka datang ketika aku sedang bermain.

Kebetulan sekali, aku ingin cek Eric.

Syina menemaniku bermain, aku seperti biasanya berusaha menarik hati dan berlaku imut.

"Adikku menggemaskan!" ucap Syina sambil memegang pipiku.

"Na na," aku tersenyum dan memanggil-manggilnya. Ah senangnya punya kakak perempuan yang penyayang seperti ini.

Syina memang malaikat!

Aku melirik kedua pangeran, Juan hanya berbaring di karpet sambil memainkan beberapa mainanku. Dilempar-lemparkannya mainan itu ke atas. Tangan coklatnya menyangga kepala, kaki-kakinya diposisikan seperti membentuk segitiga.

Heh? Tumben anak ini tidak membuat ulah.

Aku melirik Eric, dia sedang bersender di dinding dan menatapku.

Hmm dia juga belum bicara sama sekali hari ini, pikirku.

Eric terus menatapku tanpa ekspresi. Rasanya dia agak dingin dari biasanya. Begitupun dengan Juan.

"Syina, aku rasa aku tidak bisa menemanimu bermain hari ini, kamu bermainlah dengan si ulat gendut. Aku akan mengurus beberapa hal bersama Eric," ucap Juan setelah menaruh mainan-mainan yang tadi dia pegang.

Syina mengangguk. Sebenarnya aku rasa Syina terkadang lelah dengan kedua pangeran yang selalu mengikutinya.

"Kau jangan marah ya," ucap Juan dengan puppy eyes nya. Ya, di cerita aslinya para pengeran , yang gila dan sebenarnya cukup bengis ini, hanya bersikap lucu di depan Syina, adik kesayangan mereka.

"Aku akan membawakanmu banyak dessert nanti siang," ucap Eric yang sekarang sedang mengelus kepala Syina. Syina mengangguk. Mereka berdua pun pergi.

Syina menghembuskan napas. "Nah, sekarang orang-orang yang suka mengganggu kita sudah pergi. Ayo kita bermain," ucap Syina. Syina sekarang berumur 5 tahun. Tapi seperti yang kalian tahu, Syina punya pemikiran yang jauh lebih dewasa daripada umurnya.

Rencanaku memperhatikan dan menguji Eric gagal hari ini, sepertinya mereka punya urusan yang sangat penting dan cukup berat. Walaupun Juan dan Eric masing-masing masih berusia 15 dan 14 tahun, tapi mereka sudah seperti orang dewasa saja harus serius belajar mengurus sebuah negara. Duh, aku tidak suka politik.

__________________________________

Jika kamu suka ceritanya, jangan lupa klik tanda bintang ⭐ ya ^_^

Makasih yang udah vote 🙏

[Diupload oleh Sisi Shalla 03-07-2021] -> [Direvisi 28 Januari 2022]

Aku Adik dari Anak Kesayangan Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang