BAGIAN 28 | Hadiah

13.7K 1.8K 123
                                    

Bagian ini sudah selesai direvisi.
_____

"Hadiah? Tidak perlu Papa, bukankah Papa sudah memberikannya?" ucap Syina.

"Aku ingin memberikannya lagi," ucap Kaisar sambil tersenyum pada Syina.

"Bawakan kemari," ucap Kaisar.

Pandangan semua orang tertuju ke arah seorang pelayan yang datang.

Kira-kira hadiah apa yang Kaisar berikan ya? Aku penasaran.

...

Pelayan itu membuka penutup barang yang ia bawa. Ternyata itu sebuah tongkat.

Tongkat itu...

"Papa? Itu tongkat sihir yang pernah Papa ceritakan?" tanya Syina. Kaisar Edgar mengangguk.

Jadi hari ini Syina mendapatkan tongkat itu.

Tongkat yang selalu menemani Syina di dalam cerita. Tongkat peninggalan Permaisuri.

Sebenarnya untuk menggunakan kekuatanya, seseorang tidak perlu menggunakan tongkat. Tongkat biasanya digunakan untuk orang yang sulit mengontrol kekuatan atau yang kekuatannya tidak terlalu kuat.

Tongkat sihir memiliki banyak model dan bisa disesuaikan dengan pemiliknya, karena itulah ada yang memakai tongkat itu untuk gaya saja. Semakin hari juga nanti tongkat sihir semakin populer untuk anak-anak remaja. Bahkan dalam cerita, aku ingat di masa depan akan berkembang bisnis untuk aksesoris tongkat sihir.

Aku bisa menjadikan itu peluang! Ya! Apalagi aku suka aksesoris. Hehehehe

Pikiranku malah melayang. Aku jadi punya keinginan untuk menjadi pioneer usaha aksesoris tongkat sihir. Apalagi aku suka desain.

"Cobalah," ucap Kaisar. Syina kemudian menghampiri pelayan itu kemudian mengambil tongkatnya.

Tongkat itu spesial karena terbuat dari kayu tetapi dilapisi kristal. Bahan bakunya tetap harus kayu karena kayu tersebut yang dapat menyimpan dan mengalirkan energi seseorang. Tetapi Permaisuri ingin tongkatnya dilapisi kristal untuk mengingatkan dirinya pada tempat kelahirannya. Begitulah setahuku dari cerita yang ku baca.

Aku memperhatikan tongkat yang sedang dipegang Syina. Persis seperti yang aku lihat dari komiknya. Pada kristal pelapis, digambar satu bunga berwarna putih.

Syina kemudian mengayunkan tongkat ke arah bunga-bunga.
Muncul kilauan-kilauan. Bunga-bunga itu tumbuh semakin banyak dan daun-daun tumbuh semakin tinggi.

Semua orang terpukau dan bertepuk tangan.

"Wah, hebat sekali, putri Syina masih berumur 6 tahun tapi sudah bisa mengeluarkan kekuatan seperti ini,"

"Iya, pantas saja karena putri Syina pemegang ramalan itu,"

"Ibu, aku ingin bisa menggunakan kekuatan seperti itu juga,"

Terdengar pujian-pujian dari para tamu undangan. Aku pun merasa kagum. Tapi semua itu berhenti.

Eh, ada apa?

Aku memperhatikan Syina. Dia agak termenung sambil melihat tongkat itu. Aku tidak tahu apa yang Syina pikirkan. Tapi kemudian dia tersenyum dan kembali duduk.

"Terima kasih Papa, tongkat ini akan ku jaga selamanya," ucap Syina.

Kaisar mengangguk dan tersenyum.

"Selanjutnya aku yang akan memberikan hadiahku untukmu. Hadiah dariku adalah aku akan mewujudkan satu keinginanmu, apapun itu," ucap Juan.

"Benarkah? Apapun itu?" ucap Syina.

Aku Adik dari Anak Kesayangan Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang