BAGIAN 31 | Bros Bunga Api

9.2K 1.2K 6
                                    

Pemimpin acara menyiapkan kotak dan membiarkan setiap anggota mengambil salah satu kertas di dalamnya.

Anggota kami hanya ada 6 orang, tidak terhitung denganku karena aku hanya dianggap ikut dengan Eric. Salah satu anggota kelompok kami, Lira, mengambilnya kemudian membuka kertas itu.

"Jangan berpakaian mewah, hanya pakaian sederhana. Membawa beberapa alat atau menggunakan kekuatan ahli agar bisa bekerja di sana. Semua pekerja memakai topi. Sumber dari semua makanan," ucap Lira.

"Apakah maksudnya bros itu ada di para pedangan makanan?" tanya Don.

"Bukan kurasa. Apakah pedagang makanan menggunakan kekuatan ahli untuk berdagang? dan katanya semua pekerja memakai topi. Tidak semua penjaja makanan memakai topi," ucap Gon.

"Bagaimana kalau kita ke sana terlebih dahulu?" ucap Sakira.

"Jangan. Itu akan membuang-buang waktu," ucap Lira.

Semuanya mulai berpikir kembali. Sedangkan ku lihat Issac dan Eric terlihat tenang.

Aku sendiri tidak terpikirkan dimana tempat itu.

Jangan memakai pakaian mewah katanya. Berarti mungkin pekerjaan masyarakat biasa.

Hanya membawa alat atau memakai kekuatan ahli, sumber makanan.. sawah?

Aku jadi ingat makanan pokokku dulu adalah nasi. Sumber nasi adalah beras. Para pekerja suka memakai topi caping. Entah kenapa aku terpikirkan hal tersebut.

Tapi.. Makanan pokok di sini bukan nasi.

Mungkin.. perkebunan?

"Kebun!" ucapku pada semuanya.

Semua melirikku.

Issac tersenyum sambil melihatku, kemudian berkata, "Aku rasa tempat yang kita tuju adalah perkebunan. Bukan begitu putri Zinnia?"

Aku tersenyum padanya.

"Oh. Aku rasa aku tahu tempatnya. Aku pernah bekerja di sana," ucap Gon.

"Benarkah?" tanya yang lain.

Gon menatap kembarannya, Don. Kemudian seakan Don sadar sesuatu.

"Ah maksudmu itu! Iya kami pernah bekerja di sana. Itu adalah lahan pertanian di sebelah timur kota. Semua orang yang bekerja di sana memakai topi," ucap Don.

"Teman-teman, apakah tidak ada perkebunan lain?" tanya Sakira memberhentikan kami.

"Ada apa memangnya?" tanya Lira.

Sakira melirik padaku dan Eric. Ia terlihat ragu-ragu.

"Ada apa?" tanya Issac.

"A- hmm. Ne-nenek ku pernah bekerja di sana. Kata nenekku, pemilik perkebunan itu tidak baik," ucap Sakira.

Semuanya terdiam.

"Tidak baik?" tanya Lira.

"Don, Gon, apakah kalian tahu tentang ini?" tanya Issac.

Mereka berdua saling memandang dan buru-buru menggelengkan kepala.

"Kami belum pernah mendengar hal itu," ucap Gon.

Semuanya tiba-tiba terdiam.

"Ta-tapi aku rasa karena ada Pangeran dan Putri bersama kita.. Semua akan baik-baik saja bukan?" tanya Sakira.

"Tentu saja," ucap Eric.

Sebenarnya selain ada orang yang terbang menyiarkan kegiatan ini, ada juga pengawal yang mengikuti setiap kelompok secara diam-diam. Berjaga-jaga sesuatu yang buruk terjadi.

Aku Adik dari Anak Kesayangan Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang