chapter 3. test scores

1.9K 326 33
                                    

sekarang kelas jeongwoo jam kosong, jeongwoo hanya membaca buku dengan kelas nya yang ribut.

"woo" panggil yedam teman sebangku jeongwoo

"apa" jawab jeongwoo tanpa melihat ke arah yedam

"lo deket sama haruto?"

"haruto siapa?" jeongwoo menatap yedam sekilas

"itu temen nya junkyu yang paling tinggi diatara mereka"

"ga tuh, ngga kenal malah"

"tapi kata doyoung dia liat lo sama haruto berantem di depan mini market"

"itu bukan deket dam, emang ada orang deket berantem"

"banyak, orang yang berantem terus jadian juga ada"

"apaan sih, udah lah. ngga usah bahas itu ngga penting"

"eh, tapi kemaren gue juga liat dia minta kontak lo di perpustakaan" 

"salah orang dia"

"eh, itu orang nya dateng" yedam menunjuk pintu yang sudah ramai, jeongwoo dengan malas mengalihkan pandangannya

bakal ribut lagi 

"nih, duit lo gue ganti. thanks buat pertolongannya semalam" haruto menyodorkan uang ke hadapan jeongwoo

"ngga usah, lo ambil aja dan balik ke kelas lo sana" usir jeongwoo

"Kok lo gitu, gue kan niat nya baik gantiin uang lo"

"Tapi gue bilang ngga usah, mending lo simpan aja sana" jeongwoo lalu pergi keluar kelas karena tak nyaman dengan tatapan teman teman sekelas nya

"Jeongwoo! Ini terima dulu duit nya lo main pergi aja" haruto mengejar jeongwoo

Jeongwoo menghela nafas panjang, ia melirik kiri kanan nya semua orang memperhatikan mereka berdua

"Ya udah! Sini!" jeongwoo mengambil uang yang di sodorkan haruto

"eittss" haruto malah mengindari raihan tangan jeongwoo "bagi gue kontak lo dulu" 

sekali lagi jeongwoo menghela nafas panjang menahan emosi, "mending lo simpan aja uang nya" jeongwoo lalu pergi meninggalkan jeongwoo

"apa susah nya sih kasiin gue kontak lo" haruto menahan jeongwoo lagi

"ya susah kalo gue ngga mau!" jeongwoo menepis kasar tangan haruto

"lo kenapa sih?"

"lo yang kenapa, ganggu gue mulu. gue ada salah? gue minta maaf! kalo lo sakit hati gue katain kepd an kemaren" jeongwoo menatap haruto dengan tatapan marah

"nggak, gue ngga sakit hati" 

"ya terus apa dong?! lo jangan ngada ngada ya, kalo gue emosi gue bisa mukul lo" jeongwoo mengangkat tangannya ke udara dan siap melayangkan pukulanya ke haruto

"ya udah pukul aja nih" haruto malah menawarkan pukulan pada wajah nya pada jeongwoo "tapi abis itu kasiin gue kontak lo"

jeongwoo hanya diam menatap haruto datar, kelewatan banget sih ni orang

"teserah lo!" jeongwoo dengan  cepat berbalik tapi menabrak orang yang membuat nya oleng ke haruto

"ehh!" jeongwoo panik mendadak karena haruto yang menangkap nya agar tak jatuh ke lantai

"lo ngga papa woo" jaehyuk langsung menarik jeongwoo

"ngga papa kok jae" jaeongwoo sedikit mengusap kepala nya

"itu aja lo ngusap ngusap kepala" jaehyuk mengusap kepala jeongwoo

"lagian lo sih mucul tiba tiba" jeongwoo

"sengaja gue" kekeh jaehyuk

"ada ada aja lo. ya udah, gue duluan" jeongwoo lalu meninggalkan jaehyuk dan haruto

"lo deket sama dia?" haruto menatap jaehyuk dengan tatapan tak senang

bukannya menjawab jaehyuk hanya mengangkat bahu nya dan meninggalkan haruto yang masih berdiri di tempatnya

🍀

"kalian bertiga niat banget ya mau ngeluarin ibu dari sekolah ini!" jennie guru fisika meneriaki haruto, junkyu dan jihoon

"engga lah bu, kita kan ngefans sama ibu" 

jawaban junkyu membuat jennie habis akal, "kamu haruto, ini kenapa bisa nilai kamu sampe minus gini" nada bicara jennie terdengar  putus asa ditambah lagi dengan ekspresi polos ketiga murid nya ini

"masa sih bu, perasaan udah ruto jawab sedemikian rupa dan menurut ruto itu udah bener kok bu" jawab haruto tanpa rasa bersalah

"itu kan menurut kamu haruto, sementara kenyataan ini  jawaban kamu ngga ada yang bener yang ada lari dari pertanyaan"

"ya udah, ruto minta maaf ya bu" haruto menunjukkan senyum manis nya

"saya guru kamu haruto bukan pacar kamu" tegur jennie

"iya bu, tau kok. saya ngga mungkin pacaran sama tante tante juga bu, kata mama ngga boleh"

"heh!" jihoon menyenggol lengan haruto "sembarangan aja lo ngomongnya"

"ya kan bener ji, nanti kalo gue pacaran sama bu jennie yang ada lo pada manggil gue om. mending pacaran sama jeongwoo dapat panggilan ganteng dari lo pada"

"lo ngomong kaya ngga ada yang salah dari kalimat lo" junkyu melirik haruto

"kalo gini terus kalian dapat pelajaran tambahan dari saya" 

"yah, jangan dong bu!" ucap ketiga nya serempak

"terus mau gimana lagi?! seangkatan nilai kalian yang paling jelek" 

"ya setidaknya wajah kita pada ganteng bu" haruto

gue gampar, entar emak nya marah kagak ya

"ibu butuh nilai kalian bukan wajah ganteng kalian"

"tapi jangan pelajaran tambahan dong bu, yang lain aja" tawar jihoon

"kalian ini selalu bermasalah, kembali ke kelas kalian. nanti ibu kabarin gimana cara biar nilai kalian ini bisa sesuai sama muka kalian" 

"makasi bu" junkyu jihoon
"makasi tante" ucap haruto dengan wajah tak bersalah nya

"sejak kapan saya jadi tante kamu haruto!" jennie menatap haruto dengan tatapan tak senang 

"ngga tau juga sih bu, siapa tau nanti ibu nikah sama om saya jadi otomatis kan ibu jadi tante saya" haruto tersenyum kuda

pengen banget gue setrum ni bocah

"emang om kamu ganteng?" 

"ganteng, tapi ngga tau juga Bu"

"ya udah semoga saya jadi tante kamu ya, sekarang kalian keluar"

pantes gue goblok, murid sama guru nya aja begini ~ junkyu 

"emang lo punya om?" tanya jihoon saat mereka sudah keluar dari kantor guru

"engga lah, lo kan tau nyokap sama bokap gue sama sama anak tunggal kaya raya kaya gue" 

"bangga lo?" junkyu menatap haruto dengan tatapan jijik

"ya bangga lah" ucap haruto dengan percaya diri nya

"terus yang mau lo kasih ke bu jennie siapa dong kalo lo ngga punya om" jihoon

"ya gue lah, jadi panggil gue om" haruto terkekeh lalu berjalan meninggalkan kedua temannya di belakang

"ngga sehat tu anak" gumam junkyu

get well soon ruto ~ jihoon

TBC

Everything [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora