chapter 16. your mother

1.2K 199 25
                                    

Jeongwoo menunggu haruto untuk menjemput nya, karena kedua nya janji belajar di luar. Haruto yang memaksa

Jeongwoo menganga lebar melihat haruto, "maksud lo apa?"

"kenapa" haruto menatap tampilannya seperti yang di lakukan jeongwoo

"kenapa tampilan lo begini" jeongwoo tepuk jidat, karena dia udah rapi tapi haruto datang dengan penampilan kucel kaya gembel

"ke rumah dulu ya" haruto nyengir tanpa dosa

"bisa bisa nya lo, capek gue" jeongwoo mendekati haruto

"ehehh, sini gue pakein" haruto

"gue bisa sendiri" jeongwoo lalu merampas helm yang ada di tangan haruto

Sesampainya di depan rumah haruto mereka langsung disambut baik sama mama nya haruto

"anak ganteng mama, kok lama?" sapa chaerin mama haruto

"iya ma, macet" jawab haruto

"oh, hai! Kamu jeongwoo kan?" sapa chaerin beralih menatap jeongwoo

"iya tante" jeongwoo tersenyum canggung

"ayo masuk" chaerin

"iya tante" jeongwoo masih canggung karena ini pertama kali nya dia datang ke rumah haruto

"sana ganti baju, jangan lama kasian nanti jeongwoo nunggu nya lama"

"iya ma, woo naik dulu ya mau ganti baju"

Jeongwoo mengangguk, "jeongwoo duduk nak, mau Tante buatin minum apa?"

"ngga usah Tante, nanti kalo haus jeongwoo ambil sendiri aja" tolak jeongwoo halus

"bener nih"

"iya tante"

"tante udah lama nyuruh haruto bawa kamu kesini buat kenalan sama Tante tapi dia nanti nanti terus, dan sekarang kamu disini Tante seneng bisa liat kamu" chaerin mendudukkan diri di samping jeongwoo

"iya Tante" jeongwoo

"kamu dari tadi iya terus, canggung ya sama tante" chaerin tertawa

"eh, e-enggak kok tante" jeongwoo

"jangan canggung sama tante, tante ngga makan orang kok" chaerin berusaha menghangatkan suasana

"iya tante"

"iya lagi, kamu sering sering main kesini ya. kalo haruto ngga mau bawa kamu kesini datang sendiri aja ya nak"

"iya tante" jeongwoo mengangguk paham

"aduh, kamu iya terus capek tante" chaerin

"binggung tante" jeongwoo nyengir

"jangan binggung nak, kamu udah lama bantuin haruto belajar?"

"ngga juga tante, anak tante pinter jadi belajar nya ngga lama paling sehari cuma sejam itu yang paling lama" jelas jeongwoo

chaerin tersenyum karen ia berhasil membuat jeongwoo berkata selain iya, "haruto di sekolah pasti sok kecakepan kan" tebak chaerin

jeongwoo mengangguk, "banyak gaya juga tante, tapi ngga masalah sih karena dia bener ganteng jadi wajar aja tante dia menyorakkan kegantengan dia" jeongwoo tertawa kecil

"kamu suka sama anak tante?" tanya chaerin membuat jeongwoo tediam

diam beberpa saat sampai jeongwoo menggeleng, "anak tante punya pacar dan jeongwoo juga ngga punya waktu buat suka sukaan sama orang lain tante"

"wonyoung maksud kamu?" tebak chaerin, jeongwoo mengangguk

"masih langgeng tenyata, tante kira udah putus"

"kok gitu tante, wonyoung baik cantik dia juga pinter" jeongwoo menatap heran mama haruto

"tapi dia penyakitan, tante ngga suka" chaerin

jeongwoo agak terkejut karena penuturan chaerin, "tante, kalo ditanya sama wonyoung sendiri dia juga ngga mau penyakitan apa pun penyakit nya" jeongwoo mengenggam tangan chaerin dan tersenyum

"tapi tetep aja jeongwoo, tante ngga mau kalo sampe haruto sama wonyoung menikah dan ngga lama wonyoung meninggal karena penyakitnya terus cucu tante gimana" chaerin jadi emosional karena memikirkan masa depan anak nya yang belum tentu seperti apa

"tante, jangan gitu ya. nanti Tuhan marah loh, umur ngga ada yang tau selama hubungan mereka jalan sesuai sama hubungan pacaran pada umum nya tante dukung dong" jeongwoo tesenyum

"pemikiran kamu dewasa banget, kamu udah lama kenal sama haruto?" tanya chaerin

"belum tante, baru baru ini" jeongwoo

"kamu mau bantu tante?" tanya chaerin

"bantu apa tante?"

"tolong buat haruto ninggalin wonyoung, tante bener bener ngga suka jeongwoo"

"tante jangan gitu ya, kalo wonyoung tau dia pasti sedih. tante sayang kan sama haruto?"

chaerin mengangguk, "kalo sayang sama haruto, sayangin juga dong orang yang dia sayang" jeongwoo tesenyum

"astaga, kamu baik banget jeongwoo" chaerin meluk jeongwoo sampe jeongwoo ngerasa engap

"engga kok tante, cuma bilang yang sebenarnya aja" jeongwoo

"udah acara pelukannya" haruto berdecak pinggang menatap keduanya

"udah, jagain jeongwoo ya jangan sampe lecet anak orang"

"iya ma, ngga kok kan haruto sayang sama jeongwoo"

Jeongwoo menatap haruto datar, untung ada Mak lo, kalo ngga udah gue tepuk itu mulut

"ya udah sana"

"kita jalan dulu ya Tante" jeongwoo

"iya hati hati ya, Tante masuk dulu" lalu chaerin masuk ke dalam rumah nya

"gimana ngomong sama camer asik ngga?"

"camer apaan" jeongwoo bingung

"masa itu aja ngga tau, calon mertua maksud nya" haruto

"lo kalo ngga mau gue pukulin sampe keadaan lo mengenaskan mending diem!" ancam jeongwoo

"heeheh.. iya diem" haruto lalu memasang helm ke kepala jeongwoo

"gue bisa sendiri kali" jeongwoo

"ya biar kaya buaya darat yang lain, romantis romantis gitu seakan menaruh perhatian padahal lagi bosan doang" haruto tersenyum

"bajingan lo!" jeongwoo memukul kecil dada haruto

"emang, makanya jangan suka sama gue dulu ya. Gue ngga mau lo sakit hati, soal nya sekarang gue cuma lagi bosen aja" haruto masih dengan senyum yang sama

"banyak omong lo! Jadi ngga nih, kalo ngga biar gue pulang aja. Masih banyak hal lain yang mau gue lakuin" jeongwoo

"salah satu nya?" haruto

"ngasih perhatian ke orang yang sayang sama gue" jeongwoo

"salah satu nya?"

"lo ngga perlu tau sesuatu tentang gue sampe sejauh itu" jeongwoo

"okay, gue cuma nanya bukan pengen tau" haruto lalu menyalakan mesin motor nya

TBC

Everything [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓Where stories live. Discover now