chapter 20

1.2K 203 12
                                    

Jeongwoo berlari cepat menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi, karena bel pulang sekolah berbunyi dari lima belas menit yang lalu

Jeongwoo membuka pintu kelas haruto dengan kasar, “huaa.. kaget!!” pekik junkyu

“mana haruto?” tanya jeongwoo dengan nafas yang masih terengah-engah

“di roof top kalo ngga salah” jihoon

Jeongwoo lalu mengangguk dan kembali berlari menuju roof top

“lo ngapain?!” pekik jeongwoo

Haruto kemudian berbalik, orang yang ia rindukan ada di sini. Tapi ia hanya menatap jeongwoo datar

“ngapain lo disini?” haruto menyesap rokok yang ia selip kan diantara jari telunjuk dan jari tengah

Mata jeongwoo membola sempurna dan memukul bibir haruto dua kali di waktu yang berdekatan

“sakit!” haruto reflek melepas rokok yang ada di tangan nya

“lo ngapain?!” jeongwoo

“lo ngga liat barusan ngapain, nger-”

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya mulut haruto kembali dipukul oleh jeongwoo

“sakit jeongwoo, emang lo mau punya pacar nanti bibir nya ngga seksi lagi” haruto

“bajingan, lo tau kan itu ngga sehat!” jeongwoo

“tau” jawab haruto

“terus?”

“kangen sama lo, obat nya cuma ada dua lo sama itu doang jadi pake yang ada aja” haruto

“udah ngga waras lo” jeongwoo kemudian berbalik

“mau kemana?” tahan haruto

“pulang” jeongwoo

“terus kesini mau ngapain?” haruto

“cuma mau menampakkan diri ke lo aja, di suruh sama jae” jeongwoo

“jadi lo lakuin ini bukan buat gue?” haruto

“kita bukan siapa siapa, baik lo mau pun gue kita punya kesibukan masing-masing” jeongwoo

“apa sih, ngga nyambung!” haruto

“gue balik dulu, jangan sentuh itu lagi kalo lo masih sayang nyawa” jeongwoo

“peluk gue dulu!” tahan haruto lag

“ngga” tolak jeongwoo

“yakin ngga mau?” haruto

“yakin” jawab jeongwoo

“oke” haruto lalu meninggalkan jeongwoo sendirian

🍀

Haruto duduk di perpustakaan menunggu jeongwoo, untuk belajar lagi.

“udah lama?” jeongwoo duduk di bangku yang ada dihadapan haruto

“udah, lo ada catat materi kan?” haruto

“ada, nih” jeongwoo memberikan buku nya, tapi mata haruto terfokus pada jam yang melingkar di pergelangan tangan Jeongwoo

Haruto lalu beralih menatap datar jeongwoo, “lo kenapa sih, masih marah sama gue karena kemaren gue ngga mau peluk lo?” jeongwoo

“gue bahkan ngga peduli soal itu, pelukan gue bisa dapat dari siapa aja” haruto

“kecuali dari gue" jeongwoo

“percaya diri banget sih, siapa juga yang pengen banget di peluk sama lo” haruto

“kemaren lo minta” jeongwoo

Haruto tertawa remeh, “lo bukan satu satu nya, cuma salah satu” haruto

Bohong jika jeongwoo tak sakit hati, “sadar ya, gue bawa buku lo aja deh. Gitu lebih baik lo terlalu percaya diri, gue ngga suka” haruto lalu meninggalkan jeongwoo yang masih membeku

Gue yang salah gitu

TBC

Everything [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang