chapter 6. sleep

1.7K 299 23
                                    

"dam gue ke perpus dulu ya" jeongwoo berdiri

"Ngapain?"

"Baca buku lah! Ya kali ngepet" jeongwoo

"Baca buku mulu lo pinter kagak minus iya!" Yedam

"Peduli amat, dari pada gue di kelas pinter kagak budek iya!" Jeongwoo memilih keluar kelas

Saat jeongwoo sampai di perpustakaan teryata ada yang menempati tempatnya biasa membaca buku

"yah, padahal pengen duduk di sana" gumam jeongwoo "adoh!" ringis jeongwoo karena saat ia berbalik ia malah menabrak seseorang

"sakit!" jeongwoo mengelus kepala nya tanpa melihat siapa yang ia tabrak

"lebih sakit dagu gue yang lo tabrak!" 

jeongwoo sedikit mendongak yang ia tabrak ternyata haruto "maaf, gue ngga tau lo ada di belakang gue" 

"lo mau kemana?" haruto menahan tangan jeongwoo

"balik ke kelas" jawab jeongwoo

"kenapa balik? lo baru aja masuk kan"

"iya, tapi ada yang nempatin tempat gue biasa baca" 

"kan bisa di tempat lain jeongwoo"

"ngga usah, gue balik aja. ngga mood baca kalo bukan di tempat itu" jeongwoo berusaha melepas tangan haruto

"ikut gue" haruto tiba tiba menarik jeongwoo

"eh.. eh.. pelan dikit woi! gue manusia bukan kambing" jeongwoo berusaha menyamakan langkahnya dengan haruto

"bisa minggir nggak?" tanya haruto pada gadis yang duduk di sudut perpustakaan tempat yang biasa jeongwoo tempat

"eh, lo ngapain?" jeongwoo misuh misuh di belakang haruto

"ohh, bisa kok. gue juga udah selelsai" gadis itu berdiri lalu pergi

"udah kan, duduk sana" haruto melepas genggamannya

"lo kok ngusir dia?" jeongwoo lalu duduk

"biar kita bisa duduk di sini" haruto duduk di hadapan jeongwoo

"kan bisa di tempat lain tadi, dia juga baru duduk disini" 

"tadi kata nya lo ngga mood baca kalo ngga duduk disini"

"iya tapi kan ngga baik lo main usir aja kaya tadi, dia pasti masih pengen baca terus duduknya disini"

"dari mana lo tau?"

"mengira ngira"

"gue ngusir dia karena gue juga nyaman duduk di tempat yang gue dudukin sekarang, tapi lebih nyaman kalo lo yang ada di depan gue bukan dia" haruto lalu melipat tangannya di atas meja

"lo mau ngapain?" jeongwoo binggung

"mandi!" jawab haruto lalu tidur dengan lengannya sebagai bantalan kepala nya

"ngeselin banget sih!" gumam jeongwoo pelan

"oh ya!!"

"lo bisa ngga sih pelan aja ngomong nya ini perpustakaan main teriak teriak aja kalo lo diliatin orang gimana? kan gue juga ikut malu" jeongwoo

haruto mengedarkan pandangannya melihat sekeliling, mencondongkan badannya kedepan. "di lorong ini cuma ada kita berdua, jadi lo ngga bakal malu kalo gue teriaknya cuma kaya tadi kecuali kalo gue teriak kaya monyet berayun baru lo malu" 

"gue ngga bakal malu juga, karena gue bakal langsung lari. ngeri kalo lo kumat kaya monyet berayun" 

"ngga bakal kejadian juga. nanti kalo udah bel bangunin gue ya, gue mau tidur dulu. lo baca aja buku lo biar makin pinter" haruto lalu balik ke posisi awal

tiga puluh menit berlalu posisi mereka masih sama, jeongwoo sibuk dengan buku nya dan haruto sibuk dengan alam mimpinya

"HARUTO!" panggilan itu membuat jeongwoo mengedarkan pandanggannya tapi ia tak melihat orang yang memanggil haruto

"HARUTO GEMBEL!" teriaknya lagi, jeongwoo menatap haruto

ini orang nyenyak tidur atau mati ~ jeongwoo

"di sini lo tenyata" jihoon datang dengan berdecak pinggang

jeongwoo yang binggung cuma ngeliatin jihoon

"woo, bangunin ni orang" jihoon menunjuk haruto dengan emosi nya

"kenapa emang, kan belum bel" jeongwoo

"haruto tuh punya peyakit keras" jihoon

"hah?! serius?" jeongwoo mendadak panik

"iya serius, haruto suka lupa nafas" jihoon

"ish, gue kira beneran tadi"

"udah cepetan bangunin dia, kalo gue yang bangunin bisa bisa dia babak belur gue pukulin" 

"emang kenapa sih?" 

"lo juga sama, bisa nya bikin orang emosi aja. bangunin woo!" desak jihoon

"iya iya" jeongwoo menepuk nepuk bahu haruto "to bangun"

"kalo lo bangunin nya gitu, sampe besok pun dia ngga bakal bangun. yang ada dia nyaman berasa di nina bobo in sama lo" jihoon

"terus gimana?" jihoon

"pukul pala nya"

plak! 

tanpa ada perintah dua kali jeongwoo langsung mukul kepala haruto sampe rambut haruto sedikit berantakan

"gampang banget lo diajarin" jihoon tersenyum puas

haruto bangun dan langsung ngeliatin jeongwoo dengan tatapan sangar, yang ditatap mendadak takut. jeongwoo langsung nunjuk jihoon yang ada di belakang haruto. haruto mengikuti arah tunjukan jeongwoo

"jihoon" panggil haruto yang masih setengah sadar 

"lo bisa ngga sih sehari aja ngga usah ngerepotin gue!" jihoon

"kangen ya lo sama gue"

"iya kangen banget pengen peluk" jihoon duduk di samping haruto

jeongwoo ngeliatin dua orang yang ada di depannya dengan tatapan binggung 

ini orang berdua kenapa? ~ jeongwoo

"bayi besar gue, sini biar gue peluk" haruto merentangkan tangannya

"BALIK KE KELAS GOBLOK! ADA ADA AJA LO, YA KALI GUE KANGEN SAMA LO!" jihoon mendorong haruto

"ah, males. mending gue tidur" haruto bersiap siap kembali tidur

"balik atau gue pukul pala lo sampe amnesia" jihoon mengangkat tangannya untuk melayangkan satu pukulan ke haruto

"yang di pukul jeongwoo barusan aja belum sembuh mau lo tambah lagi" haruto

"maaf to, tadi di suruh jihoon" jeongwoo jadi ngga enak

"ga papa woo" haruto kembali menumpu kan kepala nya ke meja dengan tangannya menjadi alas

"lo kaya nya mau gue seret ya ke kelas, pak kyungsoo nyuruh gue bawa lo ke kelas kalo ngga sama lo gue ngga di bolehin masuk!" jihoon teriak teriak ngga jelas di dekat telinga haruto

"ya udah ayok!" haruto

"kita balik dulu woo" jihoon, dijawab anggukan oleh jeongwoo

kenapa mereka aneh banget ~ jeongwoo

TBC

Everything [ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ]✓Where stories live. Discover now