Seorang gadis tengah tersenyum dihadapan sebuah cermin. Mungkin, kalian akan berpikir bahwa gadis itu sedang mengagumi kecantikan parasnya yang terpantul pada cermin itu. Tetapi, pemikiran kalian salah besar karena, gadis itu tidak sedang mengagumi dirinya melainkan, tersenyum pada cermin bundar dihadapannya itu.
"Lihatlah, Hansell. Gadis itu benar-benar gila." Ucap salah satu dari empat orang gadis yang tengah memperhatikan perilaku seorang gadis bernama Hansell.
"Pantas saja tidak ada seorang pun yang mau berteman dengannya." Sambung yang lainnya diakhiri dengan sebuah tawa menggejek.
"Aku akan mengusulkan pada pihak sekolah untuk mengirimkannya ke rumah sakit jiwa." Ucap salah satu gadis berambut ginger.
Mendengar cibiran dari para gadis-gadis berlidah tajam itu, Hansell hanya tersenyum pahit. Lebih baik, ia segera meninggalkan toilet sekolah yang sudah dipenuhi dengan empat orang gadis yang selalu saja menggejeknya.
"Sepertinya, gadis itu mendengarkan pujian kita." Ujar gadis berambut ginger dengan sarkastik.
"Setidaknya ia masih memiliki fungsi pendengaran yang baik. Walaupun, saraf otaknya sudah tidak bekerja dengan baik lagi." Cibir yang lain membuat Hansell benar-benar geram. Semua benda itu benar-benar hidup dan berbicara padanya! hanya saja kebanyakan dari mereka yang tidak pernah menyadari dan tidak pernah perduli terhadap lingkungan sekitarnya!
Kenapa semua orang hanya memperdulikan dunia mereka masing-masing? kenapa mereka tidak pernah mau perduli terhadap orang lain atau bahkan, pada benda-benda disekitar mereka yang mereka anggap tak bernyawa.
Tetapi, semua perkiraan mereka salah! mereka tidak pernah tahu jika benda-benda mati itu sebenarnya, hidup dan memiliki jiwa.
"Hansell?" Panggil seseorang membuat gadis bernama Hansell itu pun menoleh.
"Zayn?"
A/n : Maaf ini gak jelas dan pendek..
Vomments!
