BAGIAN 3

1K 220 37
                                    

BRAK!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BRAK!!

BRAK!!

BRAK!!─"WOI BANG YEDAM!!"Jeongwoo berseru menggedor dengan kuat pintu kamar Yedam.

Yoshi sudah menggeplak kepala Jeongwoo, takutnya orang tua Yedam akan marah, tolong ini masih pagi.

Setibanya pintu kamar itu langsung terbuka, menampilkan Yedam dengan seragam sekolah nya yang rapih, serta senyum cerah nya.

Mereka seketika mengelus dada─menggeleng iba, dengan raut wajah salut melihat reaksi Yedam.

Mereka pikir pemilik dari kamar itu akan mengamuk, namun nyata nya Yedam malah memperlihatkan senyum tampan nya.

"Bully Jeongwoo hayuk."Seru Jihoon langsung.

"Otw."Timpal Jaehyuk menyingkap lengan baju nya ke atas.

Yedam bersedekap menyandar di sisi pintu, menatap puas Jeongwoo yang kini sudah tersungkur di lantai akibat di gelitiki oleh Jihoon dan Jaehyuk.

"Jadi, ada perlu apa datang ke rumah gue pagi-pagi gini?"Yedam bertanya, kali ini mengeluarkan senyum bangga nya. "Gini rasanya jadi orang penting ya."Sombong nya mengelus dada.

Melihat itu yang lainnya seketika langsung memasang raut wajah sepet.

"Kita samperin temen lo yang jago sejarah itu. Siapa tau bisa dapet informasi tentang riwayat dunia pertama."Sahut Asahi to the point.

"Sekarang?"

Asahi mengangguk.

"He! Gak bisa gak bisa, gue hari ini ada ulangan."Seru Yedam mutlak menolak mentah-mentah.

Haruto maju, merangkul Yedam lalu menepuk-nepuk pundak pemuda itu dengan santai. "Tenang, surat izin lo udah sampai di tangan wali kelas."

"Terus gue gak sekolah lagi gitu? Gak, gak bisa, gue udah ketinggalan banyak materi."Masih dengan pendiriannya.

"Masalah belakang itu. Udah buruan."Haruto tidak peduli, dia menarik tubuh Yedam untuk beranjak, namun pemuda itu lagi-lagi menolak.

"Gue ganti baju dulu."Ujar Yedam akan melangkah memasuki kamarnya, namun terlebih dahulu di tahan oleh Haruto.

"Gak usah di ganti, lo gak liat? Kita aja pada pake baju sekolah. Lagian lo mau ketahuan sama ortu?"Pemuda Watanabe itu mengangkat alisnya.

Yedam menghela nafas pelan. "Oke, butuh teknologi gue gak nanti? Kalo iya, biar sekalian gue bawa, biar gak pake ke rumah lagi. Kita harus cepat selesain misi ini, biar gue bisa tenang lagi sekolah."Yedam berujar serius.

"Bawa aja Dam, nanti kalo kita udah ke rumah temen lo, langsung aja kita otw buat jemput Mashiho. Kemaren udah gue kabarin dia."Sahut Jaehyuk.

Jeongwoo menatap memicing ke arah Jaehyuk. "Yakin gak nih kalo Mashiho lo itu orang baik?"Ujar nya dengan nada curiga. "Kita gak lupa, kasus ini ada sangkutan nya sama bangsa penyihir juga. Kalian harus hati-hati, bahkan sama bangsa kalian sendiri."

RIWAYAT DUNIA ✔️Where stories live. Discover now