BAGIAN 9

880 182 4
                                    

"Dobby!!"Seru yedam langsung berlari panik mendekati sahabatnya, membantu lelaki itu untuk bangun dan memeluk nya sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dobby!!"Seru yedam langsung berlari panik mendekati sahabatnya, membantu lelaki itu untuk bangun dan memeluk nya sebentar.

"Kalian ko bisa ada di sini?"Tanya Doyoung terkejut, namun raut wajah lega dan bahagianya masih tidak bisa di sembunyikan, dia pikir teman-temannya sudah kembali ke kota meninggalkan nya.

Jihoon tersenyum teduh. "Untung nya yang ketemu sama lo itu adek gue."

"Jadi, cowok kasar itu adik lo?"Tanya Doyoung tidak menyangka, seketika langsung mengundang tawa dari yang lainnya.

"Heh, mulut lo di jaga Dob. Kalo dia dengar gimana, habis tuh badan lo di cabik-cabik, gue aja selalu mau pipis padahal cuman liat muka garangnya doang."Tegur Jeongwoo bergidik ngeri.

Jihoon hanya bisa menggeleng mendengarnya sambil tertawa kecil, ada-ada saja kembaran marganya ini.

"Yaudah ayo, buruan kita pergi dari sini."Sela Yoshi.

Tidak mau buang-buang waktu, apa lagi membahayakan nyawa sendiri, mereka segera bergegas pergi menuju ruang utama.

Tapi tidak berselang lama, langkah para lelaki itu mendadak terhenti kala menangkap suara gaduh dari arah tujuan.

"PARK JIHOON KEPARAT!! PINTU  KENAPA GAK LO SEGEL LAGI SIALAN!!"Suara Junkyu dengan nada yang sedikit terdengar panik menjadi pembukaan pertama bagi mereka yang tengah mencari tahu.

Mendengar teriakan Junkyu barusan, tanpa pikir panjang mereka segera berlari menghampiri, menaiki tangga yang sialnya cukup terbilang tinggi.

Hal pertama yang mereka liat saat sudah sampai di lantai utama adalah Junkyu yang tengah berkelahi melawan beberapa monster orc─entah dari mana itu asalnya yang jelas semuanya sudah benar-benar terlihat kacau.

Doyoung panik, itu makhluk yang selalu datang dalam mimpi buruknya, sial.

"RUANG SENJATA!!"Serua Jaehyuk, sukses membuat yang lainnya langsung berhenti melongo, lelaki itu segera berlari menuju ruangan yang di maksud.

Mengabaikan ucapan Jaehyuk, Junghwan langsung bergabung dalam pertempuran itu, di susul dengan Asahi, Jihoon, kemudian Hyunsuk dan Mashiho yang sudah mengeluarkan kemampuan mereka masing-masing. Sedangkan sisanya mengikuti Jaehyuk menuju ruang senjata.

Ketiga manusia itu kebingungan setelah tiba di ruang senjata, melihat ke sekeliling ruangan yang di penuhi dengan senjata-senjata tajam yang terlihat asing. Maklum mereka bukan tentara, atau pembunuh, bisa juga mafia misalnya, jadi bisa di bilang mereka tidak berpengalaman dengan hal yang seperti ini, menyentuh kembang api saja masih berpikir dua kali dulu faktor penakut! Apa lagi menyentuh benda-benda berbahaya seperti ini.

"Dob, lo oke?"Akhirnya Yoshi tidak bisa menahan lagi untuk tidak bertanya saat melihat tangan lelaki itu yang terlihat bergetar hebat.

"Gue gak yakin."Gumamnya keringat dingin."Mereka pasti sengaja ke sini buat ngincar gue lagi."

RIWAYAT DUNIA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang