BAGIAN 16

669 150 2
                                    

"Yaudalah, kita nikmatin aja dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaudalah, kita nikmatin aja dulu."Jaehyuk berujar, mengambil posisi menyandar pada bangku makan sambil mengelus perut nya, kenyang, "lagian gue gak yakin, kedepannya kita bakalan bisa santai kaya gini."

"Gue juga gak yakin bakalan selamat─"

Byurrrr

Hyunsuk menyiram wajah Yedam dengan air putih milik Haruto, "jadi lo nyerah?!"

Pemuda Bang itu seketika meringis melihat bola mata Hyunsuk yang menyala merah, "bukan gitu. Gue masih ngerasa ragu aja, ini pertama kalinya buat gue."Jelasnya sambil mengusap wajah nya yang basah dengan ujung bajunya.

"─pertama kali, lo pikir malam pertama."Sinis Jeongwoo yang langsung mendapat toyoran dari Jihoon.

Kali ini Haruto tidak ikut campur, ramen lebih menarik baginya.

"Btw, gue gak nyangka bakalan tahan makan bareng kalian kaya gini."Jeongwoo beralih memperhatikan teman-teman silumannya bersama dengan makanan mentah milik mereka, dia seketika bergidik ngeri melihat gigi taring Hyunsuk, lalu Jihoon yang seperti kanibal.

"Apa lo liat-liat, mau?"Tukas Jihoon melotot.

Jeongwoo langsung menggeleng ribut, "engga deng."

"Kalo mau nih! Biar gue bagi."Jihoon bersiap mengangkat daging kemerahan itu ke atas piring Jeongwoo, tanpa ba-bi-bu Jeongwoo segera mengangkat piring nya."Serigala gak punya adab!"Serunya mendelik jijik, bereaksi seperti ingin muntah.

"Hehehe."Jihoon malah memasang cengiran lebarnya dengan tampilan jahil sambil melayang-layangkan makanan mentah nya di hadapan Jeongwoo yang sudah kembali mengumpat nya dengan sumpah serapah, merusak nafsu makan saja.

Ding!~ Dong!~

Seketika seluruhnya terdiam, menghentikan kegiatan makan dan kini saling melempar pandangan seakan satu pemikiran.

Jihoon segera meletakan makanan nya, berubah panik. Berbeda dengan Jeongwoo dan Haruto yang sudah mengambil posisi bersembunyi di bawah meja makan.

"Demi tuhan, itu cuman suara bell ya tolong bukan gempa!"Protes Jaehyuk tidak habis pikir.

Ding!~ Dong!~

Glup

Tanpa sadar secara bersamaan mereka meneguk saliva dengan kasar saat kembali mendengar suara bell yang di pencet.

"Buka tuh, siapa yang berani."Yedam kembali membuka percakapan, agak resah sebenarnya, kalau sudah seperti ini memang harus ada yang bertindak agar cepat berakhir.

"Lo aja."Timpal Haruto yang masih berada di bawah meja.

Yedam langsung menggeleng ribut, "yakali gue."

"Udah buruan."Tanpa aba-aba Jihoon langsung menyeret Yedam menuju pintu, dasar serigala penakut.

"Ko gue sih!"Yedam menyikut sang pelaku pemaksaan, sesekali menatap ke arah pintu dengan was-was.

RIWAYAT DUNIA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang