BAGIAN 14

891 183 6
                                    

"APA-APAAN NIH!!!!"Teriak Jeongwoo dengan emosi yang meluap di pagi hari─saat melihat ada sebuah daftar nama layak nya seperti jadwal kebersihan di kelas, tertempel dengan rapinya di dinding ruang tengah, sangking rapinya bahkan sampai di bingkai ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"APA-APAAN NIH!!!!"Teriak Jeongwoo dengan emosi yang meluap di pagi hari─saat melihat ada sebuah daftar nama layak nya seperti jadwal kebersihan di kelas, tertempel dengan rapinya di dinding ruang tengah, sangking rapinya bahkan sampai di bingkai dengan cantik seperti piagam.

Mendengar teriakan Jeongwoo yang sangat mengganggu, seketika seisi apartemen langsung terbangun dan segera beranjak menuju ruang tamu.

"Apaan dah lo Wo, gak punya adab banget, masih pagi anjir."Gerutu Jaehyuk sinis dengan wajah bantalnya, ikut menatap ke arah antesias Jeongwoo, begitu juga dengan yang lainnya.

JADWAL BERBURU

DAY 1
YOON JAEHYUK
WATANABE HARUTO

DAY 2
PARK JIHOON
CHOI HYUNSUK

DAY 3
BANG YEDAM
HAMADA ASAHI

DAY 4
PARK JEONGWOO

CATATAN:
PROTES??!! YOU DEATH!!🖕

"Oke, emang keliatan Perfect banget gue dapat giliran di jadwal terakhir─TAPI KENAPA GUE DI BIARIN SENDIRI?? KALIAN MAU BUNUH GUE HAH??!!!!!!!"Jeongwoo kembali berteriak semakin naik pitam, kali ini sukses membuat yang lainnya langsung menutup telinga.

"Ya gak usah pake kalian juga dong, sorry aja tapi yang bikin jadwal Yedam."Protes Jihoon tidak terima di salahkan.

Mendengar itu tanpa berbasa-basi Jeongwoo langsung melangkah mendekati Yedam dengan dada yang di busung kan, tampang nya sudah sama persis seperti preman penagih hutang.

Yedam seketika mengambil langkah mundur sembari memberikan tatapan horor pada pelaku yang kini menyenggol tubuh nya berkali-kali, hingga gelas kopi yang tengah dia genggam mengeluarkan isinya.

"Ralat, yang bikin jadwal Asahi ya tolong, you heard me? Gue cuman ngetik doang, terus yang ngeprint Jaehyuk."Jelas Yedam langsung, setelah kemudian manik nya beralih pada pemuda Yoon di sana, "gue duga Jaehyuk nih yang bikin catatan ampas di jadwal nya, ngaku!"

Mendengar itu, Jaehyuk malah memasang tampang tanpa dosa nya,"so, well?"Sok inggris nih serigala.

"ASAHI LO ANJING BANGET!!"Murka Jeongwoo beralih menatap sang pemilik nama dengan mata melotot─segarang mungkin yang dia bisa, namun sayang nya semua itu sama sekali tidak berpengaruh untuk Asahi, buktinya dia masih dengan wajah tanpa eskpresinya sejak tadi, "mau jadi pemberani, uji nyali lo."Ujar nya, sebelum kemudian kembali masuk ke dalam kamar.

Jeongwoo seketika melongo, tidak habis pikir.

"Semangat ya, Wo."

Setelah mengatakan itu, yang lainnya segera bubar, kembali melakukan kegiatan masing-masing, terkecuali Yedam. Pemuda itu melangkah mendekati Jeongwoo, lalu merangkul pundak nya dengan santai, "gue yakin kita gak langsung turun ko, mungkin sekitar seminggu atau gak lebih. Asahi berani ngambil keputusan nantang kaya gini, itu pasti karna dia udah dapat solusi nya."Jelasnya berusaha meyakini.

Sedangkan Jeongwoo, dia sudah kehabisan kata-kata, ingin kembali protes tapi dia yakin, lelaki tegas seperti Asahi pasti tidak akan mendengarkan rengekannya.

Melihat reaksi Jeongwoo persis seperti patung─mati gaya, Yedam tertawa renyah, setelah nya beralih untuk meletakan gelas kopi nya pada tangan Jeongwoo, yang dengan bodohnya pemuda Park itu menerima nya dengan tampang idiot, "minum, biar lo gak ngantuk, sejam lagi kita gym."

Jeongwoo menatap kepergian Yedam dengan wajah nya yang semakin memucat, setelah kemudian beralih memperhatikan kopi nya. Dalam sekali tegukan, Jeongwoo menenggak habis kopi itu seakan menjadikan nya sebagai pelampiasan.

"JEONGWOO LO PASTI BISA!!"

"BACOD, TERIAK MULU LO PARK!! GUE SUMPELIN NIH PAKE SIKAT WC!!"





<< RIWAYAT DUNIA >>






"Ko gak bangun-bangun ya?"Gumam Mashiho menumpu dagunya, manik bulat nya kini menatap lekat wajah pucat Yoshi yang tengah terbaring di kasur.

"Lo yakin, ramuannya gak ada yang keliru?"Tanya Junghwan memastikan pada Doyoung.

Doyoung mengangguk, "kecuali....."

Flashback
00.00 AM

"Gimana?"Mashiho bertanya setelah melihat Doyoung baru saja selesai menghirup aroma ramuannya dari sendok.

"Udah bisa."

Mengetahui itu, Junghwan dan Junkyu segera mengangkat tubuh Yoshi dari dalam peti, untuk di letakan ke atas kasur.

"Kyu, ada botol gak?"Tanya Doyoung beralih menatap pemuda itu.

Junkyu tidak menggubris, namun dia segera beranjak lalu membuka laci berkayu miliknya, mengambil satu botol kaca ukuran mini, sebelum kemudian memberikannya pada Doyoung.

Setelah memindahkan ramuannya, pemuda itu segera beranjak mendekati Yoshi.

"Semoga tuhan sama kita."Doyoung berujar, mulai meneteskan dengan hati-hati ramuan itu pada leher Yoshi.

Selang beberapa menit, tidak butuh waktu lama, perlahan luka robek di leher lelaki Jepang itu mulai memudar kembali sempurna layak nya sihir seiring menetes nya ramuan tersebut pada lehernya.

Flashback End

"Kecuali apa?"Kali ini Junkyu buka bicara.

Doyoung melirik Junkyu sebentar, setelah kemudian beralih untuk kembali memperhatikan Yoshi was-was, "kecuali kita benar-benar udah terlambat nyelamatin Yoshi, dan ilmu gaib ini udah gak bisa lagi narik jiwanya."

Hening.

Mendadak keheningan menyelimuti sekitar, sebelum kemudian terdengar helaan nafas kasar dari salah satunya.

Mashiho menenggelamkan wajah nya di atas lipatan tangannya yang berada pada sisi kasur.

Lalu Junghwan, pemuda itu sudah menyandar pada dinding dengan lemas, kepalanya mendongak, menatap langit-langit ruangan dengan tatapan putus asa.

Doyoung sendiri sudah menggenggam tangan dingin Yoshi seraya mengelus punggung tangannya dengan lembut, penuh dengan rasa prihatin.

Junkyu kali ini sedikit gusar, duduk di atas bangku dengan kedua siku yang tertumpu pada paha nya, kepalanya tertunduk menatap lantai dengan manik yang sedikit menyendu.

Dan selang beberapa menit kemudian, Junkyu kembali mengangkat kepalanya, "kita ke kota sekarang."

<< RIWAYAT DUNIA >>

RIWAYAT DUNIA ✔️Where stories live. Discover now