BAGIAN 10

905 180 2
                                    

"Yoshi masih bisa di selamatin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yoshi masih bisa di selamatin."

Hyunsuk mengambil duduk di samping Asahi yang tengah berada di anak tangga terakhir yang sudah terlihat kacau.

Lelaki Hamada itu sama sekali tidak menggubris, dan tetap diam, memandang peti mati yang kini masih berada di hadapannya.

"Masih ada waktu buat kita selamatin Yoshi."Sela Jaehyuk memperhatikan wajah yang semakin memucat layak nya mayat─uhm, bukan kah memang demikian rupanya.

Asahi menghela nafas kasar namun wajahnya masih tetap terlihat datar, "udah gak ada waktu. Hari ini kita harus ke kota apa pun risikonya."Tegasnya yakin.

"Sebenarnya emang masih ada peluang, kayak nya gue tau penawar nya apa."Mashiho melipat tangannya sebatas dada, "tapi ada di kastil, dan itu pun punya ayah."

Mendengar hal itu yang lainnya mendadak terdiam.

Junghwan yang sejak tadi asik membersihkan koleksi pisau tajamnya, mendadak mengerutkan keningnya bingung kala menemukan sebuah simbol di pisau yang kemaren sempat melukai Jaehyuk.

"Bentar Mashi, ini bukannya simbol bangsa lo?"Junghwan berujar spontan untuk memastikan, tidak mau berbasa-basi segera memperlihatkan simbol yang dia maksud pada Mashiho.

Lelaki Takata itu mengerutkan kening nya. Menyipitkan matanya sejenak untuk memperjelas penglihatan, sebelum pada akhirnya memutuskan untuk menghampiri Junghwan.

Setelah mengamati benar-benar simbol pada benda tajam tersebut, Mashiho seketika terdiam, berfikir.

"Guys, kayak nya emang ada yang gak beres sama bangsa gue."Ujar Mashiho ragu, melempar pandangan pada yang lain.

"Bentar,"Jaehyuk segera beranjak menghampiri Mashiho, "jangan bilang orang yang nyerang gue, itu dari bangsa penyihir."

Mashiho menggeleng, raut wajahnya masih terlihat ragu, "gue gak tau pasti─"

"Jelas lo tau pasti!"Sergah Jihoon seketika berdiri dari duduknya, menatap nyalang Mashiho."Karna itu udah jelas simbol dari bangsa lo, 'kan."Tukasnya menunjuk penuh penekanan pada si penyihir.

"Gak gitu juga, Jihoon."Sela Doyoung hati-hati berusaha sehalus mungkin, takutnya akan membuat Jihoon semakin naik pitam."Bisa aja ada bangsa lain yang ngenjiplak simbol dari bangsa penyihir baut ngadu domba."Jelasnya.

Mashiho mengangguk membenarkan."Itu yang gue maksud."Dia melirik ke arah Jihoon yang kembali di tenangkan oleh Jaehyuk, dasar manusia emosian!

"Jadi, selanjutnya?"Hyunsuk buka suara.

Serempak seluruh antesias mereka langsung beralih, tertuju pada Asahi, seakan meminta keputusan dari pemuda Hamada itu.

"Oke, kita langsung ke kota aja. Buat Yoshi, kita cari jalan keluarnya kalo udah sampai di kota, karna mau gak mau hari ini kita udah harus ke kota," Asahi menghentikan ucapannya sejenak, menimbang-nimbang. "Sebenarnya buat persoalan Yoshi, gue masih rada bingung. Ada saran?"

RIWAYAT DUNIA ✔️Where stories live. Discover now