-Shoot two-

723 133 37
                                    

-warning,this story 21+ area and fiktif-

Lima sloki sudah tandas namun Sohyun belum mau menghentikan kegiatan minumnya. Yoojung dan yang lainnya sudah kalang kabut berupaya untuk menahan keinginan gadis itu yang terus-terusan menuang cairan memabukan itu. Lihatlah,dia sudah kehilangan kesadaran dari bukti betapa kacaunya kata-kata yang ia rancaukan.

"Hu..hu..,aku mencintaimu Taeyong.." raungnya dengan kepala yang sudah menyandar di atas meja.

Tentu saja temannya hanya mengira gadis itu patah hati dengan model idolanya yang baru saja resmi mengonfirmasi rumor kencannya. Tidak berpikir kalau anak pewaris for u company itu pernah mengencani model yang pernah bekerja sama dengan perusahaan fashion ayahnya. Sebagai brand ambasador style musim panas yang di luncurkan tahun lalu.

"Ya,Sohyun. Hentikanlah!" Yoojung menyaut botol wine yang sudah gadis itu raih.

"Emmm...,berikan-berikan. Aku ingin minum!"

"Tidak Hyun! Kau sudah mabuk," tahan Hyeyoon menepis tangan Sohyun yang berusaha merebut botol di tangan Yoojung.

"Lebih baik kita antar pulang dia sekarang," usul Sooyoung," ayahku barusan mengirimi pesan agar aku segera pulang."

Haechan ,Seungkwan dan Yerim mengangguki setuju.

"Sebelum ia semakin tak terkendali." Ujar Haechan dengan gelengan kepala memandangi tubuh lemas Sohyun.

Apa jadinya jika tidak ada mereka. Sudah pasti gadis itu akan menjadi sasaran empuk para pria hidung belang.

___

"Sudah bangun,Princess?"

Berbalut kemeja warna abu-abu di padu celana bahan hitam. Sambil bersedekap tangan,Seokjin berdiri di samping ranjang adik perempuan satu-satunya. Mengamati seonggok tubuh yang sejak dua menit lalu hanya berguling tak jelas di atas kasur berukuran besar itu.

Sohyun langsung menarik malas setengah tubuh berbaringnya jadi duduk. Mengabaikan helai-helai rambutnya yang menjuntai menutupi sebagian wajah. Dia masih mengenakan gaun yang di pakai semalam. Pipi gadis itu masih sedikit memerah efek dari mabuk beratnya.

"Oppa,minum.." rengeknya dengan suara purau. Tenggorokannya benar-benar gatal karena kering terlalu banyak di lewati cairan alkohol.

Seokjin mendesah berat. Meski kesal, dia tetap menuruti permintaan adiknya itu. Segera meraih gelas berisi air yang sebelumnya dia bawa saat masuk ke kamar itu dari atas nakas sampingnya.

Pria itu butuh alasan tentang kondisinya sejak semalam. Soal bagaimana dia bisa pulang dalam keadaan benar-benar tak sadarkan diri,hingga harus ia gendong masuk ke dalam kamarnya sendiri.

"Tidak biasanya kau begitu. Ada apa,bisa kau jelaskan?" Langsung to the point bertanya sambil menerima gelas yang telah kembali kosong.

Sohyun menyingkirkan dengan kasar rambutnya kebelakang,menguap sangat lebar dengan mata yang masih setengah terbuka. "Gerah sekali aku mau mandi dulu," katanya.

"Setengah jam lagi. Namjoon dan Ayah akan segera tiba dari bandara. Rapikan dirimu," ujar Seokjin tak lupa memberi peringatan," dan kau harus menjelaskan soal pertanyaanku tadi."

Sohyun menarik napas dalam saat punggung kakak tertuanya menghilang dari balik pintu kamarnya. Sambil menggaruk dahinya yang sedikit gatal,dia pun segera turun dari ranjang dan pergi menuju kamar mandi. Sesuai kata Seokjin-kakaknya tadi. Setengah jam lagi dia harus sudah rapi dan kembali menjadi gadis yang manis di depan ayahnya.

So I'm married,mr Gay?जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें