_Shoot nineteen_

539 100 16
                                    

""Ya,aku menyukainya. Lalu kau mau apa ?"

Tertegun,Jimin kehilangan kata-katanya saat mendengar jawaban Sohyun.Begitu tegas dan lantang menantang pertanyaannya. Seolah membuktikan betapa serius kalimat yang keluar

Sohyun menyukai pria lain.

Tanpa menyadari bagaimana kedua tangan wanita itu terkepal disisian hanya untuk menahan perasaannya yang sudah mulai meluap. Tidak tau dengan cara apa lagi ia harus meyampaikan pada pria itu, bagaimana dia,dan siapa dia di posisinya saat ini.

"Bagaimana bisa pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutmu,Park JIMIN?!"bentak Sohyun kemudian menyentak sang pemilik nama.

Dengan helaan napas berat, Sohyun menaruh frustasi telapak kanan ke dahi dengan menggigit bibir bawahnya. Memejam mata.

"Bukankah sudah ku tegaskan sejak awal bagaimana hubunganku dengan Wonwoo. Teman tak lebih dari sekedar ia adalah ayah dari putra yang sudah kuanggap anak sendiri. Kenapa kau masih saja berpikir negatif soal itu. kenapa?" kedua mata Sohyun terbuka dengan tajam menatap suaminya.

"Karena aku tidak tau dengan apa yang akan terjadi nantinya. Aku lelaki. Aku tau bagaimana saat pertama melihat mata pria itu menatapmu,"

"Dia menyukaimu." terang Jimin," dan itu tak menutup kemungkinan dia akan merebutmu dariku."

Ha...ha..ha... Sohyun tertawa sarkas karena jawaban lucu suaminya. merebut? takut? atas dasar apa tiba-tiba Jimin takut dia akan jatuh ke hati pria lain. Sementara ia sendiri masih sibuk berjuang untuk mendapatkan hati suaminya.

Bukankah yang seharusnya takut adalah dirinya? sebab Taehyung masih ada diantara mereka.

"Lalu untuk apa kau cemas?", Tanya Sohyun heran.

"Kau sendiri sudah mendengar bagaimana aku mengutarakan perasaanku. Tapi, hatimu masih Saja menjadi milik yang lain. Kurang apa aku Jim? Jika nanti bahkan hal yang kau katakan itu menjadi nyata. Ternyata aku memilih tetap bertahan dengan kisah bodoh ini."

''Apa yang akan kau lakukan saat itu? Bertahan, melepaskan atau tetap berdiri di atas rasa egoismu?" Ujarnya membalik pertanyaan Jimin.

"Sohyun,"

"Ini sangat melelahkan Jim."

Wanita itu membalik badan sekuat tenaga menahan tangisnya yang hampir pecah. Dosa apa yang telah ia lakukan di kehidupan sebelumnya sampai harus melewati biduk asmara yang rumit menyakitkan?

"Sudah malam aku ingin segera masuk dan istirahat. Apa kau masih ada urusan lain ?" Tanyanya menoleh sedikit menyudahi perdebatan itu. Yang kemudian tanpa menunggu jawaban langsung melangkahkan kaki lebih dulu beranjak pergi.

Sementara Jimin hanya bisa membuang napas kasar. Merasa kesal.

----

"Jika adikku belum menikah mungkin aku akan menjodohkannya denganmu," canda Seokjin di sela obrolannya dengan sang photografer baru. Malam itu mereka lembur untuk persiapan dua hari lagi pemotretan produk baru.

Taehyung mendengus tipis menangggapi kalimat yang ia dengar.

"Dan saat itu terjadi belum tentu dia akan mau," balas Taehyung sambil membaca berkas konsep yang di berikan.

"Aku tak sesempurna itu tuan Jin. Kau hanya melihat dari sisi baik saja karena kita rekan kerja dan aku harus profesional. Jadi tolong jangan terlalu berekspektasi lebih dengan sikap ku selama pertemuan kita."

Seokjin hanya tertawa canggung mendengar penjelasan pemuda di depannya.

" Aku lupa akan hal itu. Jika menjadi seorang pekerja harus menjunjung kata baik dan sopan-santun. Tapi kuakui kau sangat tampan dan cocok jika saja berjodoh dengan adikku,"

"Yang tampan belum tentu menyukai yang cantik tuan." Celetuk Taehyung membuat seokjin tercengang mengerut alis. Memutus rasa penasaran berlanjut ia berdalih," eumm...sederhana atau ya..,bukan menghina adikmu. Kadang ya hanya ingin sederhana agar tak repot."

"Benar. Terlalu khawatir dengan penggangu itu merepotkan. Ah,,semoga Jimin bisa mengatasi para pria yang suatu saat mungkin ingin merayu adikku." Ujar Jin dengan mata mengawang penuh harap.

Tanpa mengamati eskpresi Taehyung yang langsung berubah.

Ada sesak yang tak bisa di jelaskan saat pria itu menyebut kata Jimin dalam doanya untuk sang adik.


----

Hai,, maaf lama update ya...

Kangen gak ?
Masih nungguin ?
Tinggalin coret-coret sini obat kangen aku kekalian.

Semoga tetep suka meski singkat

💜💜💜💜💜

So I'm married,mr Gay?Where stories live. Discover now