-Shoot Six-

557 100 42
                                    

Warning,this story 21+ and fiktif

___

Semua sengaja di percepat. Saat Sohyun menyetujui dan Jimin tak merasa keberatan, maka pernikahan keduanya kini bisa terselenggara. Hanya selang dua minggu.

Berjalan dengan lancar hingga sesi tukar cincin. Kini,kedua bola mata Sohyun memandangi wajah pria yang beberapa menit lalu resmi menjadi suaminya,menanti apa yang akan dia lakukan saat momen mencium pasangan harus di lakukan. Yang dia yakin Jimin pasti enggan melakukannya. Ternyata dugaannya salah.

Sohyun harus menahan sejenak napasnya saat pria itu secara perlahan mulai memajukan wajahnya yang tanpa sadar membuat kedua tangan disisinya terkepal. Sepasang mata monolid Jimin begitu tajam menatapnya. Hingga tiba-tiba melakukan hal tak terduga yang membuat tubuhnya berjengit kaget. Entah para tamu menyadari atau tidak, yang jelas Sohyun seolah tidak siap menerima tempelan bibir Jimin pada ranumnya. Dia pun mendadak linglung. Hingga suara pendeta menyadarkannya kembali dan Jimin sudah mengubah arah tubuhnya kembali menghadap depan. Sohyun masih pada ketidakpercayaannya.

"Dia sungguh menciumku?" Batinnya. Sohyun mulai mengubah arah pandangnya kedepan juga. Sesekali ekor matanya melirik ke arah Jimin yang tetap datar mengawasi pendeta di depan mereka. Seolah tak terjadi atau melakukan apapun.

Tidak menyadari ada raut ketidaksukaan dari salah satu tamu yang memilih duduk di barisan paling belakang. Menatap sengit pada gadis di sanding pria-nya dari balik kacamata hitam yang ia kenakan. Taehyung benci sesuatu yang baru saja terjadi. Dia tidak suka bibir itu mengecup orang lain, meski tau itu hanya sebuah keterpaksaan. Sesuai apa yang pria itu pernah katakan sehari sebelum pernikahan.

"Kau harus percaya aku hanya mencintaimu. Apapun yang besok kau lihat. Kau harus mengerti itu hanyalah sebuah formalitas acara. Sekali lagi maafkan aku Taehyung. Aku tidak bisa menyakiti lebih lagi orang tua ku."

Taehyung tau apa yang pria itu alami dan apa yang orang tuanya khawatirkan. Sehingga dia sendiri tidak memiliki daya untuk tetap egois mempertahankan Jimin hanya untuk dirinya sendiri. Demi menghindari kecurigaan, ia harus rela berbagi pria itu dengan gadis yang ia sumpahi akan menderita selama menjadi istri seorang Park Jimin. Taehyung telah bertekad.

Dia akan membuat Jimin sulit lepas darinya.
.
.
Jimin sempat terkejut mengetahui Sooyoung adiknya menjalin persahabatan dengan Sohyun. Gadis itu menghampiri keduanya bersama ke empat teman-temannya. Tampak bahagia antusias memberi ucapan selamat kepadanya. Pertama kali juga setelah sekian lama mendapat tatapan ramah yang sempat menghilang akibat polemik yang terjadi diantara keduanya.

"Wah kami tidak sangka kalian akan menjadi ipar,'' celetuk Hyeyoon sambil memandangi Sohyun dan Sooyoung bergantian.

"Ya. Dan tidak ku sangka jika ternyata kau punya seorang kakak. Mengingat selama ini kau sangat tertutup soal keluargamu.ah..akhirnya aku tau semuanya sekarang." Oceh Yerim panjang lebar

"Tapi bukan untuk ini kan kita datang? Ini pernikahan Sohyun. Maka kita harus memberikan doa terbaik untuk mereka." Sela Yoojung lalu memeluk Sohyun," Selamat menempuh hidup baru dan semoga selalu di berkati tuhan agar kalian selalu bahagia."

"Terimakasih Yoo.."

Jimin lebih banyak diam dan menanggapi seperlunya saja. Hingga mereka selesai dan kembali berburu hidangan di pesta resepsinya.

Lalu kemudian berganti dua kakak lelaki Sohyun. Mengucapkan selamat dengan sebuah permintaan klise.

"Tolong jaga Sohyun kami."

"Sayangi,cintai dia dan jangan sakiti apalagi mengecewakannya. Atau aku akan menghajarmu,''  Namjoon sempat menambah sebuah ancaman.

"Baiklah." hanya itu kalimat yang bisa ia katakan. Dia tidak bisa berjanji pada mereka.

"Jangan terlalu di pikirkan." Bisik Sohyun mengerti perasaan Jimin. Tau pria itu menjawab tak sepenuh hati.

Lalu Sohyun meminta agar kakaknya mulai sekarang berhenti mengurusnya dan untuk segera memikirkan pernikahan mereka sendiri.
.
.

Malam hari barulah acara selesai. Melambaikan tangan pada ayah dan mertuanya serta yang lainnya. Sohyun segera memasuki mobil yang akan membawanya dan Jimin ke apartement yang akan mereka tinggali mulai sekarang.

Meski menikah bukan atas dasar cinta, Keduanya tidak membuat peraturan konyol sebuah kontrak pernikahan hasil perjodohan seperti yang ada di filim atau novel yang sering sohyun baca. Kedua pasustri baru itu sepakat menjalani pernikahan sebagaimana mestinya agar tetap terlihat normal. Hanya saja. Tetap, Jimin sudah memberitahu jika dia masih menjalin kasih dengan Taehyung.

"Untuk hal itu kau tidak boleh ikut campur," kata Jimin saat mereka mulai memasuki unit dengan nomor 1307 saat tiba di bangunan apartementnya. Sambil Mendorong koper keduanya masuk kamar.

"Aku akan mandi lebih dulu sebelum kita mengobrol agar lebih mengenal satu sama lain ." Ujar Sohyun di belakang Jimin ikut masuk kedalam kamar yang akan mereka tempati bersama.

"Oke." Balas Jimin singkat.

Usai meletakan kopernya di sudut dekat lemari. Jimin mulai melepas jas dan dasi yang melingkari lehernya. Ketika hendak merebahakan tubuh di ranjang sebelah alisnya naik memperhatikan Sohyun di depan meja riasnya.

Gadis itu bagai cacing kepanasan mengeliat-geliat menggoyangkan badan dengan salah satu tangan mencoba meraih punggungnya.

"Bisakah kau membantuku?" Melasnya memandangi Jimin dari pantulan kaca. Dia tampak kesulitan menurunkan restsleting gaunnya yang mengembang bagai kubah. Karena terlalu mekar.

Menghela napas sejenak. Jimin segera menghampiri gadis itu. Berdiri di belakangnya dengan cepat meraih benda kecil yang sejak tadi menjadi masalah Sohyun. Dengan santai menurunkannya hingga batas punggung bawah. Membuat Sohyun memperhatikan ekspresi pria itu dari kaca di hadapannya. Sungguh Jimin benar-benar tak tergoda pada kemolekan tubuhnya. Yang mungkin saat ini bisa dengan jelas melihat punggungnya yang polos di antara kain yang terbuka sebelum merosot turun dan membuatnya bisa saja saat ini telanjang di hadapannya.

Belum sempat Sohyun mencoba rencananya. Jimin sudah lebih dulu memerintahnya agar segera mandi agar bisa bergantian dengannya. Dengan ekspresi wajah yang sangat datar.

_____

Ting..tong...

Taehyung terpaksa bangun di malam dini hari. Dengan raut kesal ia menuruni ranjang dan keluar kamarnya,bergegas menuju pintu utama unitnya.

Baru saja dia membuka pintunya. Tubuhnya hampir saja jatuh terjengkang saat seseorang menghambur ke dalam pelukannya. Mengatakan." Finally,i found you Tae."

Langsung membuat tubuhnya kaku tak berkutik. Tidak menyangka gadis itu bisa menemukannya dan semakin membuatnya bagai di sayat pisau pada bagian dada saat mendengar kalimat berikutnya.

"I'm so sorry to late. But, aku sungguh mencintaimu Taehyung.'' kata gadis itu sudah mulai terisak semakin mengeratkan pelukannya.

"No,impossible.." guman Taehyung linglung.

Merasa bersalah telah membuka pintu.

----

Suka?

Terimakasihnya sudah mampir storyku dan tidak siders💜💜💜💜

So I'm married,mr Gay?Where stories live. Discover now