-Short Fiveteen-

496 102 26
                                    

Warning this story 21+ ...

--

Pukul 7:00 malam KST. Membuka mata,masih dengan kondisi tubuh yang sama. Apa yang Sohyun harapkan dari pernyataan cintanya? Saat mendapati kenyataan. Jika, sosok pria yang beberapa jam lalu menghabiskan siang panas dengannya sudah tidak ada lagi di tempat.

Menarik tubuh setengah duduk hingga menjatuhkan selimut yang mnutupi polos tubuhnya. Gadis itu menelungkupkan wajah diantara dua lipatan kaki yang tengah ia peluk. Menangis.

Dia pikir jatuh cinta berkencan diam-diam itu sangat menyakitkan. Namun ternyata pernikahan yang tampak sempurna dia jalani di mata orang-orang,lebih menyiksanya. Mengetahui sejak awal memang tidak pernah di inginkan. Merasa berdosa pada dirinya sendiri karena telah jatuh cinta pada orang yang salah,lagi.

Membuat ia selalu merasa kalau cinta tidak pernah adil padanya. Saat ia di buat banyak memberi namun  sedikit dari apa yang ia keluarkan dia terima.

Bahu kecil ringkih itu naik turun. Sekuat tenaga meredam suara isaknya. Hanya agar orang di luar kamar itu tidak tahu bagaimana ia selalu saja menangis saat Jimin-pria itu meninggalkannya sendirian di ranjang mereka.

Yang mungkin jika ayahnya dan kakaknya tahu. Ia yakin,mereka tidak akan membiarkan suaminya itu masih bernafas saat itu juga.
.
.

Kacau! Itu yang Jimin dapati setibanya di apartement Taehyung. Banyak serpihan kaca pecah di lantai ruang tamu dan beberapa barang yang terlempar jauh dari tempat seharusnya. Di mana saat itu ia temukan pemiliknya duduk di pinggiran ranjang,dengan tampilan berantakan.

"Tae?" Panggilnya lembut berjongkok menyapa sang kekasih.

Wajah tertunduk,sebelah tangan menyampir lemah di dengkul salah kakinya yang terlipat. Hanya menunjukan tatapan nyalang dengan sepasang mata elangnya menyauti. Dengan sorot kemarahan yang tercetak jelas.

"Untuk apa kau kemari? Kembali saja ke ranjang dengan jal-oh istrimu itu." Ujarnya dengan suara serak datar. Lalu menarik dirinya menjauh saat tangan pemuda di depannya ingin merengkuh.

"Maaf,maafkan aku sayang. Aku terpaksa melakukannya," dengan nada frustasinya Jimin menjelaskan. Meski dalam hati ia memaki pada siapapun pelaku yang telah mengirimi pesan pada kekasihnya soal ia tengah bercinta dengan Sohyun. Hingga membuat pria itu murka padanya.

Taehyung mendengus remeh.

"Terpaksa? Omong kosong. Kurasa kau menikmatinya hingga suara kalian bisa mengalahkan derasnya hujan sore ini, itu bayanganku. Saat orang itu mengirimiku pesan dan menjelaskan hal menjijikan itu dengan jelas,'' tukas Taehyung dengan mata nyalang.

Jimin menghela napas berat." Apapun itu, kau harus percaya jika aku tak melakukannya atas dasar perasaan. Mengerti?"

Sialan! Jahat sekali kau Jim. Kau tidak ingat bagaimana kau merengek minta maaf saat istrimu marah beberapa jam lalu. Saat kau menciumnya, saat kau memeluknya,saat kalian mendesah bersama. Kau tidak mengingatnya? Bahkan saat wanita berstatus sah sebagai pasanganmu di mata tuhan dan negara itu mengucapkan cinta padamu. Apa kau sungguh tak merasakan apapun?

Lalu mengapa kau hanya bisa termangu saat mendengar suara lembutnya mengucapkan kata cinta. Jantungmu berdegup kencang saat tangannya dengan erat mendekapmu. Apakah kau tidak bisa menyebut reaksi itu sebagai perasaanmu?

Brengsek!

"Sudah sering kali ku katakan kan Kalau aku hanya mencintaimu? Jadi jangan khawatirkan apapun," Ujarnya merayu agar pria itu sedikit luluh.

"Maaf kan aku.."

Mudah sekali mulutmu mengucap kata maaf Jim. Seolah semua kemarahan selalu bisa di selesaikan dengan empat huruf itu. Bagaimana jika suatu saat kalimat itu tak bisa menolongmu hingga kau kehilangan sesuatu yang paling berharga? Apa yang akan kau lakukan?

Namun ia tak memikikannya. Saat melihat mata Taehyung mulai meredup dan meraih tubuhnya untuk di dekap. Jimin menghela napas berat dan tersenyum mengelus punggung sang kekasih. Cukup lega pemuda itu tidak terlalu sulit di luluhkan.

Jimin merenggangkan pelukannya. Menatap dalam wajah tampan Taehyung. Dengan lembut mengusap pipi dengan garis tulang tegas,sebelum akhirnya mendaratkan sebuah kecupan manis di bibirnya.

Brugh!

Sebuah paperbag berisi sayuran itu jatuh menumpahkan isinya berserakan. Hye yoon yang baru berhasil membuka pintu apartement Taehyung hanya bisa termangu di tempat berdirinya. Saat tanpa sengaja  melihat sosok pria yang ia cintai tengah bercumbu dengan pasangan sejenisnya.

Semakin mengejutkan saat ia tahu siapa sosok orang yang katanya Taehyung- pria itu cintai. Warna rambut dan proporsi tubuh dari belakang tak asing. Ia tidak mengira jika dia adalah Park Jimin. Suami sahabat-Sohyun dan kakak dari Soyooung. Saat di perjelas ketika pria menoleh juga terkejut mendapatinya ada di sana. Di depan pintu kamar Taehyung.

----

Maaf pendek semoga tetep suka..

Thansk not to siders 😘

So I'm married,mr Gay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang