👶 Uri Baby -28

324 37 2
                                    

Pagi datang seperti biasa. Cerah dan sedikit panas. Namun berbeda ketika berada diruang makan saat ini. 8 makhluk hidup yang tengah memakan sarapannya saling diam dan sesekali melirik anak kecil yang makan dengan berantakan.

Hari ini hari terakhir mereka menghabiskan waktu bersama Uji. Tentu saja Yeonjun sang paman akan mengambil dan membawa Uji disore hari. Entahlah, rasanya suasana rumah kini sedikit berubah.

Mulai dari yang pertama. Uji akan mengoceh bersama Jimin, tapi kini pemuda itu diam menatap Uji sendu. Bahkan Uji juga diam karena fokus dengan bubur didepannya. Ada apa dengan kedua ayah dan anak itu saat ini?.

Yang Kedua, Seokjin akan menyuapi Uji. Lihat anak itu kesusahan karena tak ada yang menyuapi dirinya. Seokjin hanya membiasakan Uji untuk mandiri, dimulai dari makan sendiri. Seokjin tersenyum tipis menatap Uji disampingnya.

Ketiga, Hoseok akan selalu mengatakan sikecil itu sebagai setan bertubuh malaikat. Mereka akan berdebat dengan jawaban savage Uji. Tapi saat ini Hoseok diam melirik Uji sesekali.

Begitulah, dalam sekejap suasana rumah berubah begitu saja. Seokjin mengecup kening Uji setelah menghabiskan makanannya. "Love you baby" ucapnya.

"Lope yu tu appa" balas sekecil tertawa senang.

Kebiasaan pagi yang masih Seokjin lakukan hingga saat ini adalah mengecup kening Uji setelah sarapan. Lagipula hal itu juga diikuti oleh yang lainnya. Kecupan pagi di kening membuat Uji terbiasa tentu saja. Jika salah satu dari ketujuh appanya itu tidak melakukan rutinitas pagi mereka, ia akan menangis keras.

Kali ini ia duduk dipangkuan Taehyung appa. Appa paling tampan juga paling aneh yang pernah ada, tentu saja karena kepribadian berbagai dimensi miliknya. Namun entahlah, Uji menyukainya.

Ia menatap polos Seokjin appa yang tengah tertawa mendengar lelucon Jungkook. Begitu juga Jimin appa yang terkekeh pelan. Ia suka disini, suasana hangat dan menenangkan dari keluarga.

Berbeda dari sisi pandang Uji. Seokjin sudah meminta para adiknya untuk bersikap normal. Ia tahu jika sang anak memiliki kepekaan yang cukup tinggi akan seseorang. Meskipun simanis itu masih kecil, kemampuannya tak bisa diremehkan. "Kau harus lebih rajin lagi Kook-ah" balas Seokjin.

"Pa! Ji au appa!" Seru Uji menggerakkan tangannya meraih tubuh Seokjin.

"Uji-ah kau tak lihat appa sibuk? Duduklah bersama Taehyung atau Jungkook!" seru Seokjin.

Uji yang tak pernah mendapat penolakan menatap garang manusia tampan didepannya. Kesal sekali ia pada benda kotak dipangkuan appanya. "Wle!" ketusnya setelah menendang laptop appanya.

"Kim Uji!!! Appa tak mendidikmu menjadi anak nakal!" Sahut Seokjin.

"Appa akal! Ji au appa!" balas sikecil.

Normal, diusia Uji saat ini memang saatnya anak menjadi rewel. Lihat saha wajah cemberut yang kimi berjalan menuju pelukan Jimin. Jimin hanya tersenyum tipis membelai kepala Uji lembut. Sikecil agaknya menangis. "Cup cup, kau juga tak boleh nakal begitu sayang. Ingat, anak nakal..."

"Uuuh... Ceman cetan" balas Uji mengusap hidung kecilnya.

"Pintar" puji Jimin.

"Appa! Becok jayan ji caman agi ya?"

"Besok? Uhm, appa tak bisa janji sayang. Lagipula sebentar lagi Yeonjun samchon akan datang" balas Jimin dengan senyum sendunya.

"Wae?"

"Dia akan mengajakmu jalan-jalan. Kita akan ke taman saat kau sudah pulang hm?"

Uji hanya mengangguk. Ia tahu Yeonjun samchon, pemuda tinggi tampan yang sering menengoknya. Ia tak tahu jika orang itu akan mengajaknya jalan-jalan. Uuuuh, padahal ia ingin menghabiskan waktu dengan appa paling sexy miliknya.

Uri Baby [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum