Extra Chap 05

440 44 1
                                    

Uji duduk dimeja rias, membiarkan tukang make up melukis wajahnya. Bahkan 7 appanya kini mondar mandir tak jelas. Ini adalah hari pernikahannya, jelas saja para appanya gugup. Bahkan appanya itu menolak keras pernikahannya saat ini.

"Appa hentikan, kepalaku pusing melihat kalian mondar mandir seperti setrika" ucapnya.

"Bagaimana tidak!? Kau sekarang menikah! Aduh sudah besar saja kau ini! Appa kan sudah bilang tak usah menikah!" Seru Seokjin.

"Benar! Kenapa pula kau harus menikah dengan toge itu hah!? Tak kurang anak teman appa yang cocok untukmu!" sahut Hoseok.

Uji tertawa. Toge yang dulu bukanlah toge yang sekarang. Well, sesaat setelah ia mengatakan jika Jungwon lah sosok yang disukainya, kakak kelasnya itu syok bukan main. Bahkan kakak kelasnya melarikan diri secepat kilat. Ketika Uji mencarinya disekolah, Jungwon bahkan ijin 2 minggu untuk urusan keluarga.

Baru di Minggu ketiga, kakak kelasnya itu datang. Dengan seragam sekolah yang kurang rapi. Jas almamater yang tak dikancingkan, rambut yang disugar kebelakang dan juga, ia tak memakai kacamatanya lagi. Uji heran tentu saja, ia menunggu kakak kelasnya itu datang dengan penampilan culunnya, malah penampilan hot yang ia dapat.

Saat itulah Jungwon mengajaknya berpacaran. Baru ia tahu jika selama 2 minggu terakhir kakak kelasnya itu berlatih bersama Jungkook appanya. Berbelanja dan belajar banyak style dari Hoseok appa. Bahkan Jungwon saat itu memiliki otot juga abs yang mulai terbentuk.

Saat ini, Ia berjalan digandeng oleh Seokjin appa menuju altar. Hidung appanya itu memerah setelah menangis tadi. Bahkan ketika di altar, appanya enggan melepasnya. Membuat beberapa kekehan terdengar dari para tamu.

Jimin naik dan menarik Seokjin. Hyungnya itu memalukan. Ia menatap bahagia anaknya yang kini mengucapkan janji suci di altar. Bahkan ketika Jungwon mencium anaknya, ia syok bukan main. "YAK!! NO KISS NO KISS!!! KAU TAK INGAT LARANGANKU PADAMU HAH!?" Bentaknya pada Jungwon yang kini menatap blank dirinya.

"Aish! Kau memalukan! Mereka sudah menikah idiot!!" sahut Taehyung menyuruh Jimin untuk duduk kembali. Lagi-lagi tawa dari para tamu terdengar meskipun pelan.

Musik terdengar, tanda jika pesta dansa dimulai. Uji saat ini tengah menari bersama Jungwon diiringi lagu Beautyfull Life. Well, keduanya tengah dimabuk cinta saat ini. Tak memperdulikan para appa yang sudah geram ingin mencekik Jungwon.

Uji berjalan kearah Hoseok, mengajak appanya itu berdansa sementara Jungwon berdansa dengan eommanya. "Appa, apa aku cantik?" tanyanya.

"Hm, sangat cantik. Bahkan appa saja tak bisa menjelaskan secantik apa dirimu sekarang" balas Hoseok membelai lembut pipi anaknya.

"Hihi, Appa juga tampan. Uji bahagia punya appa seperti appa. Meskipun appa bukan appa kandung Uji, Uji sangat menyayangi appa" balas simanis.

Hoseok tersenyum sendu, memeluk anaknya itu dan membelai kepalanya. Ia kini merasa bersalah pernah mencoba untuk membiarkan anak itu berada ditempat sampah saja. "Appa lebih menyayangimu, kau tak akan tahu sebesar apa appa sangat menyayangimu" ucapnya mengecup dahi simanis.

"Menyingkir! Aku juga ingin berdansa dengan anakku!" ketus Seokjin menarik Hoseok.

"Appa, bagaimana kalau duduk saja hm? Lagipula Uji sedikit tak nyaman dengan gaun dan sepatu yang Uji pakai" balas simanis.

"Begitu? Baiklah, ayo duduk dan makan bersama. Kita biarkan Jungwon sibuk dengan keluarganya juga" sahut Seokjin.

"Appa tak tahu kau akan secepat ini pergi dari rumah. Rasanya kau masih sangat kecil ketika appa menggendongmu untuk pertama kalinya" ujar Seokjin.

"Waktu berlalu begitu cepat. Appa tidak akan menyuruhmu lagi menjadi anak baik. Tapi, jadilah istri yang baik. Patuhi ucapan suamimu, dan sering-seringlah mampir kerumah" seru Taehyung.

"Kau selalu menyuruhnya menjadi anak nakal Tae!" sahut Yoongi.

"Iyakah? Aku lupa" balas Taehyung membuat Uji terkekeh mendengarnya.

"Jadilah istri yang baik. Dan lagi jangan terlalu cepat punya anak! Itu merepotkan!" balas Hoseok.

"Jadi merawatku dulu juga merepotkan!?" ketus Uji.

"Begitu kenyataannya. Kau sering mengompol digendongan Hoseok appa" sahut Jimin terkekeh pelan.

"Benarkah?" tanyanya.

"Kau masih kecil, dan memang begitu ceritanya. Hoseok sampai kesal setiap kali akan menggendongmu" balas Namjoon.

"Kau sangat imut ketika baru datang kerumah keluarga Kim. Sekarang kau sebesar ini dan akan pergi kerumah keluarga suamimu-"

"Andwe!!" sahut Seokjin menyela ucapan Yoongi. "Aku sudah membeli tanah depan rumah dan membangunnya menjadi rumah sederhana! Kau tinggal disana saja! Appa tak mau jauh-jauh darimu dan menjadi stress seperti dulu!?" lanjutnya.

"Tapi appa janji akan memberi Uji privasi kan!?" tanya Uji memberi persyaratan. "Perlu diingat kalau Uji sudah menikah!" lanjut simanis.

"Appa janji, berkunjunglah kerumah saat kau ingin" balas Seokjin.

"Permisi, appadeul! Boleh aku membawa anak kalian pulang kerumah yang sudah appa beli?" tanya Jungwon. "Para tamu sudah mulai pulang dan hari sudah sangat malam" lanjutnya.

"Baiklah, istirahatlah sayang. Jangan lupa untuk mampir setiap hari" balas Seokjin membelai lembut rambut putrinya.

"Dan kau Jungwon! Jangan keras-keras pada putriku! Dia masih disegel!" sahut Jimin.

Jungwon mengangguk saja melirik Uji yang tengah menahan tawanya. Ayolah, mereka kuliah bersama. Mereka pernah melakukannya meskipun harus menggunakan pengaman. Dan lagi, jika para appa itu tau ia pasti sudah dimutilasi.

Didalam mobil yang dikendarai Jungwon. Keduanya tertawa, bahkan tak ada hentinya Uji menepuk bahu suaminya. "Aku harap appa tak akan pernah tahu oppa" serunya.

"Kau mau suamimu ini dibantai oleh appamu ha?" tanya Jungwon.

Uji suka dengan perubahan Jungwon. Yang dulu penakut kini menjadi sangat pemberani. Bahkan ketika ia memasuki universitas yang sama dengan suaminya itu, Jungwon sudah menjadi ketuanya disana. Ia kagum dan bangga tentu saja. Banyak perubahan positif yang Jungwon miliki.

"Aku jadi ingat saat kita baru berpacaran. Sudah lama ya?" ucapnya.

"Tentu saja. Aku tak ingin minder saat dekat denganmu. Karena itu Jungkook appa melatihku keras. Kau suka, lihat otot ini sekarang!" seru Jungwon menunjukkan otot lengannya.

Uji tertawa, memilih keluar dari mobil ketika kendaraan itu sudah terparkir apik di garasi. Baru akan berjalan, Jungwon sudah menggendong nya terlebih dahulu dengan gaya bridal. "Kau ini sedang apa suamiku?" tanyanya.

"Aku? Tentu saja melatih otot lenganku" balas Jungwon.

"Tapi, bukankah melatih otot lengan itu dengan push up?" tanya Uji mengerling jahil. Ia tertawa pelan ketika Jungwon menaikkan sebelah alisnya.

Menangkap maksud sang istri membuatnya tersenyum banyak arti. "Jadi kau mau aku melatih lenganku dengan push up malam-malam?" tanya Jungwon.

"Eoh? Memangnya suamiku ini jago push up ya?" tanya Uji.

"Tentu saja aku ini jago push up sayangku. Lagipula, aku juga harus melatih tangan untuk megukungmu dibawahku. Untuk malam ini, panggil aku daddy, hm?" balas Jungwon menunjukkan senyum mesumnya. Bahkan kalau diingat lagi, keduanya kini lupa jika mereka tinggal dirumah depan rumah appa Uji.

"Apa-apaan itu!? Akan kupotong burungmu menantu sialan!!"

---Extra Chap 05 End---

Canda njir, masih ada epilog kok. Muahahahaha...

Jangan sedih, next work gue mungkin bakal buat kalian kesel sama my husband Jimin.

See you...

Uri Baby [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora