Epilog

593 48 0
                                    

Saat ini Uji dan Jungwon tengah duduk dimeja makan bersama 7 appanya. Makan bersama tentu saja, Uji memakan makanannya dengan santai, begitu juga yang lain.

"Appa, apa waktu aku kecil dulu merepotkan?" tanyanya.

"Uhm, sangat!" sahut Hoseok.

"Kalau boleh tau, bagimana masa kecil Uji bersama kalian?" Tanya Jungwon dengan senyuman gantlenya.

"Uji dulu itu manis sekali. Saat bersamaku dia jadi anak penurut dan selalu meminta cookies. Itu makanan kesukaannya, karena itu tak ada hari tanpa ada cookies dirumah sampai sekarang" balas Seokjin.

"Saat bersamaku, dia sering membantuku membuat robot meski banyak merepotkannya. Pernah dia memakan baut sampai mulutnya berdarah, aku khawatir setengah mati saat itu" balas Yoongi.

Uji dan Jungwon tertawa bersama mendengarnya. "Lalu? Saat bersama appa?" tanya Jungwon kearah Hoseok.

"Saat bersamaku dia bandel. Suka mengompol saat kugendong, suka mengompol saat dia tidur denganku. Sangat merepotkan, kalau saja bukan anak sudah kelempar masuk jurang. Atau kalau bisa menenggelamkannya dikolam renang" ketus Hoseok.

Tak...

Pukulan sendok indah dari Seokjin mendarat juga pada akhirnya. "Jangan bicara yang tidak-tidak. Kau yang paling stress saat Uji ikut pamannya ke LA!" ketus Seokjin.

"Uji pintar kok. Dia bisa mengucapkan kata pertamanya lebih awal dari usia bayi mulai bicara pada umumnya. Dia suka setiap kali aku membacakan dongeng untuknya. Dan lagi, selalu tenang setelah mengecup keningnya ketika tidur" seru Namjoon mengingat masa kecil anaknya.

"Kau tau!? Uji sudah mesum sejak kecil! Jungwon-ah, kau tak akan percaya jika sejak bayi Uji sudah tertarik dengan pria sexy! Saat aku memandikannya dia menyentuh perutku! Karena itu aku takut dia jadi gadis yang begitulah! Nyatanya benar begitu! Aku yakin kau kelelahan saat mengurusi masa birahinya" oceh Jimin pada akhirnya.

"Faktanya appa, putrimu ini sangat panas diatas ranjang" balas Jungwon sedikit berbisik. Pada akhirnya ia mendapatkan pukulan dibahu dari istri tercintanya.

"Kan kan!! Dia pasti memolosimu duluan!!" seru Jimin.

"Cih aku tak yakin dengan ucapan appa kalau ternyata kau yang memolosiku duluan!" Batin Uji menatap sang suami.

"Wae!? Kau yang menggodaku lebih dulu!" balas Jungwon melalui tatapannya.

"Uji itu... Ucapannya tak bisa dilawan dan sepedas mulut Yoongi hyung. Karena itu aku kadang repot sendiri setiap kali beradu argumen dengannya. Aku suka anak nakal, tapi tak menyangka jika dia benar jadi berandalan" balas Taehyung memijat pelipisnya.

"Yeah, dia merepotkan. Meskipun senang sekali membuatku diamuk oleh Seokjin hyung karena ulahnya. Well, aku menyayanginya" balas Jungkook.

"Oho begitu. Lalu apa perkiraan appadeul mengenai anak dari istriku ini?" tanya Jungwon menahan senyumnya.

"WOOOOAH... Dia pasti lebih nakal dari Uji!" sahut Seokjin.

"Benar, kau akan kelelahan mengurus duplikatnya nanti!" balas Jungkook.

"Iya! Kau tak akan mampu mengurus anak Uji-" Jimin cengo, menatap Uji perlahan yang tersenyum menatapnya. "KAU HAMIL!?" tanyanya syok.

"Eoh, sudah 2 bulan" balas Uji tertawa diakhir.

"YAK! APA YANG KUKATAKAN TENTANG JANGAN CEPAT-CEPAT MENGURUS ANAK! AKU TERLALU MUDA UNTUK JADI KAKEK!" Syok Hoseok.

"Kau tak pakai pengaman!? Yak, aku masih terlalu muda! Hoseok benar! Kau tak harusnya hamil secepat ini!" seru Seokjin.

Uri Baby [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن