BAB 02

2K 172 3
                                    

Publish : 31 Juli 2021
Revisi     : 15 November 2021

Malam Minggu, mama mengajak Gina makan malam bersama om Jaehyun dan anaknya. Ya, om Jaehyun itu duda anak satu. Katanya sih anak om Jaehyun itu laki-laki dan lebih tua satu tahun dari Gina.

Jujur Gina sangat senang karena akan berkenalan dengan anak om Jaehyun. Makan malam kali ini juga mereka berempat akan membicarakan tentang pernikahan mama Gina dan om Jaehyun.

"Mama udah siap?"

"Sebentar sayang, mama ambil tas sama kunci mobil dulu."

Dua puluh menit lebih perjalanan, akhirnya mama dan Gina sampai di restauran. Mama tampak biasa saja tapi tidak dengan Gina. Entahlah dirinya merasa senang namun merasa takut juga, ia takut kalau anak om Jaehyun tidak mau menerimanya menjadi adik.

"Udah jangan gigitin kuku, nggak malu apa di lihatin orang-orang."

"Aku gugup ma."

"Kamu tenang aja, anaknya om Jaehyun itu baik banget udah gitu lembut dan penyayang. Mama yakin pasti dia akan menyayangi kamu seperti adik kandungnya sendiri."

Kini Gina dan mamanya sudah bisa melihat di mana keberadaan om Jaehyun dan anaknya. Om Jaehyun melihat ke arah mama dan langsung tersenyum sedangkan anaknya duduk membelakangi jadi dia tidak tau. Gina merasa kenal dengan punggung anak om Jaehyun. Rasanya sangat tidak asing, seperti sering melihatnya.

Gina menyalimi tangan om Jaehyun, sedangkan mama langsung duduk di bangku sebelah om Jaehyun. Gina menatap anak om Jaehyun namun sayang wajahnya tertutup poni rambutnya yang panjang.

"Na?" Pria itu mendongak menatap ayahnya lalu mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan mamanya Gina.

Gina kaget, sungguh. Tidak menyangka jika calon kakak tirinya ternyata mantan pacarnya.

Saat pulang dari acara makan malam tadi, Gina langsung mengurung diri di dalam kamar. Ingin sekali rasanya menangis, rasanya takdir sedang mempermainkannya.

Gina meraih handphonenya lalu menelpon Winter. "Halo Ter."

"Halo, apaan nih nelpon. Gue sibuk."

"Lo kok gitu sih sama gue, hiks."

"Eh jangan nangis, gue kan cuma bercanda. Maaf Gin."

Gina tidak berbicara, ia malah meneruskan acara menangis nya. Winter tau dia harus menunggu hingga Gina puas dan siap untuk bercerita.

"Gin, gue ke rumah elo ya?"

"Gak usah, lagian ini udah malam."

"Pokoknya gue otw, bye."

Gina menghela nafas, lalu merebahkan tubuhnya di kasur. Beberapa menit kemudian terdengar suara motor, sudah pasti itu Winter yang di antar Sungchan.

"Gina udah dong nangisnya, kan gue ikutan sedih."

Winter menutup pintu kamar Gina dan langsung memeluk Gina yang masih saja menangis. "Jawab gue, elo kenapa? Siapa yang bikin elo nangis malam-malam gini. Apa jangan-jangan Jaemin ya?"

"Mama mau nikah sama om Jaehyun."

"Ya bagus dong, harusnya elo seneng bukannya sedih-sedih kek gini. Emangnya elo nggak mau lihat mama lo bahagia sama orang yang mama lo cinta."

Gina menggeleng, "bukan itu yang buat gue sedih. Gue seneng banget punya ayah kayak om Jaehyun, apalagi om Jaehyun itu orangnya baik, perhatian, penyayang, nggak pernah marah, ya walaupun kadang sering nge-bug."

STEP BROTHER | JAEMIN [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt