BAB 13

984 103 2
                                    

Publish : 25 Agustus 2021
Revisi     : 19 November 2021

Hari ini adalah hari kelulusan Jaemin. Gina masuk ke kamar Jaemin untuk memberi sedikit make up. Awalnya Jaemin menolak tapi Gina dengan seribu satu bujukannya membuat Jaemin luluh dan mau di make up.

"Ganteng banget kakak nya aku."

"Kakakmu atau pacarmu?"

Gina tertawa, "dua-duanya."

Setelah itu mereka keluar dan melihat mama, ayah, dan Mayla yang sudah siap berangkat. Sekarang Mayla sudah menjadi bagian keluarga Gina.

Semua acara sudah selesai dan kini Jaemin sedang berfoto bersama teman satu kelasnya. Ah sebenarnya Jaemin sih yang jadi tukang foto karena dia membawa kamera dan jago memfoto orang.

"Jaemin fotoin gue dong."

"Iya, gue juga dong.

"Kalo gue sih maunya foto sama elo, foto yuk."

"Udah cepetan gue fotoin, mumpung lagi baik nih."

"Wah makasih ya!"

Setelah selesai Jaemin menghampiri keluarganya. Mama langsung memeluk Jaemin karena bangga anaknya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan.

Gina mengambil Mayla dari gendongan ayah, agar ayahnya bisa memeluk Jaemin juga.

"Selamat nak, kamu membuat kami bangga."

"Itu juga berkat dukungan ayah, mama, dan Gina. Tanpa kalian, aku pasti males-malesan belajar nya."

"Aku bangga sama kakak."

Jaemin tersenyum lalu melangkah menghampiri Gina dan menggendong Mayla. Sesekali dia mengecup pipi tembam Mayla.

"Gemes banget sih adiknya kakak."

Gina cemberut, Jaemin seperti mengabaikan nya. "Kenapa? Mau di cium juga?" Tanya Jaemin lalu tertawa. Gina langsung memukul pelan lengan Jaemin.

"Apaan sih kak. Najis."

                                   🌧️🌧️🌧️

Pada malam harinya, Jaemin masuk ke dalam kamar Gina untuk memastikan adik tersayangnya sudah tidur atau belum.

"Kok belum tidur?"

"Bentar dulu ish, aku mau ngepost foto di Instagram."

"Malam-malam gini ngepost foto, emangnya ada yang nge-like?"

"Ada dong, followers aku kan banyak."

"Tapi masih banyakan aku."

"Iyalah kamu kan ganteng makanya banyak yang follow."

"Cemburu nih?" Gina menggeleng.

"Nggak."

"Bilang aja kalo cemburu, dasar gengsian."

Jaemin menarik Gina ke dalam pelukannya. Dia mengusap pelan punggung Gina.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melihat apa yang mereka lakukan.

Setelah menarik selimut sampai batas dada, Jaemin pamit keluar. Menutup pintu kamar Gina dengan pelan lalu berjalan menuju kamarnya.

Betapa kagetnya dia saat melihat ada ayahnya di dalam kamar.

"Ayah ngapain di sini? Nggak tidur?"

"Duduk!"

Mendengar suara ayahnya yang tegas dan wajahnya sangat datar, Jaemin menuruti ucapan ayahnya.

STEP BROTHER | JAEMIN [END]Where stories live. Discover now