BAB 04

1.5K 157 5
                                    

Publish : 4 Agustus 2021
Revisi     : 15 November 2021

"Gina, ayah sama mama mau ke luar kota ada urusan kerjaan. Kamu berangkat pakai taksi nggak papa kan?"

"Nggak papa kok yah, oh iya ayah sama mama berangkat jam berapa terus di sana berapa hari?"

"Dua hari, Nana ayah minta tolong sama kamu jagain adikmu ya."

Jaemin hanya mengangguk lalu memakan sarapannya dengan cepat. Ayah dan mama sudah selesai dan sedang bersiap-siap.

Gina hampir menangis saat melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul enam lebih empat puluh menit. Tadi ia lupa memesan taksi online dan sempat meminta jemput Winter, Sungchan, dan Chenle tapi mereka sudah sampai di sekolah.

"Cepet naik!" Gina menoleh ke samping.

"Hah? Loh kok lo belum berangkat sih."

"Nggak usah banyak bacot, naik atau gue tinggal!"

Sampai di sekolah, banyak pasang mata yang melihat kearah. Saat sudah turun dari motor Jaemin, Karina yang sudah menunggu di parkiran langsung menggandeng tangan Jaemin menjauh dari Gina.

"Dih posesif banget," gumam Gina.

"Cie berangkat bareng mantan cie," Sungchan mencolek dagu Gina.

"Diem lo Tower, masih pagi udah buat mood gue hancur aja."

Sungchan semakin menggoda Gina, Chenle fokus pada game sedangkan Winter hanya menggelengkan kepalanya. "Winter laki lo nih ah ganggu banget."

"Sungchan udah ih kasihan Gina nya."

Setelah itu, Sungchan langsung kembali ke tempat duduknya di sebelah Chenle. Winter menatap Gina, meminta penjelasan.

"Gin jelasin kok lo bisa berangkat sama kak Jaemin sih?"

"Ayah sama mama ke luar kota tadi pagi jadi nggak ada yang nganterin. Terus gue di tawarin sama Jaemin berangkat bareng, karena lo pada nggak bisa jemput gue ya gue mau-mau aja daripada terlambat."

"Lo berdua doang di rumah?" Tanya Winter, membuat Chenle dan Sungchan yang duduk di belakang bangku mereka langsung menoleh dan ikut penasaran. Mereka bertiga sudah tau kalau mama nya dan ayah nya Jaemin menikah.

"Iya, eh nggak juga sih soalnya kan ada beberapa pembantu, tukang kebun, satpam, dan sayangnya nggak ada supir."

Sungchan tertawa, "eh Gin gue mau tanya, gimana rasanya boncengan sama mantan yang udah punya pacar?"

"Biasa aja."

"Makanya Gin cepetan cari pacar, nih sama Chenle aja nih," Sungchan mendorong-dorong bahu Chenle.

"Sorry, Gina bukan selera gue."

Gina menoleh dan langsung mencubit pipi Chenle sampai berwarna merah. Chenle melepaskan tangan Gina dan duduk bersandar di bangkunya agar Gina tidak bisa mencubit nya lagi.

"Gue ngambek sama elo Le!"

Chenle terkekeh, "beneran ngambek ya sama gue?" Tanya Chenle dan Gina langsung mengangguk.

"Oh ya nanti habis istirahat kan ada ulangan matematika ya, udah pada belajar belum?"

Gina menatap tajam Chenle, "Le gue nggak jadi ngambek sama elo. Ngambeknya di pending deh, oh ya jangan lupa nanti kasih gue contekan ya."

Chenle pura-pura tidak mendengar, Gina terus menatapnya sambil sesekali mengedipkan sebelah matanya, genit. "Iya Le, gue juga ya," Sungchan memegang lengan Chenle sambil memohon.

STEP BROTHER | JAEMIN [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora