Sakit (YU)

681 59 5
                                    

Hollaaaaaa,, cerita ini udah lama terpikirkan tapi selalu aja macet kehabisan ide 😂😂

Selamat membaca 😊😊
























☆☆☆

Ada dua hal yang paling di benci seorang Yang Yuteng yaitu sakit dan jauh dari kekasihnya Lin Zihong. Baginya sakit adalah sesuatu hal yang harus di hindarinya, dirinya tidak akan bisa melakukan apa pun jika sedang sakit. Karena itulah sebisa mungkin menjaga dirinya agar terhindar dari sakit.


Yang Yuteng membutuhkan Lin Zihong, apa lagi saat dirinya sedang sakit. Yuteng memiliki daya tahan tubuh yang cukup baik tapi jika sudah sakit dia akan langsung terkapar, dan karena itulah Zihong tidak akan meninggalkannya dan akan dengan telaten mengurusnya hingga sembuh.

Dan saat ini Yuteng merasa sangat sial, dia mengalami dua hal yang paling dia benci. Sakit dan jauh dari kekasihnya.

Yuteng merutuki kesialannya yang tidak membawa payung hari ini, padahal kekasihnya sudah mengingatkannya untuk membawa payung di karena kan cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini. Yuteng harus merelakan tubuh mungilnya basah karena derasnya hujan yang dengan tidak tahu diri turun dengan sangat lebat. Dan yang lebih sialnya lagi Zihong tidak berada di sini, Zihong sedang melakukan pekerjaannya di luar kota sejak kemarin. Dan hal ini membuat Yuteng seakan ingin menangis.


Kepalanya terasa pening dan seakan berputar, dan badannya terasa panas. Yuteng bergegas mengganti pakaian dan langsung bergerak menuju kasurnya, tidak memedulikan rambut basahnya yang bisa saja membuat dirinya semakin sakit. Yang di butuh kan Yuteng sekarang adalah berbaring dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Yuteng merasa akan segera jatuh jika tidak cepat-cepat berbaring.


Yuteng berharap dia akan cepat terlelap agar rasa pening di kepalanya segera menghilang, tapi bukannya menghilang justru semakin menjadi dan hal ini otomatis membuat Yuteng menangis. Yuteng merindukan Lin Zihong, Yuteng membutuhkan Zihong. Biasanya Zihong akan berbaring di sampingnya dan akan memijat kepala dengan penuh perasaan sampai ia terlelap.


Dengan masih menangis bak anak kecil Yuteng mengambilnya ponsel yang dia simpan di atas meja dekat kasurnya. Menimbang sebentar apakah dirinya akan menghubungi Zihong atau tidak, sebagian dari dirinya ingin merengek meminta kekasihnya pulang tapi sebagian lagi tidak ingin menggagu pekerjaan Zihong. Dirinya tahu bahwa Project yang sedang di kerjakan Zihong dan teman-temannya itu sangat  penting.

Maka di iringi satu helaan nafas keluar dari bibirnya Yuteng menyimpan kembali ponselnya di atas meja sambil berharap dapat terlelap dengan segera.


Yuteng mengeratkan selimut yang menutupi tubuh sambil menghirup wangi tubuh Zihong yang tertinggal di kasur mereka. Wangi yang menjadi candu sekaligus penenang bagi dirinya.

 














☆☆☆

Hangat...ini adalah Hal pertama yang di rasakan Yang Yuteng saat dirinya terbangun. Akhirnya Yuteng jatuh tertidur setelah tadi dirinya berjuang mengalahkan rasa sakit di kepalnya.

Dirinya memandang sekeliling kamar, sedikit bingung karena seingatnya dirinya membiarkan lampu rumah bahkan kamar mati. Rasa sakit di kepalanya tadi sangat menjadi saat melihat cahaya lampu.



Yuteng berusaha bangun, dirinya sudah merasa sedikit lebih baik. Ternyata wangi tubuh Lin Zihong membawa pengaruh yang cukup baik bagi tubuhnya. Yu membutuhkan sedikit waktu untuk mengumpulkan keadaannya bertepatan terbukanya  pintu kamar dan sosok yang Yuteng rindukan sedang berdiri di sana dengan senyum hangat, senyum yang sangat Yuteng rindukan.

 

“Zihong... kau pulang?”


“Kau sudah bangun?”

“Mari kita lihat apakah demammu sudah turun”


Yuteng sedikit terkejut kala tangan dingin Zihong mendarat di atas dahinya. Yuteng terkejut sebenarnya, bagaimana bisa kekasihnya berada di sini? Dan seakan mengerti kebingungan Pria cantiknya Lin Zihong tersenyum dan berkata



"Kepala mu masih sakit?"


Yuteng menggeleng pelan, dan memang rasa sakit di kepalanya sudah tidak di rasakan lagi.


“Kenapa pulang? Bukankah harusnya masih dua hari lagi?”


“Kau masih bertanya ? Memangnya siapa yang membuat ku pulang?”


Mendengar perkataan Zihong membuat Yuteng merasa bersalah.

“Maafkan aku..”

“”Ck,, lupakan...”


Lin Zihong membawa tangannya ke arah jari lentik prianya dan mengusapnya perlahan seakan-akan itu adalah sebuah banda antik yang akan hancur jika tidak di sentuh dengan hati-hati.


“Aku pulang karena kau tidak menjawab telepon mu, aku hampir di buat gila karena pesanku bahkan tidak kau lihat. Aku sampai menelepon Richard untuk menanyakanmu. Dan saat dia bilang kau sudah pulang padahal hujan sangat deras aku tahu kalau kau akan seperti ini.”

Sudahkah Yuteng bersyukur karena memiliki seorang Lin Zihong ? Sepertinya sudah, bahkan sangat sering dirinya bersyukur memiliki Zihong karena hanya Zihong yang mengerti bagaimana dirinya, hanya Zihong yang mengerti apa yang di butuh kan dirinya.

“Jangan sakit saat aku tidak ada, jangan sakit saat aku tidak berada di dekatmu. Karena itu sama saja kau menyiksaku”

“Aku mengerti”

Sebuah ciuman mendarat dengan lembut di bibir mungil Yuteng dan itu serta merta membuat Yuteng tersenyum dengan lebar.

“Sekarang ayo bangun dan makan, aku sudah memasak bubur dan sub wortel untukmu”

Saat mendengar perkataan Zihong, senyuman Yuteng hilang seketika.

“Lin Zihooooong”


“Kau tahu aku benci wortel...”

Lin Zihong langsung saja tertawa keras mendengar rengekkan kekasihnya ini.

“ini hukumanmu sayang, karena sudah membuatku ketakutan setengah mati tadi”

 















☆☆☆

“Aku bersumpah tidak akan pernah sakit lagi, aku benci hukuman yang Zihong berikan padaku”

Yang Yuteng benci sakit dan jauh dari kekasihnya, tapi hal lain yang juga dia benci adalah sayuran yang bernama wortel.








Ini bonus

Ini bonus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.











☆☆☆

Ada yang mau berbagi ide untuk cerita selanjutnya 😂😂😂

Aku bingung mau nulis apa lagi 😧😧.





Oneshoot/Twoshoot [[SamYU]]Where stories live. Discover now