Replacement

341 40 39
                                    

(26 September 2021)































☆☆☆

"Aku akan segera menikah" ucapan lembut dari Yuteng membuat dua pria lain di depannya berhenti bergerak. Yuteng tersenyum lebar.

"Benarkah?"

Yuteng mengangguk dengan semangat dan menatap keduanya sambil mengeluarkan sebuah undangan berwarna hitam putih di atas meja

"Bulan depan"

"Tidakkah itu terlalu cepat?"

Yuteng mengangkat bahunya acuh sambil memegang gelas coklat berisi kopi dalam genggamannya dengan erat

"Cepat atau lambat kami akan tetap menuju ke jenjang ini jadi bukan masalah, lagi pula aku dan dia sudah lama bersama jadi mengapa tidak"

Matanya sibuk menatap kedua orang di depannya, lebih tepatnya pada pria berkaos putih di depannya yang sedari tadi hanya menunduk memperhatikan gelas di depannya.

"Tidakkah ada ucapan selamat bagiku?"

"Ah selamat YU, ku harap pernikahan berjalan lancar dan kau bahagia selalu"

Yuteng mengangguk lalu mengalihkan matanya pada pria berkaos putih yang sudah mengambil perhatiannya sejak satu jam yang lalu. Pria yang di perhatikan hanya diam dan tetap menunduk hingga di senggol oleh sosok di sampingnya.

"Evan ada apa?"

"Ck, kau tidak ingin mengucapkan selamat pada YU?"

"Selamat? Ah selamat YU, ku harap kau bahagia selalu"

Senyum simpul terbit dari bibir Yuteng. Kepalanya mengangguk pelan

"Terima kasih..."
























"Terima kasih cinta pertamaku" lanjutnya di dalam hati.






***

"Dia menghilang"

Dua kata itu membuat dunia Yuteng runtuh, dua kata itu terus menerus berdengung di telinganya saat Evan berlari datang ke ruangannya dengan wajah panik. Bagaimana bisa dia menghilang, bagaimana bisa dia melarikan diri.

Dua kata itu akhirnya membuat Yuteng lantas meraih ponsel serta kunci mobilnya dan berlari keluar ruangan menuju lift dan berulang kali menekan angka satu tapi sayangnya pintu seakan enggan terbuka untuknya, hal itu membuat Yuteng berbalik menuju pintu darurat. Tidak peduli dengan suara Evan yang terdengar sangat keras memanggilnya di belakang sana hingga mengundang perhatian semua orang termaksud ibunya yang baru saja berjalan keluar dari lift.

Dalam pikiran Yuteng hanya satu, yaitu bertemu dengannya, bertemu dengan pria itu. Pria brengsek yang menghilang sehari sebelum pernikahan.

"Beraninya kau menghilang? Beraninya kau pergi tepat sebelum pernikahan? Aku akan mencarimu hingga dapat dan kau liat apa yang akan kau alami nanti"

Oneshoot/Twoshoot [[SamYU]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang