Love and Hurt

482 49 5
                                    

Hai hai haiiiiiiii 😂😂😂
Akhirnya setelah sekian lama gw up juga, udah ngetik ini dari minggu lalu belom kelar2 karena mood gw gk jelas mulu jadi ketunda trus buat lanjutin.
Sorry kalo banyak typo nya, dan juga gw gk tau ini bagus apa kagak ceritanya. Tapi nikmati aja oke ??
Tolong jangan jadi pembaca gelap, hargai yang udah susah payah meras otak buat cerita ini sekalipun gk bagus.

So, selamat membaca 😊😊😊










☆☆☆

"Apakah sakit ? Jatuh cinta padaku apakah sakit?”

“Ini terlalu menyakitkan, mengapa mencintaimu timbal baliknya begitu menyakitkan?”

 




☆☆☆

“Yusuke kembali”

Dua kalimat yang diucapkan Chi tian membuat Sam Lin membeku seketika. Nama itu, nama dari seseorang yang menorehkan luka sangat parah di hatinya telah kembali, bahkan saat mendengar namanya saja hati Sam seperti di iris. Rasanya menyakitkan, seakan luka itu baru kemarin di rasakan. Padahal luka ini telah ada sejak 2 tahun yang lalu.

Sam pikir dirinya telah baik-baik saja, dia pikir hatinya telah kuat dan siap jika suatu saat mendengar pria itu kembali. Nyatanya tidak, rasa sakit yang di rasakannya bahkan semakin menjadi bahkan hanya dengan mendengar namanya.

“Kapan?”

“Hari ini, Ray Menghubungiku tadi dan bilang dia bertemu Yusuke”

“Begitu ya?”

Pelan, bahkan sangat pelan Sam berucap, tapi Tian masih bisa mendengar nada kesakitan dari suara Sam.

“YU menanyakan dirimu pada Ray”

Lagi-lagi kalimat yang keluar dari mulut Tian membuat terkejut, tapi kali ini di iringi dengan sebuah pukulan tepat di hatinya. Seakan ada yang memukul Sam dengan sangat keras di dadanya. 

Kenapa harus menanyakan dirinya, setelah pergi dan menghilang selama 2 tahun kenapa baru sekarang menanyakan dirinya. Kenapa baru sekarang YU kembali dan peduli dengan dirinya. Pertanyaan-pertanyaan ini terus berputar dalam pikirannya.

Dadanya terasa sakit bahkan dirinya kesusahan bernafas sekarang. Tangannya bahkan sampai memegang erat dadanya dan memukul dengan sangat keras berharap rasa sakit itu dapat berkurang tapi bukannya berkurang sakit itu malah semakin menjadi hingga tetes air mata berlomba-lomba keluar dengan deras dari kedua mata coklat ini.









☆☆☆

Suara langkah kaki terdengar sangat jelas di dalam ruangan yang penuh dengan berbagai foto pemandangan yang di gantung di setiap sudut ruangan tersebut.

Suara langkah kaki itu makin lama makin melambat dan berhenti tepat di depan sebuah pintu yang tertutup, terdengar helaan nafas berat yang keluar dari mulut pemilik kaki ini. Tangannya dengan ragu diarahkan untuk memegang pegangan pintu dan membukanya perlahan, dan yang menyambutnya pertama kali adalah kegelapan. Mata coklat itu sejenak menyipit dan melangkah masuk, tangan kanannya menggapai tembok di sampingnya untuk mencari kontak lampu dan begitu menemukannya tanpa ragu langsung menyalahkannya. Pencahayaan yang muncul dengan tiba-tiba membuatnya menutup mata sejenak dan membukanya perlahan.

Pandangan matanya lurus ke depan dengan sorot mata yang menyimpan rindu dan kesakitan di saat yang bersama. Di depan sana sebuah potret dari pria yang sangat di cintainya terpampang jelas dengan senyum cantik yang tidak pernah luntur dari bibirnya, bibir yang sangat manis saat di kecup tapi menyimpan banyak kebohongan, di sudut bawah potret itu tertulis sebuah kalimat yang merupakan kalimat favorit prianya

Oneshoot/Twoshoot [[SamYU]]Место, где живут истории. Откройте их для себя