Unexpected love

326 24 8
                                    

28 juli 2021)





Pertemuan pertama

Aku bertemu secara tidak sengaja dengannya di suatu malam. Aku baru saja pulang setelah seharian bekerja. Dia berdiri di jembatan, dengan kedua kaki sudah menginjak celah jembatan. Pertemuan yang entah kenapa sangat membekas di hati dan pikiranku. Malam itu Dia terlihat putus asa dan bahkan berniat mengakhiri hidupnya.


Malam itu herannya dia terlihat sangat tampan padahal dia berniat mengakhiri hidupnya. Apa dia berdandan hanya untuk melompat dari jembatan. Hei, Jangan salahkan mataku, salahkan keindahan yang ada padanya.

"Air di bawah sana hanya sebatas lutut orang dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Air di bawah sana hanya sebatas lutut orang dewasa. Kau hanya akan cedera ringan jika melompat ke bawah."

Dia linglung sejenak dan memandang ke bawah dan beranjak turun. Lalu memalingkan wajah ke arah ku dan begitu matanya memandang ke arah ku, jantungku rasanya berdetak sangat kencang. Matanya memiliki pesona yang luar biasa, aku seperti di tarik ke dalamnya. Bibir mungilnya yang mungkin akan manis untuk di kecup, aah jangan bilang aku mesum, aku tidak seperti itu. Sekali lagi aku hanya mengagumi kecantikannya. Oh aku hampir lupa satu titik hitam di sudut bawah matanya yang juga menambah pesonanya.

Malam itu adalah malam yang panjang buat ku dan juga buatnya, dia tidak banyak bicara tapi aku tetap setia mendengarkannya.

"Namaku Lin Zihong, panggil aku Zihong. Siapa namamu?"

Pria itu diam dengan ekspresi datar dengan tatapan mata yang masih tertuju padaku, tidak membalas atau mengatakan siapa namanya.

"Kau pasti memiliki alasan yang cukup bagus untuk melomat ke bawah" Kemudian dia menatapku dengan air mata yang sudah mengenang di kedua mata indahnya.

"Pria yang aku sukai ternyata hanya menjadikan bahan tertawaan bersama teman-temannya padahal aku mencintainya"

Mata itu memiliki sedikit cahaya yang hampir redup, dan aku mengutuki pria brengsek yang sudah membuat mata hitam pekat ini hampir kehilangan cahaya.

"Hari ini aku tahu jika sebenarnya dia mengencani sahabatku sendiri sejak beberapa bulan lalu. Aku benar-benar di khianati"

Melihat tetesan air mata yang menetes di pipi itu membuat ku kesal, aku ingin memeluk, menenangkannya dan berkata bahwa dia tidak pantas berada dengan orang-orang brengsek itu.

Melihat tetesan air mata yang menetes di pipi itu membuat ku kesal, aku ingin memeluk, menenangkannya dan berkata bahwa dia tidak pantas berada dengan orang-orang brengsek itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshoot/Twoshoot [[SamYU]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang